backup og meta

7 Cara Sederhana Menjaga Mental Saat Puasa Ramadan

7 Cara Sederhana Menjaga Mental Saat Puasa Ramadan

Tidak sekadar menahan lapar dan haus, ibadah puasa di bulan Ramadan juga bertujuan untuk melatih jiwa manusia. Lantas, bagaimana cara agar tetap sabar dan tenang saat menghadapi tantangan selama puasa? Simak cara menjaga mental saat puasa berikut ini.

Ragam cara menjaga mental saat puasa

Ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, Anda mungkin akan menghadapi banyak tantangan mental, mulai dari kesabaran yang teruji hingga emosi yang tidak stabil.

Dengan melalui tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat berpuasa untuk mental, seperti batin yang tenang, suasana hati yang baik, dan kemampuan mengelola stres.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya Anda perlu pandai-pandai menjaga mental saat puasa. Inilah beberapa tips yang dapat Anda terapkan.

1. Tetap terhubung dengan Allah

ibadah saat puasa

Ibadah puasa melatih jiwa untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Selain menahan lapar dan haus, maksimalkan ibadah Anda dengan salat, berzikir, dan membaca Al-Qur’an. 

Berbagai kegiatan yang dapat mendekatkan diri dengan Allah ini tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga memberikan energi positif yang membantu Anda menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kelola stres dengan ibadah

Stres bisa muncul saat Anda berpuasa, terlebih bila beban kerja menumpuk atau aktivitas sehari-hari sedang terasa berat.

Untuk tetap menjaga mental saat puasa, luangkan waktu 5–10 menit untuk melakukan meditasi sederhana, seperti mengucapkan zikir untuk menenangkan hati.

Studi dalam Journal of Religion and Health (2022) menuliskan bahwa ibadah dapat mengurangi gejala fisik dari stres, seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, dan otot kaku.

3. Terapkan pola makan sehat

Pilihlah menu sahur yang akan membuat Anda kuat berpuasa, seperti nasi merah, sup sayur, ayam, dan telur. 

Saat berbuka puasa, hindari makanan yang kurang sehat yang cenderung tinggi kandungan lemak dan gula, misalnya gorengan atau kolak pisang dengan santan.

Sebaiknya Anda memilih takjil sehat untuk buka puasa, seperti kurma dan air putih. Setelah itu, barulah lanjutkan dengan makanan berat yang mengandung zat gizi seimbang.

4. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup juga membantu menjaga mental saat puasa. Kurang tidur akibat rutinitas sahur dan ibadah tarawih justru berisiko mengganggu kesehatan mental. 

Pastikan Anda memperoleh istirahat yang cukup dengan mengatur waktu tidur saat puasa. Salah satu caranya adalah dengan tidur lebih awal pada malam hari. 

Apabila memungkinkan, manfaatkan sekitar 1–2 jam setelah sahur dan salat Subuh untuk tidur serta melakukan power nap saat waktu istirahat kerja selama 15–20 menit.

5. Kurangi penggunaan media sosial

Penelitian dalam Journal of Mental Health (2022) menyebutkan bahwa orang yang menggunakan media sosial secara berlebihan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.

Selama puasa, ada baiknya ANda membatasi waktu untuk scrolling media sosial, terlebih bila konten di dalamnya cenderung memicu emosi negatif.

Isilah waktu luang Anda dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, mendengarkan kajian islami, atau bercengkrama dengan keluarga.

6. Perkuat hubungan dengan orang terdekat

menu sahur untuk anak

Bulan Ramadan adalah waktu untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan teman. Coba luangkan waktu untuk berbuka bersama atau sekadar berbicara dari hati ke hati. 

Kehangatan dalam interaksi sosial ini dapat mengurangi rasa kesepian dan membantu menjaga kesehatan mental saat puasa Ramadan.

7. Fokus pada makna puasa

Tak sekadar menahan lapar dan haus, puasa Ramadan juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan empati terhadap sesama manusia.

Refleksikan makna puasa ini dalam tiap langkah yang Anda ambil pada kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami nilai-nilai spiritual di balik ibadah puasa, Anda dapat menjalani hari dengan lebih tenang dan penuh syukur sehingga kesehatan mental tetap terjaga.

Menjaga mental saat puasa bukan hal yang sulit bila Anda menjalaninya dengan niat yang baik.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda dapat menjadikan bulan Ramadan sebagai waktu mendekatkan diri pada Allah dan menjaga kesehatan mental secara menyeluruh.

Kesimpulan

  • Ibadah puasa Ramadan juga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental.
  • Beberapa cara menjaga mental saat puasa antara lain mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah, mengatur pola tidur dan makan, serta membatasi media sosial.
  • Dengan menerapkan hal-hal tersebut, Anda bisa melalui bulan Ramadan dengan lebih tenang, sabar, dan penuh rasa syukur.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Discovering the advantages of fasting for mental health. (2020). Universitas Gadjah Mada. Retrieved January 2, 2025, from https://ugm.ac.id/en/news/19358-discovering-the-advantages-of-fasting-for-mental-health/

How to sleep better during Ramadan. (n.d.). Cleveland Clinic Abu Dhabi. Retrieved January 2, 2025, from https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/ramadan/how-to-sleep-better-in-ramadan

Tips for healthy Ramadan fasting. (n.d.). Cornell Health. Retrieved January 2, 2025, from https://health.cornell.edu/about/news/ramadan-fasting

Akan, M., Unal, S., Gonenir Erbay, L., & Taskapan, M. C. (2023). The effect of Ramadan fasting on mental health and some hormonal levels in healthy males. The Egyptian Journal of Neurology, Psychiatry and Neurosurgery, 59(1). https://doi.org/10.1186/s41983-023-00623-9

Upenieks, L. (2022). Unpacking the relationship between prayer and anxiety: A consideration of prayer types and expectations in the United States. Journal of Religion and Health, 62(3), 1810-1831. https://doi.org/10.1007/s10943-022-01708-0

Nygaard, M., Andersen, T. O., & Rod, N. H. (2024). Can social connections become stressful? Exploring the link between social media use and perceived stress in cross-sectional and longitudinal analyses of 25,053 adults. Journal of Mental Health, 33(5), 596-604. https://doi.org/10.1080/09638237.2024.2332802

Versi Terbaru

09/01/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

3 Cara Tepat Menghadapi Anak Mengeluh Saat Puasa

Yuk, Ketahui Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan