Penelitian lain yang dilakukan melibatkan 163 mahasiswa yang di dalam sebuah ruangan yang sangat besar. Separuh dari mereka (Grup 1) dibimbing masuk ke dalam ruangan lain dan diminta untuk meletakkan semua, buku, HP, dan barang apapun yang mereka bawa, di laci meja di hadapan mereka. Sedangkan mahasiswa yang lainnya (Grup 2) menyimpan buku, handphone, dan barang-barang milik mereka di tempat lain yang tidak bersama-sama dengan mereka. Semua mahasiswa tersebut diminta untuk tidak melakukan apapun selain menunggu instruksi lebih lanjut. Setiap 20 menit dalam 1 jam, setiap peserta menyelesaikan tes yang diberi nama State-Trait Anxiety Scale.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peserta grup 1 hanya merasa khawatir pada 20 menit pertama, selanjutnya tingkat kekhawatiran mereka menurun disebabkan mereka mengetahui HP mereka tetap ada di dekat-dekat mereka. Akan tetapi, hasil dari tes peserta di grup 2 menunjukkan bahwa tingkat kekhawatiran mereka terus meningkat selama satu jam tersebut.
Yang paling menecengangkan dari hasil penelitian yang terakhir adalah bagaimana cahaya HP saja bisa mempengaruhi Anda. Para peserta yang benar-benar penggila HP di penelitian ini menunjukkan tingkat kekhawatiran mereka meningkat pesat bahkan hanya karena mereka tidak bisa melihat cahaya HP mereka.
Kenapa kita merasa HP bergetar atau berbunyi meski sebenarnya tidak?
Terlalu sering menggunakan barang-barang elektronik, khususnya yang berhubungan dengan komunikasi, menyebabkan pengiriman sinyal yang salah kepada neuron yang berada di sekitar kantung baju, kantung celana, dan bagian tubuh lain yang biasa berdekatan dan menempel dengan HP. Ini membuat neuron tersebut bingung membedakan apakah itu benar getaran handphone atau sinyal lain. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi dimulai dari perasaan khawatir akibat tidak bisa mengecek barang-barang elektronik mereka.
Professor Rosen menyimpulkan bahwa perilaku Anda dapat mempengaruhi sinyal-sinyal neuron yang akan dikirimkan ke otak. Tubuh Anda selalu menunggu atau mengantisipasi berbagai jenis interaksi teknologi, yang biasanya memang datang dari smartphone. Dengan “antisipasi” kekhawatiran akan bunyi HP dari otak Anda ini, bila Anda mendapat atau melakukan apapun yang dapat “membangunkan” saraf Anda, misalnya kalau celana panjang Anda terlalu ketat hingga menggesek kaki Anda, neuron Anda bisa jadi selalu menerjemahkan reaksi neuron itu adalah akibat telepon Anda bergetar, padahal sebenarnya otak Anda salah mengartikan apa penyebabnya akibat kekhawatiran di otak Anda.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah phantom pocket vibration syndrome
Dengan penjelasan di atas tentang bagaimana buruknya pengaruh smartphone ke kesehatan psikologis Anda bila terlalu sering menggunakannya, mulailah ambil langkah untuk menahan diri tidak selalu menggunakan smartphone. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengistirahatkan otak Anda dari kekhawatiran akan HP ini:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar