Setiap orang ingin memiliki hubungan asmara yang langgeng dan harmonis. Namun, tidak selamanya sebuah hubungan bisa berjalan mulus. Meski berat, kadang keputusan untuk menyudahi saja hubungan tersebut merupakan solusi terbaik bagi kedua pihak. Jika terus dipaksakan bertahan, bukannya tidak mungkin hubungan Anda dan si dia malah semakin membawa stres dan aura negatif. Seperti apa tanda hubungan tidak bahagia?
Tanda hubungan tidak bahagia yang dapat dikenali
Jenuh, bosan, marah, dan kecewa adalah bagian alami dari asam garam sebuah hubungan asmara. Maka sebelum benar-benar mantap menyudahi kisah Anda berdua, pertama yakini dulu perasaan Anda bahwa ini bukanlah emosi sesaat semata.
Anda bisa menanyakan pada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan di bawah ini, untuk menemukan jawabannya.
1. Sering bertengkar, sampai mengeluarkan kata makian dan main fisik
Baik itu yang masih pacaran sebulan atau sudah menikah hingga belasan tahun, rasanya tidak ada pasangan yang tidak pernah bertengkar. Bertengkar kecil itu hal yang wajar dan bisa menjadi bumbu penyedap percintaan Anda berdua.
Lain ceritanya jika Anda dan si dia lebih sering bertengkar dan membesar-besarkan masalah daripada bermesraannya. Ini adalah tanda darurat pertama yang harus Anda waspadai. Terlebih jika pertengkaran tersebut “dihiasi’ dengan kata-kata caci-maki, hardikan, teriakan umpatan, saling lempar piring, hingga bahkan sudah sampai main fisik.
Kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan dalam pacaran tidak bisa ditoleransi, baik itu secara fisik, verbal, atau psikologis. Memaksakan bertahan dalam hubungan tidak sehat yang penuh kekerasan bisa mengancam kesehatan fisik serta kesejahteraan emosional dan psikologis Anda.
2. Perhitungan dalam menjalin hubungan sebagai tanda hubungan tidak bahagia
Ketika salah satu pihak “hobi’ menghitung kebaikan atau perbuatan manis yang ia lakukan untuk pasangan dan kemudian membanding-bandingkan perlakuannya dengan apa yang sudah pasangan lakukan untuknya, ini bisa menjadi tanda hubungan tidak bahagia yang tidak layak untuk dipertahankan.
Jika ia selalu menuntut mengharapkan lebih dari Anda untuk “membayar’ apa yang sudah ia berikan untuk Anda, lambat laun ini akan membuat Anda selalu berpikiran negatif tentang diri sendiri (“Saya tidak pernah cukup untuknya’ atau “Saya tidak pernah merasa dihargai’) sehingga pada akhirnya meruntuhkan kepercayaan diri Anda.
Ingat bahwa sebuah hubungan asmara yang sehat berfungsi layaknya sebuah kemitraan, di mana kedua pihak memiliki posisi yang sejajar dan sama kuat — bukan didasarkan oleh asas timbal balik dan hutang-piutang.
3. Takut berbicara dengan pasangan tentang hal-hal penting
Sebuah hubungan asmara yang sehat dilandasi dengan kejujuran dan saling keterbukaan. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak memiliki privasi sama sekali.
Mungkin memang tidak semua rahasia pada awalnya perlu dibeberkan langsung pada pasangan, tapi apakah Anda selalu merasa sungkan atau enggan untuk berbicara karena takut menyinggung perasaannya atau takut menghadapi respon pasangan setelah mengetahuinya?
Hal yang penting, apalagi menyangkut hubungan Anda, perlu diketahui oleh pasangan Anda. Jika Anda menutupi rahasia penting dari pasangan Anda, ini lama-lama bisa merusak kelanggengan hubungan Anda berdua. Ia bisa merasa terkhianati karena dibiarkan terus-menerus “buta’ akan rahasia Anda.
Rahasia yang dimaksud bisa termasuk orang-orang terdekat Anda (yang paling banyak menghabiskan waktu bersama Anda), informasi soal keuangan pribadi, atau kecenderungan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Tidak peduli seberapa lama Anda telah berpacaran, Anda perlu tahu pasangan Anda luar dalam. Dengan begitu Anda bisa lebih mengenal satu sama lain, dan tidak ada yang disembunyikan sehingga semakin meningkatkan rasa kepercayaan terhadap pasangan.
4. Pasangan hanya peduli dengan dirinya sendiri
Pasangan yang serius berkomitmen biasanya sudah memiliki bayangan yang jelas dan terinci seputar masa depan, harapan, dan impiannya. Kehadiran dan posisi Anda dalam segala rencana hidupnya pun jelas terpatri.
Idealnya, sebuah hubungan yang sehat harus dipenuhi oleh rasa saling menghormati serta menghargai satu sama lain. Namun apabila sampai saat ini pasangan Anda hanya peduli dengan dirinya sendiri, hanya membicarakan dirinya melulu ketika berdua, kurang memberikan dukungan, bahkan untuk sekadar bertanya kabar masing-masing saja sangat jarang, tandanya mungkin Anda harus memikirkan ulang tentang masa depan Anda berdua.
Minimnya empati dan rasa hormat dapat menjadi tanda hubungan tidak bahagia yang lambat laun akan menghancurkan hubungan Anda berdua.
Perilaku melecehkan dan merendahkan, bahkan sesederhana seperti tidak meminta maaf keetika ia berbuat salah atau malah balik menyudutkan Anda, adalah tanda peringatan yang benar-benar perlu Anda waspadai betul. Hubungan yang hanya berjalan sepihak tidak akan pernah awet.
5. Anda merasa tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar
Pasangan Anda seharusnya menjadi penyemangat terbesar Anda. Namun jika Anda selalu merasa cemas dengan penampilan Anda dan tidak percaya diri di hadapannya; Anda selalu merasa tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar ketika bersamanya; atau Anda kerap meragukan diri sendiri, ini bisa menjadi pertanda serius dari sebuah hubungan yang abusive dan manipulatif.
Misalnya saja, ia selalu melebih-lebihkan kesalahan sepele, seperti menuduh Anda tidak lagi sayang dan peduli dengannya saat salah membeli merek pasta gigi favoritnya.
6. Anda atau pasangan Anda cemburu berlebihan
Cemburu itu wajar dalam menjalin hubungan, tapi jika cemburu berlebihan justru bisa jadi tidak baik untuk hubungan Anda.
Anda langsung marah melihat pasangan Anda berteman dengan lawan jenis. Bahkan ada beberapa orang yang cemburu sampai melarang pasangannya keluar rumah atau memintanya untuk tidak berteman dengan seseorang yang dicemburuinya tersebut, sehingga Anda lebih memilih untuk berbohong dengan pasangan Anda untuk menghindari konflik. Hati-hati, ini tanda Anda dan si dia menjalani hubungan tidak bahagia.