Tidak selamanya pernikahan berjalan mulus seperti harapan dan ini adalah kondisi yang sangat wajar. Terkadang, Anda mungkin bisa menyelesaikannya sendiri dengan pasangan. Namun, tak ada salahnya untuk melakukan konseling pernikahan.
Lantas, apa yang bisa didapatkan dari konseling pernikahan? Apakah cara ini efektif untuk mengatasi permasalahan dalam rumah tangga? Temukan jawabannya melalui informasi berikut.
Apa itu konseling pernikahan?
Konseling pernikahan atau terapi pasangan adalah jenis psikoterapi untuk membantu pasangan suami istri dalam mengenali dan menyelesaikan konflik rumah tangga.
Sebagaimana psikoterapi pada umumnya, konseling perkawinan diberikan oleh terapis berlisensi, seperti psikolog atau psikiater yang memiliki fokus terhadap permasalahan rumah tangga dan keluarga.
Melalui konseling, pasangan suami istri diharapkan bisa menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Ini bisa berupaya upaya membangun kembali hubungan yang harmonis maupun keputusan untuk berpisah.
Kapan konseling pernikahan sebaiknya dilakukan?
Tak jarang, pasangan suami istri baru mempertimbangkan konseling ketika sudah mempertimbangkan perceraian. Nyatanya, Anda sebenarnya bisa melakukan konseling kapan pun, termasuk ketika menemui berbagai permasalahan berikut.
- Ketidakpuasan seksual.
- Komunikasi yang buruk.
- Masalah keuangan rumah tangga.
- Masalah kepercayaan, termasuk ketidaksetiaan atau melihat tanda pasangan selingkuh.
- Tidak sependapat tentang cara pengasuhan anak.
- Konflik dengan keluarga besar, termasuk mertua atau ipar.
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
- Pengendalian emosi yang buruk.
- Tingkat stres dalam pernikahan cukup tinggi.
- Perubahan besar dalam kehidupan rumah tangga, seperti kematian orang yang dicintai, pindah rumah, pekerjaan baru, atau pensiun.
Hubungan yang abusive atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga bisa dibantu dengan konsultasi pernikahan. Hanya saja, kondisi ini terkadang tidak cukup diselesaikan dengan konseling, tetapi penanganan dari pihak kepolisian.
Apa yang terjadi selama konseling pernikahan?
Pada pertemuan pertama, konselor akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasangan secara bersama-sama atau masing-masing untuk menemukan dan memahami permasalahannya.
Setelah itu, konselor akan menetapkan rencana dan tujuan perawatan bagi Anda dan pasangan. Konseling pernikahan merupakan durasi jangka pendek. Durasinya mungkin menjadi lebih panjang, tergantung permasalahan yang dihadapi dan motivasi tiap orang.
Selama sesi konsultasi, konselor akan memperkuat kemampuan Anda dalam komunikasi, menyelesaikan masalah rumah tangga, dan berpikir rasional. Hal ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi sumber konflik tanpa saling menyalahkan.
Konselor mungkin juga memberi “pekerjaan rumah” bagi Anda dan pasangan. Ini biasanya berupa latihan komunikasi untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari selama konseling. Sebagai contoh, berbicara sambil bertatap muka dengan pasangan mengenai hal-hal yang tidak memicu stres.
Pada kondisi khusus, seperti salah satu dari Anda memiliki gangguan mental, penyalahgunaan obat-obatan atau kecanduan, konselor mungkin menyarankan psikoterapi tambahan.