backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Generasi Strawberry, Generasi Muda yang Dianggap Rapuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 05/09/2023

Generasi Strawberry, Generasi Muda yang Dianggap Rapuh

Istilah “generasi strawberry” atau “generasi stroberi” mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Anda. Generasi ini sering dikaitkan dengan ketahanan mental yang cenderung rendah dan mudah terpengaruh oleh berbagai situasi. Jika ingin tahu lebih lengkapnya, simak uraian berikut ini!

Apa itu generasi strawberry?

Generasi strawberry merujuk pada generasi muda, terutama anak-anak remaja yang dianggap mudah terpengaruh, sensitif, serta kurang tangguh menghadapi tekanan dan tantangan. 

Istilah ini berasal dari analogi buah stroberi yang mudah rusak, lembut, dan sensitif terhadap tekanan dari luar.

Generasi stroberi juga sering dianggap tidak memiliki ketahanan mental yang kuat dan sulit menghadapi tantangan kehidupan.

Ciri-ciri generasi stroberi

kesehatan mental remaja

Sama seperti generasi lainnya, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari generasi stroberi. Ini beberapa di antaranya yang bisa Anda pahami. 

1. Rentan terhadap stres

Generasi strawberry cenderung rentan terhadap stres dan tekanan emosional. Mereka mungkin mudah cemas berlebihan, merasa kewalahan, dan sulit menghadapi situasi yang menantang.

2. Kurangnya ketahanan mental

Ciri-ciri generasi stroberi lainnya adalah ketahanan mental yang rendah. Pasalnya, mereka mungkin sulit menghadapi kegagalan, memiliki tingkat motivasi yang rendah, dan mudah putus asa

3. Sensitif terhadap kritik

Mengingat ketahanan mental generasi ini cukup rendah, mereka juga akan lebih sensitif terhadap kritik dan pendapat orang lain.

Orang-orang dalam generasi stroberi mungkin lebih mudah tersinggung oleh komentar orang lain. 

4. Ketergantungan pada teknologi

Generasi strawberry juga sering kali sangat tergantung pada teknologi dan media sosial.

Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di depan layar, kurang berinteraksi secara langsung, dan rentan terhadap dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan

Penyebab generasi strawberry

Walau begitu, sikap generasi ini tentu tidak terjadi tanpa alasan. Ada beberapa penyebab yang membuat generasi strawberry disebut memiliki ketahanan mental yang rendah dan mudah stres saat menerima tekanan.

Berikut ini beberapa penyebabnya. 

1. Perubahan sosial dan lingkungan 

Salah satu penyebab adanya generasi stroberi adalah perubahan sosial dan lingkungan yang cepat dan kompleks.

Sebagai contoh, tuntutan dan tekanan yang tinggi dari lingkungan sekitar dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka.

2. Pengaruh media sosial

Media sosial dapat memiliki dampak negatif pada generasi muda. Mereka sering terpapar pada standar yang tidak realistis, cyberbullying, dan pengukuran diri yang berlebihan melalui media sosial.

3. Kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental

Generasi strawberry mungkin juga kurang memiliki pemahaman yang memadai tentang kesehatan mental dan cara mengelola stres. Hal ini dapat menyebabkan mereka sulit mengatasi tantangan kehidupan.

Tips meningkatkan ketahanan mental generasi stroberi

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketahanan mental pada generasi strawberry.

Dengan begitu, Anda atau mereka yang mengalaminya bisa lebih kuat dalam menghadapi tantangan dan tekanan. Inilah beberapa tipsnya. 

1. Membangun dukungan sosial

Guna meningkatkan ketahanan mental, generasi muda sebaiknya dilibatkan dalam berbagai aktivitas sosial.

Hal ini bisa membantu mereka membentuk hubungan yang sehat dengan teman sebayanya dan memiliki dukungan sosial yang kuat. 

2. Belajar mengelola emosi

Cara mengelola emosi ternyata penting untuk meningkatkan ketahanan mental. Caranya cukup banyak, mulai dari belajar mengenali emosi hingga berkonsultasi dengan ahlinya jika perlu.

Ini dapat membantu generasi strawberry mengatasi stres dan tekanan dengan lebih baik.

3. Mencari tahu tentang kesehatan mental

Penting untuk memahami pentingnya kesehatan mental, mulai dari mengetahui bagaimana menjaganya hingga mengenali macam-macam gangguan mental. 

Dengan begitu, Anda bisa mengajarkan generasi muda cara-cara untuk menjaga kesehatan mental mereka, seperti olahraga, meditasi, dan mengelola waktu dengan bijak.

4. Membatasi penggunaan media sosial

Mengutip laman Child Mind Institute, penggunaan media sosial dapat membatasi remaja dalam berinteraksi dan melewatkan banyak hal yang bermanfaat bagi perkembangannya.

Oleh sebab itu, generasi muda perlu belajar mengatur waktu penggunaan media sosial dan mencari tahu pengaruh negatif dari kegiatan ini.

Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan media sosial yang mungkin mereka alami tanpa sadar.

5. Mencari minat dan bakat

Ingin mengurangi paparan media sosial, tetapi tidak tahu caranya? Coba cari minat dan bakat melalui kegiatan yang disukai.

Cara ini bisa membantu generasi stroberi untuk menyibukkan diri dan meningkatkan rasa percaya diri, serta ketahanan mental. 

Generasi strawberry mengacu pada generasi muda yang cenderung lebih rentan, sensitif, dan kurang tahan terhadap tekanan. Mereka mungkin memiliki kurangnya ketahanan mental dan sulit menghadapi tantangan kehidupan. 

Namun, dengan dukungan yang tepat dan pemahaman tentang kesehatan mental, generasi strawberry dapat meningkatkan ketahanan mental mereka.

Kesimpulan

  • Generasi strawberry adalah istilah untuk generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh, sensitif, serta kurang tangguh menghadapi tekanan dan tantangan.
  • Penyebab munculnya generasi stroberi adalah perubahan sosial, pengaruh media sosial, dan kurangnya pehamanan akan kesehatan mental.
  • Beberapa cara untuk meningkatkan ketahanan mental generasi stroberi yaitu membangun dukungan sosial, belajar mengelola emosi, mencari tahu tentang kesehatan mental, membatasi penggunaan media sosial, serta mencari minat dan bakat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 05/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan