Konsumsi minuman beralkohol dapat membuat Anda mabuk. Berbagai gejala yang berkaitan dengan mabuk umumnya akan muncul jika Anda makin banyak minum alkohol.
Yuk, ketahui lebih banyak tentang mabuk dan faktor-faktor yang memengaruhinya di bawah ini.
Tanda dan gejala orang mabuk alkohol
Mabuk adalah serangkaian gejala fisik dan mental yang muncul setelah seseorang mengonsumsi alkohol, baik dalam jumlah besar maupun sedikit.
Pada awalnya, peminum alkohol akan merasakan sensasi kepala kliyengan alias tipsy. Ini merupakan pertanda awal dari tahapan mabuk alkohol yang dialami kebanyakan orang.
Seiring bertambah banyaknya alkohol yang Anda minum, Anda mungkin akan merasakan tanda dan gejala mabuk lainnya, meliputi:
- kelelahan,
- meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara,
- mata merah,
- sakit pada otot,
- rasa haus yang berlebihan,
- peningkatan detak jantung,
- tremor,
- mual dan muntah,
- berkeringat secara berlebihan,
- sakit kepala dan pusing,
- vertigo atau perasaan seolah ruangan di sekitar Anda seperti berputar,
- bicara yang tidak jelas, serta
- depresi dan gugup berlebihan.
Tanda-tanda mabuk alkohol mungkin berbeda pada tiap orang. Sebagian orang bisa mabuk hanya setelah minum satu gelas, sedangkan yang lain dapat minum banyak alkohol tanpa merasakan gejala apa pun.
Namun, perlu diingat, makin banyak atau lama Anda minum, makin berbahaya pula efek alkohol pada tubuh, seperti masalah ingatan, konsentrasi, dan koordinasi tubuh.
Setelah berapa lama orang akan sadar dari mabuk alkohol?
Faktor-faktor lain yang memengaruhi mabuk alkohol
Seperti dijelaskan di atas, beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala mabuk meski minum banyak alkohol. Hal ini dipengaruhi oleh toleransi alkohol yang seseorang miliki.
Orang yang mempunyai toleransi alkohol tinggi memerlukan BAC yang lebih tinggi untuk dapat mengalami efek yang diinginkannya.
Beberapa faktor lain di luar alkohol yang berpengaruh pada kejadian mabuk adalah sebagai berikut.
1. Umur
Kemampuan tubuh untuk mengatasi efek alkohol dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
Gejala mabuk dan sakau alkohol (alcohol withdrawal) biasanya lebih jarang dialami oleh remaja dan orang dewasa muda daripada orang dewasa yang lebih tua dan lansia.
Hal ini membuat mereka sering kali merasakan efek yang lebih kuat tanpa menambah jumlah alkohol yang diminum.
2. Jenis minuman alkohol
Minuman alkohol mengandung congeners. Zat hasil fermentasi ini sedikit-banyak memengaruhi gejala mabuk yang Anda rasakan.
Dikutip dari Mayo Clinic, minuman yang berwarna gelap, misal red wine, bourbon, dan whiskey, memiliki kadar congeners yang lebih tinggi daripada minuman bening, seperti gin dan vodka.
Makin banyak kadar congeners di dalam suatu minuman beralkohol, makin parah juga gejala mabuk Anda. Begitu juga ketika Anda minum beberapa jenis alkohol sekaligus dalam waktu singkat.