Jika Anda memiliki trauma masa kecil yang terus terbawa hingga dewasa sebaiknya segera cari cara untuk memulihkannya. Pasalnya, trauma membuat emosi Anda terus bergejolak saat dihadapkan pada pemicunya. Tanpa Anda sadari, trauma mendalam pada masa lampau bisa berpengaruh negatif pada karier, hubungan, kesehatan, dan seluruh kehidupan Anda.
Cara memulihkan diri dari trauma masa kecil
Untuk sembuh dari trauma masa kecil, Anda perlu memulai proses yang seharusnya sudah Anda lakukan sejak peristiwa tersebut terjadi. Namun tidak ada yang tidak mungkin, meski memakan waktu Anda tetap punya harapan untuk pulih dari trauma masa lalu. Berikut panduan memulihkan trauma masa kecil menurut Andrea Brandt, Ph.D, seorang terapis pernikahan dan keluarga di Amerika Serikat:
1. Coba fokus pada diri sendiri
Untuk memulai proses pemulihan trauma, coba cari tempat tenang sehingga Anda bisa fokus dan tidak akan terganggu. Pastikan Anda menggunakan pakaian yang nyaman untuk memulai proses yang satu ini. Jika sudah, duduklah dengan nyaman di lantai dengan mata terpejam.
Tarik napas dalam-dalam, lalu fokus dan rasakan kesadaran Anda sendiri. Rasakan betapa sejuknya lantai tempat Anda duduk. Bayangkan aliran energi dari tulang ekor Anda hingga ke lantai tempat Anda duduk. Pusatkan pikiran pada tubuh Anda sendiri tanpa terganggu hal lainnya.
2. Ingat kembali memori masa lalu
Sekarang, coba ingat kembali situasi atau peristiwa yang membuat Anda kesal baru-baru ini. Kemudian, temukan sesuatu yang memicu emosi Anda. Ingat kembali sedetail mungkin dan bayangkan diri Anda ada pada masa tersebut. Coba lihat dan rasakan lagi emosi yang muncul ketika itu.
3. Rasakan emosinya
Selanjutnya, bernapaslah dalam-dalam hingga Anda bisa kembali tenang. Kemudian, biarkan tubuh Anda merasakan berbagai emosi. Coba amati dan fokus terhadap respon fisik yang muncul saat itu, apakah kesemutan, sesak, kepala sakit, atau lainnya.
Berbagai sensasi ini nantinya akan dibutuhkan untuk memahami kembali trauma masa kecil yaang pernah Anda alami. Setelah Anda merasakan berbagai sensasi ini, jelaskan perasaan ini pada diri Anda sedetail mungkin seolah Anda berbicara pada diri sendiri di dalam hati.
4. Kenali dan namai setiap sensasi
Saat Anda merasakan emosi yang bergejolak, coba kaitkan dengan sensasi yang Anda rasakan saat itu, apakah rasa cemas membuat dada sesak atau adakah perasaan marah yang membuat tubuh terasa panas? Coba rasakan dan katakan dalam hati apa yang Anda rasakan. Dengan mengenali berbagai sensasi ini, Anda akan lebih mudah memahami tentang diri dan tubuh.
5. Cintai setiap emosi dan sensasi yang dirasakan
Untuk menyembuhkan trauma masa kecil, Anda harus bisa menerima semua hal yang Anda rasakan. Katakan pada diri bahwa Anda suka dan senang merasakan berbagai emosi ini.
Lakukan hal ini pada setiap emosi yang sedang Anda rasakan misalnya “Saya cinta terhadap diri saya karena perasaan (termasuk marah, sedih, cemas). Dengan mencintai setiap emosi yang Anda rasakan, perlahan Anda akan menerimannya bahwa itu merupakan hal yang normal.
6. Coba rasakan dan lakukan
Tetaplah fokus pada emosi dan sensasi yang menyertainya. Biarkan perasaan ini meresap ke dalam diri dan mengalir begitu saja. Jangan coba untuk menahannya atau menyembunyikannya. Kemudian, biarkan tubuh merespons emosi dan sensasi dengan berbagai hal yang Anda inginkan atau perlu Anda lakukan.
Jika Anda merasa ingin menangis, menangislah sepuasnya. Begitu pun jika Anda ingin berteriak atau memukul sesuatu. Lakukan apa yang tubuh Anda inginkan saat itu. Anda bisa berteriak kencang atau meninju dengan mata yang tetap terpejam dalam posisi yang tetap sama.
7. Ambil pesannya
Apakah emosi yang Anda rasakan sekarang telah terhubung dengan peristiwa masa lalu yang membuat trauma? Apakah Anda mulai menyadari berbagai hal negatif yang membatasi diri Anda adalah akibat trauma masa kecil? Jika iya, cermati baik-baik dan ambil pesan moralnya. Anda pasti bisa menemukannya.
Namun, jika Anda merasa tak mendapatkan apa-apa coba tulis semua perasaan dan emosi yang Anda rasakan dalam secarik kertas. Lakukan hal ini selama 10 menit tanpa henti. Kemudian, coba pikirkan kira-kira pesan apa yang sedang coba dikirim oleh emosi Anda saat ini.
8. Cobalah untuk berbagi dengan orang lain
Apakah Anda memiliki seseorang yang bisa Anda ajak berbagi soal perasan dengan nyaman? Jika iya, cobalah ceritakan padanya mengenai perasaan Anda saat ini. Namun jika tidak, tuliskan berbagai perasaan yang dirasakan mengenai trauma masa kecil Anda.
Tuliskan peristiwa apa yang menjadi pemicu awalnya dan bagaimana reaksi Anda saat itu. Kemudian, tuliskan pula apa yang Anda rasakan saat ini. Jangan berpikir bahwa hal ini tak ada gunanya.. Meski terlihat sepele, berbagi cerita dengan berbicara atau menuliskannya menjadi cara efektif untuk mengeluarkan emosi yang selama ini terpendam.
9. Lepaskan dan buang semuanya
Setelah Anda menceritakan atau menuliskan semua hal yang Ada rasakan, sekarang saatnya Anda melakukan ‘ritual’ untuk melepaskan emosi dari trauma terdahulu. Caranya bisa dengan membakar surat yang baru Anda tulis tadi atau membuang benda yang membuat trauma masa kecil Anda muncul.
Apapun caranya, intinya lepaskan dan buang semua hal yang bisa membuat Anda teringat kembali akan hal itu. Hilangkan trauma, emosi, dan sensasi yang menyertainya dengan membuang dan melepas segala hal yang berkaitan dengannya.
Mintalah bantuan ahli
Jika Anda merasa cara ini tak membuahkan hasil, mintalah bantuan ahli. Coba ceritakan trauma masa kecil Anda pada psikolog atau terapis ahli untuk dicari tahu cara penanganan yang paling tepat. Berbagai jenis terapi mungkin cocok untuk mengatasi trauma yang Anda alami hingga saat ini. Jangan pernah malu untuk meminta bantuan profesional demi kualitas hidup yang jauh lebih baik.