Sejumlah peneliti di Coral Dando di University of Wolverhampton, dilansir dari BBC, berhasil mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan yang mampu meningkatkan peluang Anda mendeteksi kebohongan dengan lebih akurat. Alih-alih fokus pada gerak-gerik dan ekspresi wajah, prinsip ini menitikberatkan pada kosakata dan tata bahasa yang diutarakan lawan bicara Anda. Metode ini melibatkan kita untuk melakukan semacam tes kejujuran kepada lawan bicara, dengan cara mengajukan pertanyaan atau tanggapan yang dapat menyentuh titik lemah seseorang dan bisa membuat kebohongan terungkap. Bagaimana caranya?
Sebelum melakukan tes kejujuran, pastikan Anda melakukan pengamatan awal
Ingat, kejujuran ditandai dengan karakteristik pribadi yang sinkron satu sama lain. Jadi, selain postur tubuh, perhatikan kesesuaian antara wajah, tubuh, suara, dan gaya bicara. Sebelum memulai, penting untuk memahami bagaimana orang tersebut biasanya bertindak. Jadi, Anda perlu mengetahui seperti apa ekspresi wajah orang tersebut dalam keadaan normal, dan seperti apa ia berbicara dalam percakapan sehari-hari.
Meski mungkin untuk mendapat dasar hanya dengan 20-30 detik pengamatan, akan lebih baik lagi jika Anda punya lebih banyak waktu. “Trik terbaiknya adalah memperhatikan lawan bicara Anda untuk sementara waktu, dengan cara membuka obrolan basa-basi atau pertanyaan iseng, untuk melihat bagaimana ciri khas gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah mereka saat sedang berkata jujur,” ujar Mark Bouton, seorang agen FBI senior sekaligus penulis How to Spot Lies Like the FBI, dikutip dari Business Insider.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar