Dalam menjalin rumah tangga, tidak dapat dipungkiri bahwa Anda tidak hanya akan menghadapi kebahagiaan, tetapi juga ujian.
Karena menjadi satu hal yang hampir pasti dihadapi, sudah sewajarnya jika ujian datang untuk diatasi, bukan dihindari.
Yuk, kenali permasalahan apa saja yang mungkin Anda hadapi dalam berumah tangga melalui artikel berikut!
Macam-macam ujian rumah tangga yang sering terjadi
Setelah menikah, Anda dan pasangan tentu akan dipenuhi kebahagiaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tidak jarang rumah tangga juga akan diwarnai oleh berbagai ujian.
Setiap hubungan rumah tangga bisa menghadapi permasalahan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh yang cukup sering ditemukan.
1. Masalah finansial
American Psychological Association menyebutkan bahwa keuangan merupakan masalah yang paling sering ditemukan dalam rumah tangga.
Ini bisa bermula dari pengeluaran yang melebihi pemasukan atau kesalahpahaman mengenai pembagian tanggung jawab keuangan.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengaturan keuangan bersama saat sudah berumah tangga. Anda juga perlu saling jujur soal pemasukan dan masalah keuangan jika ada.
2. Konflik dengan mertua
Alih-alih dekat dengan orang tua kedua alias mertua, tidak jarang hubungan mertua dan menantu justru dipenuhi konflik.
Jika Anda berada dalam posisi ini, jangan langsung menyalahkan pasangan. Pasalnya, mereka berada di posisi tengah-tengah dan sulit untuk memihak.
Coba diskusikan dengan kepala dingin tentang apa yang sebenarnya Anda rasakan. Jadi, hubungan Anda dengan mertua sekaligus hubungan pasangan Anda dengan orang tuanya tetap berjalan baik.
3. Rasa jenuh
Sama seperti saat masih pacaran, hubungan yang sudah berjalan lama memang rentan memunculkan rasa jenuh.
Namun, perlu diingat bahwa perasaan ini hanya bersifat sementara. Jadi, jangan langsung mengambil keputusan saat Anda merasa jenuh.
Ketika jenuh melanda, cobalah rutinitas baru dengan pasangan, seperti menonton film bersama atau melakukan road trip ke luar kota. Cara ini diharapkan bisa membuat rumah tangga harmonis kembali.
4. Perbedaan keinginan pola asuh anak
Ujian rumah tangga juga bisa muncul saat Anda memiliki anak, terlebih yang pertama. Permasalahan ini paling sering ditemui saat menentukan pola asuh anak.
Permasalahan saat membesarkan anak memang umum terjadi, sebab tidak ada sekolah yang bisa secara pasti mengajarkan Anda tentang bagaimana cara menjadi orangtua yang baik.
Oleh karena itu, proses pembelajaran ini memang harus dilakukan bersama-sama dengan saling memaklumi perbedaan pendapat.
5. Bingung menentukan prioritas
Sebelum menikah, Anda bisa dengan bebas bekerja dan bermain di akhir pekan bersama sahabat. Namun, semua ini kemungkinan akan berubah saat Anda sudah berumah tangga.
Ini bukan berarti bahwa pernikahan membuat Anda harus meninggalkan pergaulan. Hanya saja, kini Anda mungkin perlu menyesuaikan prioritas.
Cobalah bicarakan dengan pasangan tentang pembagian waktu antara kesibukan bekerja, bertemu teman, hingga waktu untuk diri sendiri.
6. Perbedaan gairah seksual
Setiap orang bisa memiliki gairah seksual yang berbeda, begitu pula dengan Anda dan pasangan.
Kadang-kadang, perbedaan gairah ini memang menjadi salah satu ujian terberat dalam rumah tangga.
Maka, jangan takut untuk membicarakan hasrat seksual Anda dengan pasangan. Bagaimanapun, hubungan seksual tetap harus dilakukan atas persetujuan dan kenyamanan kedua belah pihak.
7. Sifat atau kebiasaan buruk yang baru terlihat
Saat menjalin rumah tangga, Anda mungkin baru mengetahui beberapa sifat asli atau kebiasaan pasangan. Tentu saja, ini juga bisa berarti sifat buruk pasangan.
Sifat atau kebiasaan ini bisa dianggap biasa saja oleh pasangan Anda. Karena sudah terbiasa, mereka tidak merasakan ada yang salah saat melakukannya.
Beberapa contoh sikap ini adalah meletakkan handuk basah di atas kasur, membuang sisa makanan ke wastafel, dan masih banyak lagi. Meski terlihat sederhana, hal-hal seperti ini tetap perlu dibicarakan.
8. Pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak seimbang
Mengutip laman Greater Good Science Center, pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak seimbang juga sering kali menjadi sumber ujian dalam rumah tangga.
Salah satu contoh kasus yang banyak ditemukan adalah bagaimana wanita yang sudah bekerja tetap dituntut untuk mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sekaligus mengurus anak.
Penting untuk membicarakan bagaimana pembagian pekerjaan dalam rumah tangga supaya kedua belah pihak merasa nyaman dan tidak terbebani.
9. Beban sosial
Seorang suami sering kali dituntut untuk selalu terlihat kuat dan mampu menghadapi setiap ujian. Sementara itu, seorang istri sering kali baru dinilai baik ketika mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Namun, perlu Anda ingat bahwa kedua hal tersebut hanya merupakan opini publik yang tidak harus selalu diikuti. Sebaliknya, sebagai pasangan, sudah sewajarnya jika Anda mendukung satu sama lain.
Jangan sampai suami atau istri Anda juga mendapat beban sosial dari Anda sebagai pasangannya.
10. Perbedaan prinsip hidup
Saat pasangan memiliki perbedaan prinsip atau pandangan akan hal-hal krusial seperti agama atau pola asuh anak, ini bisa menjadi salah satu ujian terberat dalam rumah tangga.
Perbedaan prinsip hidup memang bisa terbentuk karena Anda dan pasangan tumbuh dalam lingkungan dan pola asuh yang juga berbeda.
Oleh karena itu, usahakan untuk menyatukan prinsip hidup akan hal-hal dasar sebelum memutuskan berumah tangga.
Cara sabar dalam menghadapi ujian rumah tangga
Sabar memang merupakan salah satu kunci penting dalam mengatasi masalah rumah tangga dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Apalagi mengingat ujian ini mungkin tidak hanya datang satu atau dua kali dan bentuknya pun bisa berbeda-beda.
Selain modal kesabaran, berikut adalah cara lain yang bisa Anda lakukan saat menghadapi ujian dalam rumah tangga.
- Bicarakan setiap permasalahan secara terbuka. Jangan harapkan pasangan Anda bisa membaca pikiran Anda.
- Jangan mengambil keputusan saat sedang emosi. Biarkan pikiran Anda berdua lebih tenang sebelum ada yang mengambil keputusan.
- Hargai perbedaan dengan membuat kesepakatan bersama pasangan, misalnya tentang hal apa saja yang bisa Anda toleransi.
- Tetap luangkan waktu untuk kebutuhan me time masing-masing. Diskusikan dengan pasangan untuk menentukan waktu yang tepat.
- Lakukan hal-hal romantis seperti berkencan, berlibur, atau bertukar hadiah seperti saat Anda masih berpacaran.
- Kurangi curhat masalah pernikahan terlalu mendalam dengan teman atau bahkan keluarga.
- Tentukan solusi atas setiap ujian rumah tangga bersama-sama. Jangan sampai salah satu pihak merasa dirugikan.
Ujian dalam rumah tangga memang merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jangan memaksakan diri apabila Anda berdua merasa sudah tidak sanggup menghadapinya.
Jika sudah begitu, tak ada salahnya untuk membicarakannya dengan seorang profesional. Konseling pernikahan mungkin bisa membantu Anda berdua menemukan titik terang.