backup og meta

Mengapa Ada Orang yang Dibentak Sedikit Menangis?

Mengapa Ada Orang yang Dibentak Sedikit Menangis?

Tak hanya saat sedih dan berduka, Anda mungkin juga mudah menangis saat marah atau sedang merasa tertekan. Sebagian orang bahkan gampang menangis padahal baru dibentak sedikit.

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk, cari tahu alasannya di bawah ini! 

Alasan orang mudah menangis saat dibentak

hidung berair saat menangis

Pada dasarnya, menangis adalah respons alami seseorang terhadap luapan emosinya, baik itu berasal dari emosi sedih, marah, atau bahkan senang.

Seseorang mungkin lebih mudah menangis saat menonton film atau mendengarkan lagu sedih. Di sisi lain, ada yang gampang menangis saat marah atau dibentak orang lain.

Menangis setelah dibentak sedikit sangatlah wajar dan bukan sesuatu yang buruk. Menangis ketika emosi sedang meluap-luap sebenarnya menunjukkan bahwa diri Anda memiliki mental yang kuat.

Gampang menangis tidaklah menunjukkan bahwa diri Anda lemah. Justru hal ini bisa membuat fisik dan mental Anda jauh lebih sehat karena Anda mampu melepaskan emosi yang dirasakan.

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers In Psychology (2014) menyebutkan menangis dalam waktu lama membantu melepaskan hormon oksitosin dan endorfin di dalam tubuh.

Kedua zat ini membantu meringankan rasa sakit fisik maupun emosional yang seseorang alami.

Di samping itu, manfaat menangis lainnya yakni memperkuat hubungan dengan orang lain. Hal ini membuat orang lain melihat perasaan dan emosi yang tidak bisa Anda ungkapkan.

Lambat laun, ini membantu menciptakan ikatan emosional yang lebih erat, terutama di antara orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan pasangan.

Bagaimana cara berhenti menangis dengan cepat?

Meskipun menangis bermanfaat bagi kesehatan mental, mudah menangis saat dibentak tentu tidak baik bila terjadi terus-menerus.

Kondisi ini bisa membuat Anda merasa malu dan kurang percaya diri saat bertemu dengan orang lain.

Di ruang lingkup pekerjaan, menangis karena dibentak sedikit juga bisa membuat diri Anda terlihat tidak profesional di antara rekan kerja.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mempelajari cara menahan tangis di tempat umum melalui tips-tips berikut ini.

  • Miringkan sedikit kepala untuk mencegah air mata jatuh dan mengalir ke wajah Anda.
  • Buatlah ekspresi wajah netral. Hal ini membantu menenangkan lawan bicara Anda dan memperkecil kemungkinan munculnya air mata.
  • Mengatur pernapasan, yakni dengan menarik dan membuang napas secara perlahan agar tubuh lebih rileks sehingga mampu meredam emosi yang meluap.
  • Apabila air mata mulai jatuh, mulailah untuk mengedupkan mata secara cepat untuk membantu menghilangkan air mata Anda.
  • Segera pergi menjauh dan cari tempat yang senyap, misalnya bilik toilet atau sudut ruangan yang sepi.
  • Cobalah mengalihkan perhatian untuk menangis dengan memikirkan hal-hal yang konyol dan menyenangkan.

Cara agar tidak mudah menangis saat dibentak

menangis di tempat umum

Terlalu mudah menangis padahal hanya dibentak sedikit mungkin menandakan bahwa Anda mengalami kesulitan mengatasi stres atau berbicara dalam situasi tertentu.

Mempelajari cara mengendalikan stres dan membaca ekspresi wajah orang lain mungkin dapat membantu Anda mengendalikan kebiasaan ini. Dengan begitu, Anda tidak lagi terlalu mudah menangis.

Untuk mengatasi kondisi ini, cobalah mulai berpikir positif bahwa bentakan yang diterima merupakan sebuah respons dari tindakan yang sebelumnya Anda lakukan.

Sebagai contoh, Anda mungkin melakukaan sedikit kesalahan saat bekerja, kemudian atasan memberi teguran agar Anda tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari.

Cara lainnya, cobalah menuangkan pikiran dan perasaan dalam jurnal harian secara berkala. Hal ini juga membantu Anda memahami situasi dan emosi yang ada.

Untuk membantu mengurangi stres, Anda juga dapat melakukan teknik relaksasi yang membuat tubuh lebih rileks dan tenang, seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan.

Tak ada salahnya menceritakan kebiasaan menangis ketika dibentak ini kepada orang terdekat. Mereka bisa mendukung dan membantu Anda untuk menyelesaikan masalah ini.

Jika mencurigai diri Anda mengidap gangguan mental tertentu, sebaiknya jangan lakukan self diagnosis. Hal ini malah bisa memperparah kondisi yang sedang Anda alami.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog bila kondisi Anda tidak lekas membaik, semakin memburuk, atau sampai mengganggu kehidupan sehari-hari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why Do We Cry? The Truth Behind Your Tears. Cleveland Clinic. (2022). Retrieved 28 September 2022, from https://health.clevelandclinic.org/tears-why-we-cry-and-more-infographic/

Is crying good for you?. Harvard Health. (2021). Retrieved 28 September 2022, from https://www.health.harvard.edu/blog/is-crying-good-for-you-2021030122020

Stress management. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 28 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/basics/stress-basics/hlv-20049495

Wang, S., Yu, R., Tyszka, J., Zhen, S., Kovach, C., & Sun, S. et al. (2017). The human amygdala parametrically encodes the intensity of specific facial emotions and their categorical ambiguity. Nature Communications, 8(1). https://doi.org/10.1038/ncomms14821

Gračanin, A., Bylsma, L., & Vingerhoets, A. (2014). Is crying a self-soothing behavior?. Frontiers In Psychology, 5. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2014.00502

Bylsma, L., Croon, M., Vingerhoets, A., & Rottenberg, J. (2011). When and for whom does crying improve mood? A daily diary study of 1004 crying episodes. Journal Of Research In Personality, 45(4), 385-392. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2011.04.007

Versi Terbaru

05/10/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.


Artikel Terkait

Bukan Menangis, Ini Alasan Kita Mengeluarkan Air Mata saat Menguap

Waspada, Ini 7 Hal yang Paling Sering Menjadi Pemicu Stres


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan