Setiap orang perlu membangun batasan pribadi agar tidak mudah terpengaruh lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Dalam dunia psikologi, batasan ini disebut dengan personal boundaries.
Apa saja manfaat yang bisa Anda dapatkan dari personal boundaries dan bagaimana cara membangunnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa arti personal boundaries?
Personal boundaries adalah batasan diri sendiri terhadap orang-orang atau lingkungan di sekitar. Batasan ini perlu diciptakan agar Anda bisa hidup dengan nyaman.
Memiliki self boundaries juga akan membuat Anda memiliki ruang untuk diri sendiri karena Anda dapat menyampaikan kebutuhan dan keinginan sendiri tanpa banyak terpengaruh dari luar.
Personal boundaries tidak hanya tentang membangun batasan dengan pacar, tapi juga bisa dibuat untuk teman, rekan, kerja, dan keluarga.
Boundaries setiap orang mungkin saja berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan masing-masing individu.
Jenis-jenis personal boundaries
Bukan hanya sebatas fisik, batasan pribadi juga bisa mencakup segi emosional, bahkan keuangan.
Mengutip dari laman University of South Africa, berikut adalah jenis-jenis boundaries dan contohnya.
- Fisik. Menawarkan jabat tangan alih-alih berpelukan saat berkenalan atau meminta waktu istirahat pada pelatih gym saat mulai kelelahan.
- Seksual. Meminta persetujuan sebelum berhubungan intim atau meminta berhenti jika kesakitan saat bercinta.
- Emosional. Menolak ajakan bertemu yang memang tidak Anda inginkan dan menghindari hal-hal yang memicu kesedihan atau kemarahan.
- Material. Menolak permintaan meminjam uang atau barang yang memang tidak Anda inginkan dan memberikan batas pengembalian jika mengizinkannya.
- Waktu. Meminta orang lain supaya tidak menelepon pada jam kerja atau membatasi waktu kunjungan saat teman Anda main ke rumah.
- Intelektual. Memberi penolakan atas ide orang lain, tentunya disertai dengan alasan yang masuk akal.
Bagaimana cara membangun personal boundaries?
Pada awalnya, Anda mungkin tidak menyadari pentingnya memiliki batasan. Anda mungkin baru menyadarinya saat merasa kelelahan secara mental maupun fisik.
Oleh karena itu, cobalah beberapa cara berikut untuk mulai membangun personal boundaries.
1. Cari tahu apa yang Anda inginkan
Langkah pertama untuk menetapkan batasan adalah dengan mengenali diri Anda sendiri.
Ini bisa mencakup sifat apa yang menyebalkan, perilaku yang memunculkan emosi negatif, atau momen seperti apa yang membuat Anda merasa kelelahan.
Anda mungkin memiliki batasan yang berbeda untuk setiap orang yang Anda kenal. Seiring berjalannya waktu, ini mungkin berubah sesuai dengan kepribadian, pengalaman, dan kedekatan.
2. Bicarakan dengan orang yang dimaksud
Setiap orang mungkin memiliki self boundaries yang berbeda-beda, contohnya batasan tentang sentuhan fisik pada pasangan dan teman.
Oleh karena itu, penting untuk membicarakan kebutuhan Anda akan batasan tersebut pada orang yang dimaksud.
Selain itu, penting juga untuk mendengarkan masukan dari orang lain supaya batasan yang Anda tetapkan tidak terkesan egois dan membuat mereka merasa seakan dikontrol.
3. Mulai dari hal kecil
Saat pertama kali menetapkan personal boundaries, Anda mungkin merasa tidak nyaman. Terutama jika Anda merupakan orang yang tidak enakan alias people pleaser.
Oleh karena itu, cobalah untuk memulainya dari hal kecil seperti menolak panggilan di tengah jam kerja dan menyarankan untuk menghubungi melalui pesan saja.
Manfaat memiliki personal boundaries
Karena dibangun sesuai kebutuhan pribadi, personal boundaries akan memberikan manfaat paling banyak pada diri sendiri. Meski begitu, batasan ini nantinya juga diharapkan bermanfaat bagi orang lain.
Saat batasan pribadi Anda sudah terbentuk, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan.
1. Terhindar dari kelelahan
Ketika tidak memiliki batasan untuk diri sendiri, Anda mungkin akan selalu menuruti keinginan orang lain atau tuntutan lingkungan di sekitar yang sebenarnya bisa saja Anda tolak.
Oleh karena itu, salah satu manfaat paling nyata dari membangun personal boundaries adalah terhindar dari kelelahan, baik secara fisik maupun mental.
2. Punya ruang untuk berkembang
Saat menetapkan batasan, Anda akan semakin mengenali diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa mengembangkan apa yang sebenarnya Anda minati dengan waktu yang biasanya digunakan untuk orang lain.
Meski begitu, membangun batasan untuk berinteraksi dengan orang lain bukan berarti Anda benar-benar harus menarik diri dari lingkungan.
3. Menghargai orang lain
Saat sedang menetapkan batasan alias setting boundaries, Anda akan menyadari bahwa banyak orang yang juga sedang melakukan hal serupa.
Dari situlah Anda kemudian akan lebih menghargai orang lain karena Anda juga ingin mendapatkan hal yang sama.
Rasa saling menghormati akan batasan masing-masing inilah yang akan menjadikan hubungan lebih sehat.
4. Mencegah kebencian
Saat mengiyakan ajakan orang lain padahal sebenarnya Anda tidak menginginkannya, ini justru bisa memunculkan kebencian dalam diri Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu belajar mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak Anda sukai dan memang bisa Anda hindari. Hal ini bisa mencegah munculnya emosi negatif pada diri Anda dan orang lain.
5. Mempererat hubungan
Ketika menyampaikan self boundaries Anda kepada orang lain, kemungkinan Anda juga akan membicarakan tentang rasa tidak nyaman dan kerapuhan Anda.
Dari situlah, orang lain bisa lebih mengenal diri Anda. Ini bisa berlaku sebaliknya sehingga hubungan yang sudah ada bisa menjadi lebih kuat.
Dengan berbagai manfaat yang ada, dapat disimpulkan bahwa penting untuk memiliki personal boundaries. Jika Anda merasa kesulitan untuk membangunnya, Anda juga bisa membicarakannya dengan psikolog.
Semua tentang personal boundaries
- Personal boundaries adalah batasan yang diciptakan untuk memberikan kenyamanan pada diri sendiri.
- Dapat berbentuk batasan fisik, seksual, emosional, material, waktu, dan intelektual.
- Langkah pertama membangun batasan adalah dengan mengenali diri sendiri.
- Memiliki personal boundaries akan membuat Anda terhindar dari lelah fisik dan mental.