backup og meta

4 Hal yang Harus Menjadi Pertimbangan Sebelum Bercerai

Dalam pernikahan, terkadang terjadi masalah di antara pasangan yang sulit diatasi hingga harus memutuskan untuk bercerai. Namun, sebelum memutuskan hal tersebut, ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa hal. Pasalnya, tidak selamanya bercerai merupakan jalan yang tepat. Lantas, apa saja pertimbangan sebelum memutuskan bercerai?

Apa saja yang harus jadi pertimbangan sebelum bercerai?

Ada berbagai hal yang dapat menjadi penyebab perceraian. Namun, tidak semua proses perceraian berjalan lancar. Psikolog dan terapis fisik dari Chicago, US, Elizabeth Lombardo mengatakan proses perceraian yang berlarut-larut dapat menciptakan stres kronis yang berdampak buruk pada setiap organ dan sistem tubuh manusia.

Memang, tidak semua perceraian berakhir buruk, tetapi tidak juga semua perceraian berakhir baik. Oleh karena itu, ada baiknya Anda berpikir matang sebelum perceraian dilakukan. Berikut beberapa pertimbangan yang perlu Anda pikirkan dan lakukan sebelum memutuskan bercerai.

  • Upaya untuk memperbaiki

Dalam pernikahan, Anda kerap menemukan masalah dengan pasangan yang membuat Anda emosi. Ini merupakan hal yang normal terjadi. Namun, terpenting dari itu adalah apakah ada upaya dari Anda dan pasangan untuk memperbaikinya?

Hal ini pun berlaku ketika Anda berpikir ingin bercerai dari pasangan. Apapun alasan Anda untuk bercerai, Anda perlu menanyakan pada diri sendiri apakah Anda dan pasangan sudah berupaya untuk memperbaikinya dan mempertahankan pernikahan?

Jika hal ini belum dilakukan, jangan terburu-buru untuk memutuskan bercerai. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan perceraian. Perhatikan juga apakah selama ini ada kesalahan dalam pernikahan yang membuat setiap masalah Anda sulit teratasi hingga ingin bercerai?

Bila hanya berdua saja tidak bisa menyelesaikan masalah, konseling pernikahan bisa jadi pertimbangan untuk Anda lakukan sebelum memutuskan bercerai. Pada titik kritis seperti ini, carilah terapis pernikahan yang profesional dan berkualitas serta bersikaplah jujur saat konseling dilakukan.

  • Kesiapan untuk hidup sendiri

Ketika Anda memutuskan bercerai, kehidupan Anda tentu tidak akan sama dengan sebelumnya. Jika selama ini banyak hal yang dilakukan bersama pasangan, setelah bercerai Anda harus melakukannya sendiri.

Tidak ada pasangan lagi yang selama ini bisa menjadi teman cerita dan tempat bergantung. Apakah Anda sudah siap dengan hal tersebut? Tanyakan pula pada diri Anda, apakah Anda akan lebih bahagia tanpa pasangan?

Nancy Colier, seorang psikoterapis dari Manhattan, US, mengatakan Anda harus melihat secara realistis, apakah yang Anda dapatkan dalam pernikahan sepadan dengan perceraian. Mungkin pasangan Anda selama ini sangat membantu dalam urusan pekerjaan sehari-hari, sehingga ketika kehilangannya justru akan membuat Anda kesulitan.

  • Dampak pada anak

Anak merupakan pertimbangan yang sangat penting sebelum memutuskan bercerai. Jika Anda sudah memiliki anak dari pernikahan, Anda harus mempertimbangkan bagaimana dampak pada anak dan bagaimana menghadapi anak setelah perceraian dilakukan.

Perceraian orangtua akan sangat mempengaruhi kehidupan anak. Sebuah penelitan menunjukkan bahwa secara emosional, anak-anak merasa lebih baik saat orangtuanya bersama, meski orangtuanya tidak bahagia, dibandingkan bila orangtuanya bercerai.

  • Masalah finansial

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Verywell Mind. 2020. Questions You Must Ask Yourself Before You Leave Your Marriage. [online] Available at: [Accessed 2 April 2020].

Nytimes.com. 2020. 11 Questions To Ask Before Getting A Divorce. [online] Available at: [Accessed 2 April 2020].

Huffpost.com. 2020. Huffpost Is Now A Part Of Verizon Media. [online] Available at: [Accessed 2 April 2020].

Health.com. 2020. The Powerful Ways Divorce Can Impact Your Health. [online] Available at: [Accessed 2 April 2020].

Versi Terbaru

04/06/2020

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: nosiani


Artikel Terkait

Nervous Breakdown

Merasa Tidak Punya Hobi? Temukan dengan 4 Cara Ini!


Ditinjau oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF) · Ditulis oleh Ihda Fadila · Diperbarui 04/06/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan