Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Bahkan anak kembar sekali pun. Nah mungkin selama ini Anda hanya mengetahui jenis kepribadian introvert (si penyendiri), ekstrovert (si tukang meramaikan pesta), dan ambivert (penyendiri tapi suka keramaian). Bagaimana dengan kepribadian sanguinis, koleris, plegmatis, dan melankolis?
Namun sebetulnya kepribadian manusia masih dibagi lagi menjadi tipe A, B, C, dan D. Dari keempat tipe kepribadian tersebut, tipe D-lah yang terbilang paling misterius karena kurang begitu dipahami seluk beluknya sampai saat ini. Seperti apa, sih, orang yang punya kepribadian tipe D itu. Mungkinkah Anda yang punya kepribadian ini?
Apa itu kepribadian tipe D?
Tipe A dan B adalah konsep kepribadian yang paling dikenal dalam dunia psikologi. Uniknya, konsep kepribadian tipe A dan B pertama kali dicanangkan justru oleh duo kardiolog Meyer Friedman dan Ray Rosenman pada tahun 1950-an.
Orang-orang pemilik kepribadian A umumnya punya sifat kompetitif yang sangat ekstrem, kaku dan tidak sabaran, agresif, apa-apa serba logika, dan amat perfeksionis. Sementara itu tipe kepribadian B adalah orang-orang yang sangat bertolak belakang dengan semua sifat tersebut. Tipe kepribadian B digambarkan sebagai ndividu yang lebih santai, energik, fleksibel, ekspresif, suka berada di sekitar orang, dan senang menjadi pusat perhatian.
Nah, orang-orang yang punya kepribadian tipe C memiliki karakteristik campuran dari keduanya. Mereka kompetitif dan perfeksionis tapi juga sangat berhati-hati dan sangat detail, serta tidak terburu-buru.
Yang terakhir adalah kepribadian tipe D. Tipe kepribadian D baru pertama kali dipopulerkan tahun 90-an oleh seorang psikolog sekaligus peneliti asal Belgia, John Dennolet. Huruf D pada tipe kepribadian ini mewakili kata “distressed‘ yang artinya stres alias tertekan.
Apa ciri-cirinya orang memiliki tipe kepribadian D?
Kepribadian tipe D mengacu pada orang yang cenderung kali:
- mudah cemas dan gampang sedih
- memendam emosi dan menyembunyikan apa yang mereka rasakan dari orang lain.
- mudah marah, namun sulit untuk mengekspresikannya
- suka mempermasalahkan hal-hal yang tidak penting
- pesimis dan mudah putus asa
- takut akan penolakan
- kurang percaya diri
- suka menyendiri
Meskipun banyak orang yang merasakan hal demikian, orang-orang dengan kepribadian tipe D lebih sering mengalaminya dari waktu ke waktu. Setelah memahami seperti apa kepribadian tipe D, apakah Anda termasuk orang dengan kepribadian ini?
Memang, apa yang membentuk kepribadian kita?
Sulit untuk benar-benar membeberkan apa yang membentuk sebuah kepribadian. Pasalnya, manusia adalah individu yang sangat rumit.
Psikolog pada umumnya mendefinisikan kepribadian sebagai perbedaan individu dalam cara berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Segala hal ini pun dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari asuhan orangtua, pergaulan dengan lingkungan sekitar, sampai pengalaman-pengalaman psikologis yang dialami selama orang tersebut hidup.