Beberapa jenis pekerjaan mungkin menuntut Anda untuk berdiri sepanjang hari. Padahal, ada sejumlah efek berdiri terlalu lama yang berbahaya bagi kesehatan.
Apabila Anda mengalami masalah yang sama, penting bagi Anda untuk mengetahui akibat sekaligus langkah pencegahannya seperti berikut ini.
Berbagai efek berdiri terlalu lama untuk kesehatan
Kebanyakan orang lebih khawatir akan bahaya duduk terlalu lama saat bekerja. Padahal, berdiri terlalu lama juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebuah survei di Inggris Raya memperkirakan lebih dari 11 juta karyawan berdiri selama berjam-jam di tempat kerja mereka.
Jenis pekerjaan yang berisiko antara lain karyawan swalayan, petugas keamanan, buruh pabrik, operator mesin, pekerja konstruksi, perawat, dan pegawai salon.
Berdiri terlalu lama akibat pekerjaan tersebut bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan hingga cukup serius seperti berikut ini.
1. Kelelahan otot
Posisi berdiri membutuhkan usaha otot yang cukup besar. Hal inilah yang membuat Anda lebih cepat mengalami kelelahan otot saat bekerja.
Sebuah penelitian dalam Journal of the Human Factors and Ergonomics Society (2015) bahkan menemukan bahwa berdiri selama lima jam bisa memicu kelelahan otot yang berlangsung selama lebih dari 30 menit setelah jam kerja berakhir.
Selain itu, posisi berdiri tegak juga akan mengurangi aliran darah ke bagian otot yang terbebani.
Kekurangan pasokan darah ini akan mempercepat timbulnya nyeri otot, terutama pada bagian kaki, punggung, dan leher.
2. Nyeri sendi
Tak hanya otot, efek berdiri terlalu lama juga memengaruhi persendian. Posisi diam saat berdiri berdampak pada sendi tulang belakang, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.
Berdiri dalam waktu lama pada akhirnya akan mengurangi produksi cairan pelumas sendi. Hal inilah yang mengakibatkan rasa kaku dan nyeri sendi.
Dalam kondisi yang parah, kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan mobilitas (pergerakan) karena kerusakan struktur lain, seperti tendon dan ligamen.
3. Kelainan tulang belakang
Gangguan otot dan persendian dalam jangka panjang akibat berdiri terlalu lama dapat memicu kelainan pada struktur tulang belakang yang disebut kifosis.
Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan punggung bagian atas melengkung berlebihan sehingga membuat seseorang tampak membungkuk.
Pada umumnya, gangguan kesehatan ini terjadi pada pekerja yang berdiri dengan postur tubuh yang buruk secara terus-menerus.
4. Varises
Varises merupakan pembuluh darah vena yang membengkak, membesar, dan sering berkelok-kelok di bawah permukaan kulit, terutama bagian kaki.
Berdiri terlalu lama merupakan salah satu faktor risiko varises. Jika dilakukan dalam waktu lama, kebiasaan ini dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah vena kaki.
Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, varises bisa menyebabkan komplikasi berupa luka dan gangguan pembekuan darah.
5. Gangguan pembuluh darah vena tungkai
Dampak buruk lainnya akibat berdiri terlalu lama yakni gangguan pembuluh darah vena tungkai. Kondisi ini dalam dunia medis dikenal sebagai chronic venous insufficiency (CVI).
Terlalu lama berdiri menjadi salah satu faktor risiko CVI. Pasalnya, berdiri berjam-jam bisa mengganggu sirkulasi darah dari pembuluh darah vena kaki ke jantung.
CVI bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan luka pada kaki bila tidak diobati. Maka dari itu, penting untuk mewaspadai gejalanya, seperti timbulnya varises, pembengkakan, dan nyeri pada kaki.
Bagaimana cara mencegah gangguan kesehatan akibat berdiri terlalu lama?
Posisi berdiri memang sering kali diharuskan dalam beberapa pekerjaan. Namun, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk menghindari efek negatif berdiri terlalu lama.
1. Duduk berkala
Selalu sediakan kursi di dekat tempat kerja. Hal ini untuk memastikan agar Anda bisa duduk selama beberapa menit secara berkala, setidaknya 30 menit sekali.
Di samping itu, Anda juga perlu memaksimalkan waktu istirahat untuk bersantai. Beristirahatlah jika otot terasa lelah atau kaku saat Anda bergerak.
2. Ubah posisi berdiri
Para ahli menyarankan untuk mengubah posisi berdiri setidaknya setiap delapan menit sekali. Anda pun bisa menggunakan pijakan kaki di bawah meja.
Perubahan posisi ini bertujuan untuk memindahkan berat badan Anda dari dua kaki ke salah satu kaki secara bergantian.
Menggerakkan kaki secara teratur akan membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi efek berbahaya dari berdiri terlalu lama.
3. Pilih alas kaki yang tepat
Sepatu atau alas kaki yang Anda gunakan selama bekerja harus bisa menopang kaki dengan baik dan nyaman.
Pilihlah sepatu yang dilengkapi sol penyerap guncangan, bagian tumit tidak melebihi 5 cm, dan cukup lebar sehingga tidak mengubah bentuk kaki Anda.
4. Gunakan lantai khusus
Sama halnya dengan sepatu, lantai kerja sebaiknya terbuat dari lapisan kayu atau karet sehingga tidak memberikan tekanan berlebih pada kaki.
Hindari penggunaan lapisan lantai yang terlalu tebal karena akan lebih cepat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko tersandung.
Pastikan juga lantai tempat kerja bersih dan tidak licin untuk mengurangi risiko terjatuh.
5. Jaga berat badan ideal
Kegemukan dan obesitas juga membuat Anda lebih rentan terhadap efek negatif berdiri terlalu lama.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, kedua kondisi ini meningkatkan risiko pengapuran sendi (osteoarthritis), terutama pada sendi pinggul dan lutut.
Untuk menghindari dampak buruk osteoarthritis, Anda perlu menjaga berat badan ideal dengan aktivitas olahraga dan pola makan sehat.
Berbagai efek berdiri terlalu lama selama bekerja mungkin tidak Anda rasakan secara langsung.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan sebelum gejala muncul dan terjadi komplikasi yang parah.
[embed-health-tool-bmi]