Setelah merasa memiliki hubungan yang cukup dekat, beberapa orang justru cenderung menunjukkan sikap yang tidak baik. Padahal, hal ini justru bisa membuat Anda memiliki hubungan toksik jika dibiarkan begitu saja.
Sikap buruk yang tidak seharusnya ditoleransi
Karena sudah dekat dan mengerti dirinya luar-dalam, Anda mungkin bisa memaklumi segala tabiat buruk seseorang.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perilaku negatif bisa ditoleransi. Hal ini demi kebaikan diri sendiri dan kesehatan mental Anda.
Berikut adalah beberapa contoh perilaku tidak yang sebaiknya tidak dimaklumi.
1. Suka meremehkan orang lain
Kita semua perlu menghadapi kritik sebagai bahan pelajaran. Kritik yang baik adalah kritik yang membangun dan memotivasi agar Anda bisa berkembang menjadi pribadi lebih baik.
Namun, kritikan yang terkesan meremehkan, mencemooh, bahkan menjatuhkan dengan omongan yang tidak mengenakkan bukanlah perilaku yang bisa dimaklumi.
Kritikan pedas biasanya dimulai dengan kalimat “Kamu tidak pernah…” atau “Kamu tuh selalu…” tanpa penjelasan yang konkret.
Lambat laun, ujaran kalimat negatif bisa merusak kepercayaan diri seseorang yang mendengarnya.
Sikap meremehkan juga bisa ditunjukkan dengan tidak memenuhi janji atau tidak menggubris perkataan orang lain.
2. Manipulatif
Orang atau pasangan yang manipulatif akan berupaya mengendalikan orang-orang di sekitarnya demi memenuhi keinginan pribadi.
Ia bisa melakukan berbagai cara untuk membuat Anda sebagai korban merasa bersalah dan meragukan diri sendiri.
Kondisi ini biasanya muncul ketika korban menemukan atau menyadari sesuatu tentang pelaku yang tidak ingin diakuinya.
Saat Anda mencoba membicarakannya, orang manipulatif cenderung menyangkal kenyataan dan justru membalikkan tuduhan kepada Anda.
Dalam situasi seperti itu, pelaku berusaha membentuk persepsi seolah-olah dialah yang menjadi korban. Ia bisa saja berkata, “Ah, kamu mengada-ada,” “Kayaknya kamu salah dengar, deh,” dan kalimat serupa lainnya.
3. Membuat Anda tidak berdaya
Contoh perbuatan tidak baik lainnya adalah membuat Anda tidak berdaya. Cara ini cukup mirip dengan gaslighting, tetapi pelaku lebih condong untuk melemahkan Anda.
Dengan cara ini, pelaku akan berusaha mengambil keuntungan dari berbagai hal yang diketahuinya tentang Anda.
Pada awalnya, perilaku ini mungkin sulit terdeteksi karena pelaku akan membuat dirinya seolah-olah selalu ada untuk Anda.
Padahal, ini adalah caranya membuat Anda bergantung dengannya sehingga merasa tidak berdaya tanpanya.
4. Tidak mau mendengarkan

Apakah Anda punya teman yang enggan mendengarkan dan menolak membicarakan konflik? Jika iya, itu bisa menjadi tanda perilaku buruk yang perlu diwaspadai.
Menurut Good Therapy, kurangnya kemampuan seseorang untuk mendengarkan dapat menghambat komunikasi dan justru memperburuk masalah.
Akibatnya, hubungan bisa berubah menjadi toxic karena tidak ada ruang untuk saling memahami.
Meski begitu, penting membedakan antara orang yang sekadar negatif dan orang yang benar-benar toxic.
Orang negatif masih mungkin mau berdiskusi pada waktu tertentu, sementara orang toxic cenderung terus-menerus mengabaikan Anda.
5. Suka menghina
Mengejek, menertawakan, atau menunjukkan gestur tubuh, seperti memutar bola mata untuk menghina orang lain merupakan perilaku buruk yang tidak perlu Anda toleransi.
Pasalnya, hubungan yang sehat, baik pertemanan maupun romantis, membutuhkan sikap saling menghargai dan menghormati.
Adanya penghinaan melalui kata-kata atau sikap sudah menunjukkan bahwa Anda perlu menghindari orang dengan perilaku buruk tersebut.
6. Melampiaskan emosinya pada Anda
Emosi negatif memang perlu disalurkan, tetapi bukan kepada orang lain, apalagi mereka yang tidak ada kaitannya dengan penyebabnya.
Perlu diingat bahwa melampiaskan emosi berbeda dengan berbagi cerita atau mencari dukungan. Perilaku ini justru bisa membuat yang mendengarnya lelah mental atau terbawa emosi.
Alih-alih menyalahkan orang lain, sudah sewajarnya bagi setiap individu untuk belajar mengendalikan diri, misalnya mencari cara menghilangkan pikiran negatif agar emosi tersalurkan dengan lebih sehat.
7. Mengabaikan pikiran dan perasaan Anda
Jangan biarkan Anda terjebak dengan orang yang selalu mengabaikan pikiran dan perasaan Anda, baik dengan menertawakan atau tidak menganggap penting apa yang Anda katakan.
Pasalnya, setiap orang yang terlibat di dalam hubungan pertemanan maupun romantis sejatinya perlu saling menghargai pendapat dan perasaan
Jika yang terjadi malah sebaliknya, Anda mungkin perlu berpikir ulang mengenai hubungan yang sedang Anda jalani, baik itu dengan teman maupun kekasih.
8. Sering memaksa Anda melakukan sesuatu
Orang yang sering memaksa Anda melakukan sesuatu biasanya tidak menghargai ruang pribadi Anda. Jika dibiarkan, perilaku ini bisa membuat Anda kehilangan kendali atas diri sendiri.
Ingat, memberi saran berbeda dengan memberi tekanan. Saran adalah hal yang bersifat membantu dan tidak wajib dilakukan, sedangkan tekanan cenderung mengabaikan kebutuhan Anda.
Perilaku ini mungkin dimiliki oleh orang dengan negative thinking yang selalu beranggapan bahwa hanya caranyalah yang benar.
Demi kesehatan mental, penting bagi Anda untuk berani berkata tidak dan tetap memegang kendali atas keputusan pribadi.
Kesimpulan
- Memiliki hubungan dekat bukan berarti menoleransi semua keburukannya. Pasalnya, perilaku negatif dari orang-orang terdekat justru bisa membahayakan kesehatan mental Anda.
- Beberapa perbuatan buruk yang tidak seharusnya ditoleransi adalah suka meremehkan, manipulatif, tidak mau mendengarkan, dan suka melampiaskan emosi pada orang lain.
- Anda sebaiknya juga meninjau kembali hubungan dengan seseorang yang suka mengabaikan perasaan dan suka memaksa Anda melakukan sesuatu.