Kurangi ‘drama’ perebutan hak asuh anak di depan mereka. Sebaiknya Anda melepasnya dengan senyuman ketika anak akan menginap atau pergi bermain dengan ayah atau ibunya.
4. Selalu tepati janji untuk bertemu
Jika anak tidak tinggal bersama Anda, usahakan untuk tidak membatalkan rencana pertemuan dengan anak, terutama di awal-awal perpisahan. Anak akan merasa dirinya tidak diinginkan, jika Anda berkali-kali membatalkan janji untuk menemuinya.
Ketika pasangan Anda tidak menepati janjinya, jangan memperkeruh suasana dengan menjelek-jelekkanya. Siapkan rencana lain yang bisa kalian gunakan untuk menyenangkan anak.
Biarkan anak Anda mengekspresikan kekecewaanya. Anda dapat mengatakan, “Ibu paham, kamu kecewa Ayah tidak datang…” dan biarkan sang anak merespon dengan mengunkapkan apa yang dipikirkannya. Ajak anak melakukan aktivitas yang disukai agar dapat mengobati rasa kecewanya.
5. Perhatikan perubahan perilaku anak
Pada beberapa kondisi, anak berusaha bersikap baik-baik saja, seolah tidak ada masalah. Anak bisa saja berpikir untuk tidak membebankan Anda dengan perasaan sedih dan kecewanya.
Memendam perasaan seperti ini tentu tidak baik. Jika anak tidak mau terbuka, menyangkal, meskipun Anda sudah berusaha memberikan ruang yang nyaman untuk berbagi, berhentilah memaksa.
Namun, tetap awasi perubahan perilaku anak seperti perubahan pola makan, prestasi sekolah yang merosot, berat badan, aktivitas sehari-hari, dan lain-lain. Bisa saja itu menjadi tanda bahwa anak diam-diam merasa depresi dan stres
Mintalah bantuan kepada anggota keluarga lain, guru kepercayaanya, atau mungkin temannya untuk menjadi teman bicaranya. Terkadang, ia akan merasa nyaman membagikan perasaanya kepada orang lain karena takut membebani Anda.
Bukan suatu hal yang tidak mungkin anak Anda tumbuh dengan baik meskipun ayah dan ibunya berpisah. Selama Anda dan anak saling terbuka dan memberikan energi positif, kalian pasti bisa melalui masa-masa sulit ini dengan baik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar