backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Serba-serbi Sarkasme dan Cara Menghadapinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 31/03/2022

    Serba-serbi Sarkasme dan Cara Menghadapinya

    Sebagian orang mungkin menganggap sarkasme sebagai bentuk ucapan yang menyinggung dan menyakitkan. Namun, bagi sebagian yang lain, sarkasme merupakan mekanisme pertahanan diri dan suatu bentuk komunikasi pasif-agresif

    Apa itu sarkasme?

    apa itu sarkasme?

    Sarkasme atau sarcasm berasal dari bahasa Yunani “sarkasmos” yang berarti “robeknya daging.” Niat di balik sarkasme mungkin adalah bercanda atau main-main, tetapi sering kali menggunakan unsur permusuhan atau pertikaian yang tersamarkan. 

    Apabila Anda tumbuh dalam keluarga yang sering berkomunikasi dengan sarkasme, Anda mungkin akan berangsur-angsur tidak peka terhadap perbedaan candaan dengan ucapan sarkastik pada orang lain. Ini akhirnya menjadi bagian dari kepribadian seseorang.

    Sementara itu, orang yang jarang mendengar sarkasme mungkin merasa heran akan betapa cepatnya otak orang-orang sarkastik dalam memproses dialog dan merangkai kalimat yang menyakitkan.

    Mengutip dari laman Psychology Today, tindakan ini bisa berpotensi menyakitkan atau menyebabkan permusuhan dengan orang yang menerimanya. Hal ini sering berakibat pada kurangnya rasa percaya dan keamanan. 

    Tidak jarang, gaya komunikasi seperti ini menimbulkan kecemasan sosial atau perilaku defensif, sebab Anda tidak pernah tahu kapan ucapan sarkastik yang lain akan muncul.

    Apakah menyampaikan sarkasme itu buruk?

    apakah sarkasme buruk?

    Sarkasme adalah upaya terselubung untuk meredam emosi, takut, atau terluka. Cara ini bisa menjadi sarana bagi seseorang untuk mengurangi perasaan rapuh yang ia alami alih-alih mengakui perasaan yang mendasarinya.

    Namun, apakah sarcasm selalu buruk? Mengutip laman Princeton University, kebanyakan dari kita tidak hanya menggunakan satu gaya komunikasi dalam setiap interaksi. Kita mungkin melakukan sikap asertif, pasif, agresif, dan pasif-agresif.

    Sarkasme bisa menjadi mekanisme pertahanan diri yang dapat digunakan dalam berkomunikasi. Bahkan, komunikasi pasif dan agresif mungkin lebih baik pada beberapa kesempatan.

    Contohnya jika Anda merasa takut akan disakiti. Gaya komunikasi pasif dapat membantu meredakan situasi dan gaya komunikasi agresif dapat mencegah masalah menjadi lebih buruk. 

    Selain itu, gaya komunikasi pasif dapat membantu ketika Anda menghadapi orang-orang yang menujukkan sikap agresif secara halus. 

    Ketika Anda mengucapan suatu hal secara sarkastik dengan maksud main-main, penting untuk mencoba melihat kepekaan orang lain terhadapnya. 

    Caranya dengan memeriksa respons mereka dan menanyakan bagaimana perasaan mereka tentang ucapan tersebut. 

    Bagi orang yang terbiasa menggunakan sarkasme dengan sesama anggota keluarganya, mereka mungkin terbiasa diajak bicara dan berbicara seperti itu. Namun, mereka sering kali tidak sadar bagaimana ucapan mereka menyakiti orang lain.

    Dampak melakukan sarcasm

    dampak sarkasme

    Jika Anda belum terlalu terlatih dalam melakukan komunikasi yang sarkastik, sebaiknya Anda memperhatikan dampaknya sebagai berikut.

    1. Menyebabkan salah paham

    John M. Grohol, Psy.D menyebutkan dalam Psychology Today bahwa kebanyakan orang yang menggunakan sarkasme mengharapkan si lawan bicara untuk mengenali kebalikan dari ucapannya. 

    Meski demikian, tidak semua orang mengetahui atau memahami maksud dari ucapan sarkastik tersebut. Hal ini cenderung membuat orang salah paham dan tersakiti.

    Maka dari itu, Anda perlu mengenali respons dan tanggapan dari lawan bicara perihal sarkasme yang diberikan.

    2. Membuat hubungan menjadi tidak sehat

    Clifford N. Lazarus, Ph.D., Direktur Klinis Institut Lazarus dalam Psychology Today, menuliskan bahwa Anda sebaiknya tidak menggunakan sarkasme jika ingin lebih bahagia dalam hubungan. 

    Meski dikemas dalam candaan, banyak orang yang menerima komentar sarkastik merasa direndahkan.

    Intinya, sarkasme itu mudah dilakukan (seperti saat ingin mengungkapkan amarah, kritik, dan saran). Namun, untuk melakukannya diperlukan kecerdasan dan pemilihan kata yang tidak berbahaya.

    3. Melimpahkan rasa bersalah ke orang lain

    Penyampai sarkasme mungkin marah atau defensif terhadap lawan bicaranya dan menganggap mereka “terbawa perasaan” atau “terlalu sensitif”. 

    Pada momen seperti ini, mereka sebenarnya tengah mencoba melakukan gaslighting. Gaslighting merupakan suatu taktik manipulasi yang membuat orang lain mempertanyakan perasaan, tindakan, dan emosinya.

    Orang yang melakukan gaslighting berusaha menghindari perasaan bersalah atau tanggung jawab karena menyebabkan orang tersinggung oleh ucapan sarkastiknya.

    Cara menghindari sarkasme

    Apabila Anda ingin membuat orang-orang sarkastik mengurangi atau menghentikan perilakunya, berikut sejumlah cara yang bisa dicoba.

    1. Mengenali perbedaan sarkasme dan kritik cerdas

    Perbedaan utama antara kritik cerdas dan sarkasme yakni sarkasme sering kali merupakan komentar pedas yang disamarkan sebagai humor. 

    Sementara itu, kritik cerdas biasanya menjadi tanggapan atas perilaku seseorang. Tujuannya untuk mengungkap dan mengklarifikasi suatu masalah yang berkaitan dengan perilaku tersebut.

    Komentar cerdas disampaikan dengan humor yang tidak tersamar dan (biasanya) tidak berbahaya. Sebaliknya, pernyataan sarkastik diungkapkan dengan cara yang menyakitkan.

    2. Berikan kritik balik

    Ucapan sarkastik terkadang disertai dengan kalimat cerdas yang membuat penyampainya tampak lebih pintar. Ucapan ini keluar sedemikian rupa sehingga kata-kata dan nadanya membuat si lawan bicara terlihat tidak berpendidikan. 

    Sebenarnya, ada banyak orang yang menggunakan sarkasme untuk keluar dari masalah internal mereka sendiri. Mereka melampiaskan emosinya kepada orang lain lewat komentar-komentar sarkastiknya.

    Anda bisa memberikan kritik balik dengan cara yang baik untuk perilaku tersebut. Ini akan mendorong mereka untuk berpikir sebelum mengatakan sesuatu kepada Anda lagi.

    3. Tetap tenang

    keep calm

    Terkadang, orang yang mengucapkan sarkasme mungkin menginginkan reaksi Anda karena suatu alasan. Perhatikan cara berbicara dan bahasa tubuh mereka.

    Diam adalah emas. Jika Anda tidak bisa mengatakan sesuatu yang baik, jangan katakan apa pun. Pasalnya, orang-orang sarkastik cenderung memantik emosi lawan bicaranya. 

    Bersikap tenang dan mendiamkan ucapan sarkastik akan membuat mereka merasa gagal memancing emosi Anda.

    4. Minta mereka menyampaikan opini seperlunya

    Kadang-kadang, ucapan sarkastik datang dengan opini yang besar dan kuat. Hal ini lebih sulit diterima ketika Anda tidak mengetahui sudut pandang atau asumsi dari orang tersebut.

    Beri tahu orang itu untuk menyampaikan opini dan pendapat seperlunya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sarkasme tidak bisa diterima oleh semua orang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 31/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan