Memiliki teman, rekan kerja, atau kekasih yang suka berbohong tentu bukan hal yang menyenangkan. Lantas, adakah tes tertentu untuk mengenali apakah orang tersebut menyampaikan kejujuran?
Meski kejujuran kadang terasa menyakitkan, kebohongan bisa memberikan hal yang lebih buruk di kemudian hari. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mengetahuinya dengan cara berikut.
Adakah alat untuk tes kejujuran?
Sampai saat ini, belum ditemukan alat yang bisa memeriksa apakah seseorang menyampaikan informasi secara jujur atau tidak.
Sejauh ini, tes kejujuran biasanya dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan layaknya tes kepribadian.
Anda mungkin pernah mendengar tentang lie detector, alat yang dipercaya bisa mendeteksi kebohongan yang disampaikan seseorang.
Alat tersebut diklaim bekerja dengan cara menilai denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.
Peningkatan respons dari berbagai indikator tersebut menghasilkan penilaian bahwa seseorang telah menyampaikan informasi yang tidak jujur.
Sayangnya, laman American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa alat tes kejujuran, seperti lie detector belum terbukti keakuratannya.
Pasalnya, seseorang bisa saja tetap merasa gugup dan cemas meski ia menjawab pertanyaan dengan jujur. Sebaliknya, seseorang yang berbohong tidak selalu menunjukkan kecemasan.
Jika dinilai dari efeknya, lie detector justru dinilai lebih tepat disebut sebagai pendeteksi ketakutan.
Cara menilai apakah seseorang berkata jujur
Meski sampai saat ini belum ditemukan alat untuk mendeteksi kejujuran, Anda bisa menggunakan beberapa cara berikut untuk menilai apakah seseorang berkata jujur.
1. Memperlihatkan perubahan mimik wajah
Mengutip laman Simply Psychology, berikut adalah berbagai isyarat wajah yang biasa ditunjukkan oleh pembohong.
- Menghindari kontak mata saat berbicara atau justru menatap lawan bicara terlalu tajam.
- Menggulung bibir ke belakang atau mengerucutkannya.
- Menunjukkan wajah yang tiba-tiba lebih pucat.
2. Menggunakan kalimat yang penuh penekanan
Seseorang yang berbohong cenderung berusaha menunjukkan bahwa dirinya merupakan orang yang jujur.
Alhasil, tanpa disadari, mereka mungkin kerap menggunakan kalimat tertentu yang penuh penekanan, seperti “sejujurnya”, “faktanya”, “inilah kebenarannya”, dan kalimat serupa lainnya.
3. Suaranya cenderung lebih keras
Teman Anda tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi atau keras? Meski tidak selalu, perubahan karakter suara bisa menjadi salah satu tanda seseorang berbohong.
Suara yang lebih keras bisa muncul dengan sendirinya ketika Anda berusaha meyakinkan orang lain. Karakteristik suara ini juga bisa menjadi pertanda bahwa ketakutan mereka semakin memuncak.
4. Bertele-tele saat bercerita
Meski beberapa orang bisa melakukannya dengan mulus, tidak sedikit yang merasa kesulitan saat berbohong. Alhasil, mereka cenderung bertele-tele saat bercerita karena melakukannya sambil berpikir.
Biasanya, cerita yang mereka sampaikan cenderung terlalu melebar dari topik pembahasan karena hanya dengan beginilah mereka bisa menyampaikan hal yang benar-benar dikuasainya.
5. Gerak tubuh berlebihan
Selain ekspresi wajah, Anda bisa menggunakan bahasa tubuh seseorang sebagai alat tes kejujuran. Ketika berbohong, kinerja sistem saraf otonom yang mengatur fungsi tubuh cenderung meningkat.
Alhasil, seseorang yang berbohong cenderung melakukan gerakan yang tidak dibutuhkan, seperti menggoyang-goyangkan kaki, menggelengkan kepala, atau menggaruk hidung.
6. Kesulitan memberi penjelasan panjang
Tes kejujuran bisa Anda lakukan dengan mengajukan pertanyaan yang membuat seseorang harus menjawabnya dengan penjelasan panjang.
Bila perlu, minta mereka menjelaskan kronologi yang baru saja disampaikannya secara terbalik.
Berbohong membuat seseorang harus berpikir dua kali sehingga mereka lebih mudah lupa akan sesuatu yang baru disampaikan.
Meski begitu, perlu diingat bahwa seseorang yang melakukan berbagai perilaku di atas tidak selalu berbohong. Artinya, kebohongan memang masih menjadi sesuatu yang sulit disadari.
Ketika Anda mencurigai bahwa seseorang menyampaikan kebohongan, cobalah untuk menegur mereka sambil menunjukkan fakta yang berusaha mereka sembunyikan.
Jika mereka masih terus berbohong setelah Anda menegurnya, tak ada salahnya untuk membatasi interaksi dengannya.