backup og meta

Mental Agility, Kemampuan Berpikir Cepat dan Fleksibel

DefinisiManfaatCara meningkatkan

Dalam kehidupan yang terus-menerus berubah, kemampuan berpikir cepat dan fleksibel makin penting untuk dimiliki. Hal inilah yang juga dikenal sebagai mental agility. Ketahui lebih dalam mengenai manfaat dan cara meningkatkan mental agility dalam pembahasan berikut ini.

Apa itu mental agility?

Mental agility atau kelincahan mental adalah kemampuan untuk berpikir secara cepat, fleksibel, dan adaptif dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda.

Orang dengan mental lincah mampu menganalisis informasi dengan cepat, menemukan solusi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa mengalami tekanan yang berlebihan.

Kelincahan mental dapat terlihat pada seorang pemimpin perusahaan yang mampu mengambil keputusan cepat ketika terjadi konflik atau perubahan dalam bisnisnya.

Contoh lainnya ialah seorang atlet yang mampu menyesuaikan strategi saat menghadapi lawan yang sulit sehingga terhindar dari kekalahan.

Mental agility tidak hanya berarti kecerdasan intelektual, tapi juga mencakup ketahanan emosional dan fleksibilitas berpikir untuk menghadapi tantangan dalam hidup.

Manfaat mental agility

kecerdasan emosional di tempat kerja

Mental agility yang juga disebut cognitive flexibility atau fleksibilitas kognitif mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Mental Health Academy, seseorang dengan fleksibilitas kognitif yang tinggi cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah. 

Hal ini karena mereka dapat menyesuaikan pola pikir dan perilaku guna mengatasi stresor atau pemicu stres secara efektif.

Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari kelincahan mental yang penting untuk diketahui.

  • Membantu memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir cepat dan fleksibel.
  • Meningkatkan kreativitas dengan melihat suatu hal dari berbagai perspektif.
  • Mengurangi stres akibat tuntutan atau tekanan dalam situasi sulit.
  • Mampu mengatur tugas dan menentukan keputusan yang cepat sehingga produktivitas akan meningkat.
  • Meningkatkan daya tahan emosional sehingga lebih mudah bangkit dari kegagalan.
  • Mendukung perkembangan karier di tengah dunia kerja yang selalu berubah.

Penting diketahui

Beberapa orang mengalami kekakuan kognitif, yaitu kesulitan dalam beradaptasi dengan situasi atau perspektif baru. Hal ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental, seperti gangguan depresi mayor dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Cara meningkatkan mental agility

Dengan kehadiran mental agility, Anda akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis, baik dalam lingkup pekerjaan, hubungan sosial, maupun kehidupan pribadi. 

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melatih dan meningkatkan mental agility adalah sebagai berikut.

1. Menanamkan pola pikir fleksibel

mengubah pola pikir seseorang

Coba terbuka terhadap ide atau sudut pandang baru. Jangan terpaku pada satu pola pikir saja, tetapi jelajahi berbagai kemungkinan dalam memecahkan suatu masalah.

Dengan menanamkan pola pikir fleksibel, Anda akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Hal ini juga menandakan bahwa Anda mempunyai mental yang kuat.

2. Melatih berpikir cepat dalam situasi mendesak

Untuk meningkatkan mental agility, cobalah bermain teka-teki atau permainan papan (board game) yang melibatkan strategi serta membutuhkan pengambilan keputusan cepat.

Melakukan aktivitas ini akan melatih otak Anda untuk berpikir cepat di tengah situasi mendesak.

3. Mengelola stres dengan baik

Stres yang tidak terkontrol dapat menghambat kemampuan berpikir jernih. Coba terapkan manajemen stres, seperti meditasi atau menulis jurnal, untuk meredakan tekanan dan meningkatkan fokus.

4. Berolahraga secara rutin

Rutin olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga berperan untuk meningkatkan kelincahan mental. 

Berbagai aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, jogging, atau yoga, akan membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otak, menjaga daya pikir tetap tajam, serta memperbaiki suasana hati.

5. Mempelajari hal-hal baru

Belajar bahasa asing atau mengikuti kelas memasak merupakan upaya dari pengembangan diri yang dapat membantu meningkatkan mental agility Anda.

Mempelajari hal-hal baru membuat otak Anda beradaptasi lebih cepat serta mampu berpikir secara fleksibel.

6. Melatih mindfulness

istirahat cukup setelah bekerja

Mindfulness membuat Anda lebih sadar terhadap pikiran dan emosi dalam diri sendiri. Hasilnya, Anda pun lebih mampu mengontrol respons pada situasi yang berubah-ubah. 

Kesadaran diri juga memungkinkan Anda untuk tetap tenang dan fokus saat menghadapi situasi yang penuh tekanan.

7. Membangun resiliensi

Ketahanan mental atau resiliensi sangat penting bagi Anda dalam menghadapi kegagalan dan tantangan.

Dengan melatih diri untuk berpikir positif, Anda dapat lebih mudah bangkit dari kegagalan serta menghadapi perubahan dengan sikap yang lebih terbuka.

Namun, harus Anda ingat bahwa meningkatkan kelincahan mental bukan suatu hal yang instan. Diperlukan latihan yang konsisten dan kesediaan diri untuk terus berkembang.

Dengan memiliki mental agility yang baik, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk menghadapi perubahan hidup yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Kesimpulan

  • Mental agility adalah kemampuan berpikir cepat, fleksibel, dan adaptif yang dapat membantu seseorang menghadapi perubahan serta menyelesaikan masalah secara efektif.
  • Memiliki kelincahan mental membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan kreativitas, mengurangi stres, dan mendukung perkembangan karier.
  • Latihan berpikir fleksibel, mengelola stres, berolahraga rutin, dan mempelajari hal baru menjadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mental agility.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mental agility, mental health and personal growth. (2025). Mental Health Academy. Retrieved April 4, 2025, from https://www.mentalhealthacademy.com.au/blog/mental-agility-mental-health-personal-growth

Bühler, E. R. (2024). The power of mental agility in dealing with organizational change. Enterprise Agility Magazine. Retrieved April 4, 2025, from https://magazine.eau.university/the-power-of-mental-agility-in-dealing-with-organizational-change-c4b53a392128

Lipkin, N. (2021). 3 simple tips to improve mental agility. Forbes. Retrieved April 4, 2025, from https://www.forbes.com/sites/nicolelipkin/2021/05/25/3-simple-tips-to-improve-mental-agility/

How to build resiliency. (2022). Mayo Clinic. Retrieved April 4, 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/resilience-training/in-depth/resilience/art-20046311

Uddin, L. Q. (2021). Cognitive and behavioural flexibility: Neural mechanisms and clinical considerations. Nature Reviews Neuroscience, 22(3), 167-179. https://doi.org/10.1038/s41583-021-00428-w

Matsuo, M. (2019). Empowerment through self-improvement skills: The role of learning goals and personal growth initiative. Journal of Vocational Behavior, 115, 103311. https://doi.org/10.1016/j.jvb.2019.05.008

Versi Terbaru

14/04/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Cara Praktik Mindfulness dan Manfaatnya Bagi Mental

Quiet Quitting, Saat Karyawan Hanya Bekerja Seperlunya


Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 14/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan