1. Gunakan pertanyaan terbuka
Daripada mengajukan pertanyaan yang jawabannya adalah “ya” atau “tidak”, gunakan pertanyaan terbuka yang mengharuskan seseorang untuk menguraikan jawaban dengan panjang lebar. Memancing jawaban yang lebih deskriptif akan memaksa pembohong untuk memperluas kisah mereka sampai akhirnya mereka terperangkap di jaring imajinasi mereka sendiri.
2. Berikan unsur kejutan
Anda harus mencoba meningkatkan “beban kognitif” si pembohong, dengan cara mengajukan pertanyaan yang tak terduga yang mungkin sedikit membingungkan. Atau, minta mereka melaporkan suatu peristiwa dengan runut waktu mundur. Orang yang hanya mengarang cerita akan kesulitan menceritakan imajinasinya dengan kronologi mundur.
3. Perhatikan rincian kecil yang bisa dicek dan ricek
Pernah, kan, Anda bertanya pada teman, “Udah jalan belom? Sekarang di mana?”, dan jawaban klasiknya tak lain tak bukan adalah, “Di jalan,” atau, “Bentar lagi sampai.” Tanyakan detil perjalanan mereka, seperti di jalan mana, apa patokannya, macet atau tidak, dan seterusnya. Jika Anda menemukan kontradiksi atau keganjilan, jangan buru-buru bongkar kebohongannya. Lebih baik untuk membangun kepercayaan diri si pembohong sehingga ia terus terbelit dalam kebohongannya sendiri, sampai akhirnya kebohongan tersebut runtuh dengan sendirinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar