Para pengguna narkoba sering menggunakan bahan alami seperti air kelapa karena memercayainya sebagai detoks untuk menghilangkan narkoba di dalam tubuh. Lantas, apakah cara menghilangkan bekas narkoba dengan air kelapa benar adanya?
Benarkah air kelapa bisa menghilangkan bekas narkoba?
Detoksifikasi atau detoks adalah proses pembersihan tubuh dari zat-zat yang menyebabkan ketergantungan, seperti narkotika, obat-obatan terlarang, dan alkohol.
Tujuan dari detoks sendiri umumnya ialah untuk mengelola gejala putus obat atau sakau saat seseorang berhenti minum zat tersebut.
Bagi sebagian kalangan pengguna narkoba, air kelapa jadi salah satu bahan alami yang dianggap efektif untuk menghilangkan bekas narkoba dari dalam tubuh.
Walaupun terdapat beragam manfaat air kelapa bagi kesehatan, sejauh ini belum ada penelitian klinis yang membuktikan efektivitas air kelapa untuk detoksifikasi narkoba.
Meski begitu, air kelapa kemungkinan besar bisa membantu mengurangi dampak gejala sakau dari zat yang membuat pengguna kecanduan.
Dikutip dari MedlinePlus, beberapa jenis narkoba, misalnya opioid dan stimulan (amphetamine type stimulants/ATS), bisa menyebabkan dehidrasi.
Opioid, termasuk heroin, morfin, dan kodein, umumnya memengaruhi sistem pencernaan. Zat ini bisa memicu mual, muntah, dan diare sehingga tubuh kekurangan cairan.
Sementara itu, obat stimulan, seperti sabu, ekstasi, dan amfetamin, bisa membuat Anda tidak nafsu makan. Inilah yang berisiko memicu dehidrasi pada penggunanya.
Nah, air kelapa membantu mengatasi dehidrasi dengan mengembalikan asupan cairan tubuh sehingga Anda tak kehilangan banyak cairan.
Kandungan elektrolit pada air kelapa, seperti natrium, kalium, dan mangan, juga bisa mengganti cairan tubuh yang hilang dengan lebih cepat.
Berdasarkan penjelasan di atas, menghilangkan bekas narkoba dengan cara minum air kelapa belum terbukti secara medis.
Meski begitu, minuman ini bisa membantu mengelola gejala putus obat, terutama dehidrasi yang sering dirasakan oleh para pengguna.
Bahan alami lain untuk membantu detoks narkoba
Selain air kelapa, berikut ini beberapa herbal dan bahan alami lain yang berpotensi membantu menghilangkan sisa narkoba dalam tubuh.
1. Jintan hitam
Jintan hitam atau yang lebih dikenal sebagai habbatussauda dapat membantu detoksifikasi dengan meningkatkan fungsi hati dan ginjal dalam membuang racun.
Hal ini mencegah munculnya kerusakan dan penyakit pada organ vital yang penting dalam proses pengeluaran zat berbahaya dari tubuh secara alami.
Selain itu, habbatussauda juga kaya antioksidan sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuh.
2. Jahe dan madu
Jahe dan madu bisa dikonsumsi dalam bentuk air rebusan. Kedua bahan detoks alami ini bisa membantu memberikan efek menenangkan.
Senyawa gingerol dalam jahe bermanfaat dalam detoks narkoba. Gingerol punya sifat antimual untuk mengurangi gejala mual dan muntah selama berhenti minum obat-obatan.
Di samping sebagai pemanis alami, madu juga memiliki sifat antiradang dan antioksidan untuk mencegah kerusakan sel dalam tubuh.
Keamanan detoksifikasi narkoba secara alami
Proses detoksifikas bisa berlangsung berhari-hari atau berbulan-bulan, tergantung dari durasi kecanduan, jenis narkoba, dan kadar zat yang dipergunakan.
Menghilangkan bekas narkoba dengan cara mengonsumsi air kelapa atau bahan alami lainnya kemungkinan besar tidak efektif dan tidak aman bagi pengguna dengan kecanduan yang parah.
Melakukan detoksifikasi dari narkotika dan obat-obatan sendiri di rumah bahkan dapat berakibat fatal.
Dalam sebagian kasus, pengguna yang mencoba detoksifikasi mandiri akan menyerah dengan komplikasi kesehatan yang mereka rasakan.
Mereka cenderung akan kambuh (relapse) dengan kembali rutin memakai narkoba. Inilah yang menjadi tantangan dari metode detoksifikasi narkoba secara alami.
Oleh sebab itu, pencandu biasanya membutuhkan dukungan medis melalui rehabilitasi narkoba untuk menjalani detosifikasi secara aman.
Terapi detoks medis dapat melibatkan pengurangan dosis obat secara bertahap pada pecandu.
Di samping itu, tahapan rehabilitasi medis ini juga mengganti narkoba dengan zat-zat lain yang lebih aman, seperti metadon, buprenorfin, atau kombinasi buprenorfin dan nalokson.
Setelah terlepas dari pengaruh narkoba, pecandu akan melanjutkan tahapan rehabilitasi lain hingga bisa beraktivitas normal kembali di masyarakat.