Pengidap depresi sering kali merasa baik-baik saja ketika disibukkan oleh bermacam aktivitas. Namun, gejala depresi bisa saja muncul atau bahkan bertambah parah di malam hari.
Lantas, bagaimana bisa depresi kambuh pada waktu ini? Hal-hal seperti apa yang memicunya? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Tanda dan gejala depresi di malam hari
Malam hari identik dengan suasana tenang dan jauh dari kesibukan. Sayangnya, bagi sebagian orang, kondisi ini justru bisa memicu kekambuhan atau perburukan gejala depresi.
Gejala yang dialami oleh setiap orang mungkin berbeda-beda. Namun, kondisi ini tentunya bisa mengganggu waktu istirahat dan memperburuk suasana hati di malam hari.
Tanda dan gejala umum dari depresi di malam hari antara lain sebagai berikut.
- Merasa sedih, gelisah, dan cemas berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan.
- Tidak mampu menemukan hal-hal yang menyenangkan.
- Kekurangan energi atau merasa tidak bertenaga.
- Merasa terisolasi dari lingkungan sekitar.
- Mudah marah dan tersinggung.
- Merasa tidak berharga dan putus asa.
- Susah tidur atau insomnia.
Gejala di atas bisa berlangsung selama berhari-hari. Dalam kasus yang lebih serius, depresi bahkan bisa menimbulkan pikiran atau keinginan bunuh diri.
Penyebab depresi di malam hari
Minimnya aktivitas di malam hari membuat otak memiliki lebih banyak waktu untuk merenung. Pikiran yang dibiarkan mengawang ini bisa menimbulkan perasaan kesepian.
Kesepian yang berkepanjangan dapat memicu emosi negatif yang menjadi gejala awal depresi, seperti ketakutan, kekecewaan, dan keputusasaan.
Menurut Mayo Clinic, keberadaan sinar matahari rupanya juga berefek pada mood seseorang.
Minimnya sinar matahari diketahui mampu mengurangi serotonin yang berfungsi memperbaiki suasana hati dan mood seseorang.
Itu sebabnya, tidak heran bila mood Anda lebih mudah memburuk pada malam hari.
Penyebab lain dari depresi di malam hari yaitu kebiasaan bermain gadget sebelum tidur.
Perlu diketahui bahwa layar gadget dapat menghasilkan blue light atau sinar biru.
Paparan sinar biru berlebihan ini berisiko mengganggu jam biologis tubuh atau ritme sirkadian Anda. Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko depresi di malam hari.
Faktor risiko depresi di malam hari
Depresi sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh satu hal yang spesifik. Pasalnya, depresi bisa disebabkan oleh kombinasi gangguan fisik, mental, dan berbagai faktor lainnya.
Beberapa orang berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi bila mengalami kondisi berikut.
- Trauma pada usia dini yang mengubah cara otak merespons rasa takut dan stres.
- Kecanduan gadget akibat terlalu sering bermain HP.
- Memiliki anggota keluarga yang mengalami kondisi serupa.
- Perubahan dalam hidup, seperti status keuangan, perkawinan, dan pekerjaan yang memburuk.
- Kinerja kelenjar hipofisis atau hipotalamus yang terganggu.
- Kondisi medis lain, seperti attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
- Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Cara mengatasi depresi di malam hari
Apabila Anda mengalami gejala depresi di malam hari, jangan merasa khawatir terlebih dahulu. Kondisi mental tersebut dapat diatasi dengan perawatan yang tepat.
Dilansir dari National Alliance on Mental Illness (NAMI), berikut ini adalah beberapa pilihan cara untuk mengatasi depresi.
- Psikoterapi, salah satunya dengan terapi perilaku kognitif.
- Pemberian obat antidepresan atau antipsikotik yang keduanya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
- Terapi stimulasi otak, termasuk electroconvulsive therapy (ECT) untuk depresi disertai psikosis atau repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS) untuk depresi berat.
- Terapi cahaya untuk memperbaiki ritme sirkadian.
Selain menggunakan perawatan medis, Anda juga dapat meminimalkan risiko depresi dengan menerapkan beberapa kebiasaan sehat di malam hari seperti berikut.
- Berusaha untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
- Memilih kasur yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur.
- Menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman, seperti dengan mematikan lampu dan mengatur suhu ruangan yang sejuk.
- Tidak bermain handphone atau perangkat elektronik lain yang menimbulkan blue light sebelum tidur.
- Membatasi konsumsi alkohol dan kafein sebelum tidur.
Depresi bukanlah sesuatu yang dapat disepelekan. Namun, pengobatan untuk masalah mental ini juga tidak boleh dilakukan sembarangan.
Maka dari itu, bila Anda sering mengalami gejala depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Anda mendapatkan langkah penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Depresi di malam hari disebabkan oleh suasana yang tenang dan minimnya distraksi sehingga ada lebih banyak waktu merenung.
- Masalah mental ini ditandai dengan munculnya emosi negatif, termasuk perasaan putus asa, kesedihan yang berlebihan, dan susah tidur.
- Psikoterapi, minum obat-obatan, electroconvulsive therapy (ECT), repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS), dan perbaikan pola tidur dapat mengatasi kondisi ini.