Dalam menjalin rumah tangga, tidak dapat dipungkiri bahwa Anda tidak hanya akan menghadapi kebahagiaan, tetapi juga ujian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Dalam menjalin rumah tangga, tidak dapat dipungkiri bahwa Anda tidak hanya akan menghadapi kebahagiaan, tetapi juga ujian.
Karena menjadi satu hal yang hampir pasti dihadapi, sudah sewajarnya jika ujian datang untuk diatasi, bukan dihindari.
Yuk, kenali permasalahan apa saja yang mungkin Anda hadapi dalam berumah tangga melalui artikel berikut!
Setelah menikah, Anda dan pasangan tentu akan dipenuhi kebahagiaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tidak jarang rumah tangga juga akan diwarnai oleh berbagai ujian.
Setiap hubungan rumah tangga bisa menghadapi permasalahan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh yang cukup sering ditemukan.
American Psychological Association menyebutkan bahwa keuangan merupakan masalah yang paling sering ditemukan dalam rumah tangga.
Ini bisa bermula dari pengeluaran yang melebihi pemasukan atau kesalahpahaman mengenai pembagian tanggung jawab keuangan.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengaturan keuangan bersama saat sudah berumah tangga. Anda juga perlu saling jujur soal pemasukan dan masalah keuangan jika ada.
Alih-alih dekat dengan orang tua kedua alias mertua, tidak jarang hubungan mertua dan menantu justru dipenuhi konflik.
Jika Anda berada dalam posisi ini, jangan langsung menyalahkan pasangan. Pasalnya, mereka berada di posisi tengah-tengah dan sulit untuk memihak.
Coba diskusikan dengan kepala dingin tentang apa yang sebenarnya Anda rasakan. Jadi, hubungan Anda dengan mertua sekaligus hubungan pasangan Anda dengan orang tuanya tetap berjalan baik.
Sama seperti saat masih pacaran, hubungan yang sudah berjalan lama memang rentan memunculkan rasa jenuh.
Namun, perlu diingat bahwa perasaan ini hanya bersifat sementara. Jadi, jangan langsung mengambil keputusan saat Anda merasa jenuh.
Ketika jenuh melanda, cobalah rutinitas baru dengan pasangan, seperti menonton film bersama atau melakukan road trip ke luar kota. Cara ini diharapkan bisa membuat rumah tangga harmonis kembali.
Ujian rumah tangga juga bisa muncul saat Anda memiliki anak, terlebih yang pertama. Permasalahan ini paling sering ditemui saat menentukan pola asuh anak.
Permasalahan saat membesarkan anak memang umum terjadi, sebab tidak ada sekolah yang bisa secara pasti mengajarkan Anda tentang bagaimana cara menjadi orangtua yang baik.
Oleh karena itu, proses pembelajaran ini memang harus dilakukan bersama-sama dengan saling memaklumi perbedaan pendapat.
Sebelum menikah, Anda bisa dengan bebas bekerja dan bermain di akhir pekan bersama sahabat. Namun, semua ini kemungkinan akan berubah saat Anda sudah berumah tangga.
Ini bukan berarti bahwa pernikahan membuat Anda harus meninggalkan pergaulan. Hanya saja, kini Anda mungkin perlu menyesuaikan prioritas.
Cobalah bicarakan dengan pasangan tentang pembagian waktu antara kesibukan bekerja, bertemu teman, hingga waktu untuk diri sendiri.
Setiap orang bisa memiliki gairah seksual yang berbeda, begitu pula dengan Anda dan pasangan.
Kadang-kadang, perbedaan gairah ini memang menjadi salah satu ujian terberat dalam rumah tangga.
Maka, jangan takut untuk membicarakan hasrat seksual Anda dengan pasangan. Bagaimanapun, hubungan seksual tetap harus dilakukan atas persetujuan dan kenyamanan kedua belah pihak.
Saat menjalin rumah tangga, Anda mungkin baru mengetahui beberapa sifat asli atau kebiasaan pasangan. Tentu saja, ini juga bisa berarti sifat buruk pasangan.
Sifat atau kebiasaan ini bisa dianggap biasa saja oleh pasangan Anda. Karena sudah terbiasa, mereka tidak merasakan ada yang salah saat melakukannya.
Beberapa contoh sikap ini adalah meletakkan handuk basah di atas kasur, membuang sisa makanan ke wastafel, dan masih banyak lagi. Meski terlihat sederhana, hal-hal seperti ini tetap perlu dibicarakan.
Mengutip laman Greater Good Science Center, pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak seimbang juga sering kali menjadi sumber ujian dalam rumah tangga.
Salah satu contoh kasus yang banyak ditemukan adalah bagaimana wanita yang sudah bekerja tetap dituntut untuk mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sekaligus mengurus anak.
Penting untuk membicarakan bagaimana pembagian pekerjaan dalam rumah tangga supaya kedua belah pihak merasa nyaman dan tidak terbebani.
Seorang suami sering kali dituntut untuk selalu terlihat kuat dan mampu menghadapi setiap ujian. Sementara itu, seorang istri sering kali baru dinilai baik ketika mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Namun, perlu Anda ingat bahwa kedua hal tersebut hanya merupakan opini publik yang tidak harus selalu diikuti. Sebaliknya, sebagai pasangan, sudah sewajarnya jika Anda mendukung satu sama lain.
Jangan sampai suami atau istri Anda juga mendapat beban sosial dari Anda sebagai pasangannya.
Saat pasangan memiliki perbedaan prinsip atau pandangan akan hal-hal krusial seperti agama atau pola asuh anak, ini bisa menjadi salah satu ujian terberat dalam rumah tangga.
Perbedaan prinsip hidup memang bisa terbentuk karena Anda dan pasangan tumbuh dalam lingkungan dan pola asuh yang juga berbeda.
Oleh karena itu, usahakan untuk menyatukan prinsip hidup akan hal-hal dasar sebelum memutuskan berumah tangga.
Sabar memang merupakan salah satu kunci penting dalam mengatasi masalah rumah tangga dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Apalagi mengingat ujian ini mungkin tidak hanya datang satu atau dua kali dan bentuknya pun bisa berbeda-beda.
Selain modal kesabaran, berikut adalah cara lain yang bisa Anda lakukan saat menghadapi ujian dalam rumah tangga.
Ujian dalam rumah tangga memang merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jangan memaksakan diri apabila Anda berdua merasa sudah tidak sanggup menghadapinya.
Jika sudah begitu, tak ada salahnya untuk membicarakannya dengan seorang profesional. Konseling pernikahan mungkin bisa membantu Anda berdua menemukan titik terang.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar