Anda tidak bisa langsung meledak marah atau tersingggung ketika diajak nikah. Sebab pada dasarnya ia juga berhak tahu kejelasan dan tujuan hubungan Anda berdua ke depannya.
Diskusikanlah dengan santai untuk memperjelas apa yang menjadi alasannya untuk menikah. Terlepas dari apa pun jawabannya, Anda boleh mengungkapkan perasaan Anda yang sebenarnya.
Jika memang belum siap, tegaskanlah demikian. Beri tahu dirinya Anda memang punya rencana untuk menikah tapi tidak dalam waktu dekat karena satu dan lain hal. Berikan alasan yang jelas dan sejujurnya sesuai kondisi Anda.
Misalnya Anda masih ingin lanjut sekolah tinggi, membuka usaha, atau mengejar cita-cita lainnya. Katakan padanya bahwa rencana yang Anda punya saai ini sebaiknya dikejar sebelum menikah. Sebab setelah menikah, fokus Anda akan banyak ditumpahkan untuk mengurus rumah tangga dan untuk kebahagiaan berdua.
Tidak apa juga untuk memberi tahu Anda sudah merasa cukup bahagia dengan hubungan yang dijalani saat ini jika memang itu alasannya.
2. Minta waktu dan pengertian
Menikah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Persiapannya pun membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Begitu juga dari sisi persiapan mental dan fisik yang tidak main-main.
Bila memang itu yang Anda khawatirkan, katakan pada pasangan bahwa Anda butuh waktu untuk mempersiapkan diri dan menabung agar rencana pernikahan berjalan lancar. Katakan juga bila Anda tidak mau untuk kehilangan dirinya.
Sampaikan padanya segala persiapan ini penting dipikirkan bukan hanya untuk hari-H pernikahan saja, tapi juga untuk menunjang kehidupan setelah menikah nantinya.
Anda dan pasangan yang sedang ngebet nikah bisa berkompromi mengenai tenggat waktu yang harus disiapkan untuk pernikahan.
3. Tinggalkan jika tidak mau menunggu
Tidak semua orang bisa memahami serta sabar dan setuju untuk menunggu. Jika pasangan Anda ngebet nikah tapi tidak bisa sabar hingga selalu memaksa Anda, ini adalah pertanda bahaya. Menjalani rumah tangga dengan terpaksa bisa berujung sengsara.
Jika Anda tidak merasa sreg dengan kelakuan pasangan yang ngebet nikah, jangan paksakan untuk bertahan. Pada dasarnya si dia pun tidak berhak memaksa Anda, dan Anda pun tidak berhak memaksa si dia untuk menunggu.
Maka keputusan paling akhir yang bisa dilakukan tanpa menyakiti satu sama lain adalah membiarkan pasangan Anda menikah dengan orang yang lebih siap. Anda juga punya pilihan untuk mempersiapkan diri sembari menjalin cinta kembali sampai Anda siap untuk membina rumah tangga.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar