backup og meta

Analysis Paralysis, Banyak Berpikir Tanpa Ambil Keputusan

Analysis Paralysis, Banyak Berpikir Tanpa Ambil Keputusan

Setiap keputusan tentu perlu pertimbangan. Namun, bagaimana jika Anda justru tidak bisa mengambil keputusan karena terlalu banyak mempertimbangkannya? Kondisi ini rupanya memiliki istilah tersendiri, yaitu analysis paralysis.

Karena setiap hari yang Anda jalani tidak luput dari pengambilan keputusan, analysis paralysis tentu bisa mengganggu produktivitas. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Simak informasi berikut untuk mengetahuinya.

Apa itu analysis paralysis?

Analysis paralysis adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa mengambil keputusan karena terlalu banyak memikirkan pilihan yang ada.

Mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengambil keputusan memang hal yang baik. Namun, tidak demikian jika ini justru membuat Anda terjebak dalam proses berpikir.

Memikirkan semua informasi dan pilihan secara berlebihan justru bisa membuat Anda lebih banyak berhadapan dengan kerugian dibandingkan manfaatnya. 

Analysis paralysis biasanya muncul pada situasi ketika Anda harus mengambil keputusan yang tidak pasti atau belum jelas hasilnya dari berbagai pilihan yang ada.

Meski tidak termasuk gangguan mental, analysis paralysis kerap dikaitkan sebagai gejala kecemasan, atelophobia (ketakutan yang irasional untuk berbuat salah), depresi, hingga ADHD.

Karena itulah, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Belum lagi, hampir setiap hari Anda akan dituntut untuk membuat keputusan. 

Ciri atau contoh analysis paralysis

mengambil keputusan buruk

Menurut laman Cleveland Clinic, berikut adalah berbagai kondisi yang dinilai menjadi ciri-ciri analysis paralysis.

  • Terus-menerus mencari informasi, mengumpulkan data, atau melakukan penelitian tanpa mencapai kesimpulan.
  • Punya ketakutan besar bahwa keputusan yang diambil salah sehingga berakhir tidak mengambil tindakan apa pun.
  • Khawatir berlebihan terhadap kemungkinan hasil yang buruk sampai akhirnya tidak menemui hasil tersebut.
  • Terus-menerus menunda mengambil keputusan dengan mencari lebih banyak waktu untuk berpikir atau menganalisis situasi.
  • Sering melewatkan kesempatan karena terlalu lama memikirkannya.
  • Stres, cemas, atau khawatir berlebih saat harus mengambil keputusan.
  • Merasa lelah mental karena menganalisis sesuatu terus-menerus.

Analysis paralysis juga bisa menimbulkan gejala stres fisik, seperti peningkatan detak jantung, migrain, insomnia, hingga gangguan pencernaan.

Cara mengatasi analysis paralysis

Supaya kemampuan pengambilan keputusan Anda makin berkembang dan Anda tidak melewatkan berbagai peluang karena terlalu banyak melakukan pertimbangan, cobalah mengatasi analysis paralysis dengan cara berikut.

1. Mulai dari hal sederhana

cara mengambil keputusan

Untuk bisa mengambil keputusan besar, Anda harus terbiasa memutuskan hal-hal kecil dengan cepat.

Sebagai contoh, putuskan pakaian apa yang akan dipakai hari ini, menu makan siang yang Anda inginkan, pekerjaan harian yang harus dilakukan terlebih dahulu, dan hal sederhana lainnya.

Kebiasaan tersebut diharapkan bisa membangun kepercayaan diri Anda untuk memutuskan sesuatu yang lebih besar kelak.

2. Tetapkan kriteria utama

Cara lain untuk mengatasi analysis paralysis adalah dengan menetapkan kriteria utama akan hasil yang inginkan.

Sebagai contoh, ketika Anda menjadikan harga murah sebagai kriteria utama mencari tiket kereta, kesampingkan pertimbangan mengenai fasilitas yang didapat atau durasi perjalanan.

Pengerucutan kriteria akan memudahkan Anda untuk mengeliminasi opsi yang jauh dari standar keinginan Anda.

3. Batasi informasi tambahan atau masukan

Segala sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik. Artinya, cukup kumpulkan data dan informasi yang penting saja. Hindari mengonsumsi informasi berlebihan dan tidak relevan dengan keputusan Anda.

Semakin banyak informasi atau keputusan, semakin banyak pertimbangan yang perlu Anda lakukan. Karena itu, cukup cari informasi berdasarkan kriteria utama Anda dan pendapat dari sosok yang berpengalaman.

4. Biasakan dengan ketidakpastian

Ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan sehari-hari sehingga akan sulit dihindari. Ini berarti setiap keputusan tidak selalu berarti salah dan benar.

Karena itulah, kurangi pikiran, “Saya tidak ingin membuat keputusan yang salah,” atau, “Saya harus membuat pilihan yang benar.”

Pasalnya, setiap keputusan yang Anda ambil mungkin bisa saja benar dan salah, tergantung situasi yang sedang Anda hadapi.

5. Berhenti sejenak dari hal-hal yang perlu pertimbangan

Bagian terburuk dari analysis paralysis adalah perasaan panik atau kewalahan. Dalam situasi ini, besar kemungkinan Anda justru tidak bisa mengambil keputusan sama sekali.

Untuk mengatasinya, cobalah melakukan hal-hal yang Anda sukai dan tidak membutuhkan pertimbangan, seperti jalan-jalan, latihan pernapasan, makan makanan favorit, atau mengikuti kelas yoga.

Meluangkan waktu sejenak untuk berhenti sering kali menjadi cara yang tepat untuk mengistirahatkan pikiran dan menjaga kesehatan mental Anda.

Analysis paralysis memang lebih sering dikaitkan dengan gangguan produktivitas. Dengan kata lain, ini bukanlah suatu gangguan mental yang perlu Anda takuti.

Namun, kunjungan ke psikolog patut dipertimbangkan apabila setiap pengambilan keputusan membuat Anda stres, cemas, atau mengganggu aktivitas harian.

Kesimpulan

  • Analysis paralysis adalah kondisi saat seseorang kesulitan mengambil keputusan karena terlalu banyak menganalisis informasi atau pilihan sehingga terjebak dalam proses berpikir.
  • Ciri-ciri analysis paralysis adalah terus-menerus mencari informasi tanpa menarik kesimpulan, kerap melewatkan kesempatan karena terlalu lama mempertimbangkannya, hingga kecemasan berlebihan setiap kali dihadapkan dengan pilihan.
  • Untuk mengatasi analysis paralysis, cobalah bertindak cepat saat harus mengambil keputusan pada hal-hal kecil, tetapkan kriteria utama, batasi informasi atau masukan, serta biasakan diri Anda dengan ketidakpastian.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Clinic, C. (2023, June 28). 6 tips to overcome analysis paralysis. Cleveland Clinic. Retrieved 14 February 2025, from https://health.clevelandclinic.org/analysis-paralysis

Do you Overthink? How to avoid analysis paralysis in decision making. (2024, March 6). ISACA. Retrieved 14 February 2025, from https://www.isaca.org/resources/news-and-trends/newsletters/atisaca/2024/volume-5/how-to-avoid-analysis-paralysis-in-decision-making

Why do we try to Dodge difficult decisions? (2021, August 19). Harvard Business Review. Retrieved 14 February 2025, from https://hbr.org/2021/08/why-do-we-try-to-dodge-difficult-decisions

Critical thinking and decision-making: Why is it so hard to make decisions? (n.d.). GCFGlobal.org. Retrieved 14 February 2025, from https://edu.gcfglobal.org/en/problem-solving-and-decision-making/why-is-it-so-hard-to-make-decisions/1/

Versi Terbaru

24/02/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Berbagai Penyebab Orang Merasa Takut Terhadap Kegagalan

7 Cara Efektif Menghilangkan Rasa Takut yang Berlebihan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan