ADD adalah singkatan dari attention-deficit disorder, yang merupakan kelainan pada perkembangan otak dan saraf. Kelainan ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam fokus dan berkonsentrasi. Simak gejala, penyebab, hingga pengobatan ADD di sini!
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
ADD adalah singkatan dari attention-deficit disorder, yang merupakan kelainan pada perkembangan otak dan saraf. Kelainan ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam fokus dan berkonsentrasi. Simak gejala, penyebab, hingga pengobatan ADD di sini!
Attention-deficit disorder (ADD) adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjaga perhatian, mengendalikan dorongan, dan mengatur perilakunya.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) tidak lagi memasukkan kriteria ADD. Saat ini, istilah yang digunakan ialah ADHD.
Orang-orang dengan kondisi ini cenderung kesulitan dalam mengorganisasikan tugas, mengikuti arahan, dan sering lupa dalam aktivitas sehari-hari.
Attention-deficit disorder dapat terjadi pada individu dari segala usia. Walau begitu, gejala kelainan ini sering kali mulai tampak pada masa kanak-kanak dan berlanjut hingga masa remaja dan dewasa.
Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara ADD dan ADHD. Attention-deficit disorder merupakan istilah lama untuk kondisi yang disebut attention-deficit hyperactivity disorder.
ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi pada masa kanak-kanak. Ada tiga tipe ADHD, yaitu:
Beberapa anak dengan ADHD memiliki perilaku hiperaktif, sedangkan yang lainnya tidak (terutama pada tipe inattentive). Walau begitu, diagnosis mereka tetap ADHD.
Istilah ADD dahulu digunakan untuk menyebut orang-orang dengan ADHD tipe inattentive. Mereka kesulitan untuk fokus dan memusatkan perhatian, tetap tidak mengalami gejala hiperaktif.
Walaupun penyebutan ADD sudah jarang disebutkan, kadang istilah ini masih digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Orang-orang dengan ADD umumnya harus berusaha lebih keras untuk fokus dan berkonsentrasi dalam jangka panjang. Selain itu, mereka mungkin:
Banyak orang yang mungkin tidak begitu menyadari gejala ADD pada anak-anak. Hal ini terutama berlaku ketika gejala tersebut tidak begitu mencolok maupun mengganggu orang lain.
Studi yang dimuat dalam jurnal BMC Psychiatry menyebutkan bahwa gejala ADD sering tidak terdeteksi, terutama pada anak perempuan. Pasalnya, gejala ini justru salah diartikan sebagai kondisi lain.
Seorang anak dengan ADHD tipe ini mungkin akan tampak sering melamun. Banyak anak-anak dengan gejala ADD semakin membaik seiring bertambahnya usia.
Akan tetapi, jika gejala tidak pernah terdeteksi sejak kanak-kanak dan tidak pernah ditangani, Anda mungkin akan mengalami kesulitan saat dewasa.
Perlu diingat bahwa gejala ADHD pada anak dan orang dewasa memang mirip. Namun, gejala tersebut bisa berdampak lebih besar pada kehidupan sehari-hari, terutama seiring bertambahnya tanggung jawab.
Pada dasarnya penyebab ADD tidak berbeda dengan ADHD mengingat kelainan ini adalah bagian dari ADHD. Sayangnya, penyebab attention-deficit disorder belum pasti sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
Meski begitu, berikut adalah faktor-faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya attention-deficit disorder.
Setelah itu, dokter spesialis akan menilai apakah Anda atau anak Anda memenuhi kriteria ADD/ADHD sesuai DSM-5. Seorang anak biasanya didiagnosis dengan ADHD apabila:
Proses diagnosis ADD pada orang dewasa lebih sulit karena perilaku orang dewasa lebih kompleks. Akan tetapi, seseorang bisa saja memiliki ADD jika gejalanya telah berpengaruh pada kehidupannya, misalnya membuatnya:
Jika masalah-masalah tersebut baru muncul dalam kehidupan Anda belakangan ini, kemungkinan besar itu bukanlah ADD/ADHD karena gangguan tersebut tidak terjadi saat seseorang sudah dewasa.
Sayangnya, tidak ada obat yang bisa mengatasi ADD maupun ADHD. Namun, ada beberapa jenis perawatan yang bisa membantu mengelola gejalanya.
Perawatan ADHD sering melibatkan obat-obatan, terapi perilaku, maupun kombinasi keduanya. Jenis pengobatan yang dipilih pun tergantung pada gejala dan kebutuhan masing-masing individu. Berikut penjelasannya.
Psikostimulan merupakan obat yang memengaruhi neurotransmiter (zat kimia otak). Obat ini juga dapat membantu meningkatkan energi dan meningkatkan kewaspadaan.
Beberapa jenis psikostimulan yang biasa direkomendasikan dokter termasuk amphetamine dan methylphenidate.
Selain psikostimulan, obat untuk mengatasi gejala ADD lainnya adalah antidepresan. Obat ini juga memengaruhi neurotransmiter di otak dan membantu meningkatkan suasana hati serta tingkat konsentrasi.
Contoh antidepresan umum yang diresepkan untuk gejala ADHD tipe ini ialah bupropion dan venlafaxine.
Obat non-stimulan dapat membantu orang yang mengalami efek samping yang tidak diinginkan dari obat stimulan. Beberapa jenis obat non-stimulan termasuk atomoxetine, viloxazine, dan guanfacine.
Obat non-stimulan bekerja dengan mempengaruhi neurotransmiter tertentu, yaitu norepinefrin. Penggunaannya dapat membantu mengatur emosi dan meningkatkan fokus pada tugas-tugas tertentu.
Dengan menggunakan obat non-stimulan ini, orang-orang dengan ADD bisa lebih berkonsentrasi tanpa mengalami efek samping yang mengganggu.
Tidak hanya obat-obatan, dokter biasanya menyarankan terapi perilaku untuk membantu orang dengan ADHD. Terapi ini bertujuan mengajarkan keterampilan perilaku yang berguna agar lebih fokus dan berkonsentrasi.
Melalui intervensi ini, anak maupun orang dewasa bisa belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan fokusnya.
Itu tadi informasi seputar attention-deficit disorder yang perlu Anda ketahui. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli yang berpengalaman dalam mengelola jenis ADHD ini. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar