Anda merasa hubungan dengan pasangan sedang baik-baik saja sampai akhirnya dia berkata, “Aku butuh waktu sendiri dulu.” Hal ini tentu membuat Anda cemas dan khawatir. Apakah dia merasa bosan? Atau, adakah kesalahan dengan hubungan Anda sedari awal?
Apa artinya bila pasangan butuh waktu sendiri?
Saat pasangan meminta waktu sendiri, bukan berarti diaingin memutuskan hubungan dengan Anda. Hal ini normal dan juga dialami oleh banyak pasangan lainnya.
Namun, ada banyak hal yang dapat menjadi alasan bagi pasangan saat butuh waktu sendiri. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Ingin fokus mengembangkan diri
Mungkin pasangan Anda ingin berfokus pada aspek kehidupan lain, seperti karier dan pendidikannya.
Kenaikan jabatan atau melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bisa menimbulkan stres. Waktu sendiri dapat membantunya menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
2. Mengalami kewalahan atau stres
Bisa jadi pasangan Anda juga butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikiran dan jiwanya dari rutinitas dan hal-hal yang menyebabkan kewalahan dalam hidupnya.
Terkadang, cara terbaik mengatasi stres yakni dengan meluangkan waktu sendiri. Ini bisa membuatnya fokus pada pada masalah yang sedang dihadapi tanpa membuat Anda khawatir.
3. Mengisi ulang energi
Setiap orang membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang “baterai” mereka.
Apabila pasangan Anda telah menghabiskan banyak waktu dengan Anda akhir-akhir ini, dia mungkin hanya perlu waktu menyendiri untuk sementara.
4. Menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat
Pasangan Anda juga memiliki hubungan yang harus dipelihara dengan orang-orang terdekatnya, termasuk teman dan keluarga.
Menghabiskan waktu sendiri di sela-sela hubungan memungkinkan pasangan Anda untuk menjaga koneksi dengan orang-orang yang tak kalah penting bagi dirinya.
5. Merasa tidak yakin dengan hubungan
Jika pasangan Anda memiliki keraguan tentang hubungannya dengan Anda, dia mungkin meminta waktu sendiri untuk melakukan introspeksi diri dan mencari tahu alasannya.
Hal ini tidak berarti bahwa dia ingin putus. Sebaiknya, waktu menyendiri akan memberikan ruang bagi seseorang sebelum menentukan keputusan tentang hubungannya.
Cara menghadapi pasangan yang ingin waktu sendiri
Anda mungkin merasa terluka atau bahkan marah saat pasangan mengatakan keputusan ini.
Namun, jangan sampai salah langkah. Berikut ini sejumlah tips untuk bereaksi saat pasangan Anda mengatakan bahwa dia membutuhkan waktu menyendiri.
1. Hargai keputusan pasangan
Salah satu hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah menghargai keputusan pasangan.
Mungkin Anda dapat menanyakan alasannya, tetapi dengan tetap tenang dan perlahan seperti, “Ada yang mau kamu ceritain, nggak? Senyamannya kamu saja, aku nggak memaksa.”
Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya menganggap keinginannya sebagai angin lalu, tetapi masih berusaha untuk membuat pasangan merasadihargai.
2. Tanyakan waktu yang pasangan butuhkan
Sebaiknya, tanyakan juga pada pasangan Anda tentang berapa lama waktu sendiri yang dia butuhkan. Hal ini penting agar Anda bisa menghubunginya kembali pada waktu yang tepat.
Coba tanyakan dengan perlahan seperti, “Boleh aku tahu, kapan lagi aku bisa hubungi kamu?”
Sertakan juga dengan ucapan, “Kalau kamu butuh apa-apa, kasih tahu aku, ya.” Hal ini untuk memastikan bahwa Anda tetap siap menjadi tempatnya bersandar.
3. Alihkan dengan kegiatan lain
Jangan biarkan perasaan cemas yang berlebihan mendorong Anda untuk terus mencari perhatiannya. Mungkin hal ini malah akan membuat pasangan Anda merasa tidak nyaman.
Alih-alih memikirkanya, lebih baik lakukan hal-hal yang dapat membuat Anda bahagia, seperti jalan-jalan bersama teman dan melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.
Dengan begini, Anda tidak hanya menjaga kesejahteraan diri, tetapi juga menjauhkan diri dari tekanan yang muncul selama menjalani hubungan dengan pasangan.
Memberikan waktu sendiri bukanlah hal yang buruk
Terlepas dari berbagai alasan pasangan yang ingin sendiri dulu, memberi jeda pada hubungan sebetulnya bukanlah suatu hal yang buruk.
Ketika saling mencintai, kebanyakan pasangan pastiingin selalu menghabiskan waktu berdua. Apalagi jika keduanya baru memasuki awal tahapan jatuh cinta.
Meski menghabiskan waktu bersama dapat meningkatkan kualitas hubungan, hal ini bukanlah satu-satunya tolok ukur seberapa kuat hubungan Anda dan pasangan.
Apabila Anda mewajibkan pasangan untuk selalu menyisakan waktu untuk Anda demi membuktikan komitmennya, janji bertemu tak akan lagi menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Hal sebaliknya pun berlaku dalam hubungan. Tidak hanya pasangan, Anda mungkin juga butuh me time. Masa-masa ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang Anda senangi.
Selain itu, Anda juga memiliki waktu untuk introspeksi diri agar ketika bertemu pasangan nanti, Anda bisa menjadi versi yang lebih baik daripada sebelumnya.
Kesimpulan
Kebutuhan pasangan akan waktu sendiri adalah hal yang normal dan tidak berarti bahwa dia ingin mengakhiri hubungan.
Beberapa alasan pasangan minta waktu sendiri yaitu ingin mengatasi stres, mengisi ulang energi, dan melakukan introspeksi tentang hubungan.
Ketika hal ini terjadi, penting untuk menghargai keputusan pasangan dan menjaga diri Anda agar tidak terlalu merasa cemas.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Zarrabi, R. (2020). When Your Partner Needs Space and You Crave Closeness. Psychology Today. Retrieved July 11, 2023, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/mindful-dating/202012/when-your-partner-needs-space-and-you-crave-closeness
Sherman, J. E. (2014). Mastering the Art of Giving and Taking Space. Psychology Today. Retrieved July 11, 2023, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/ambigamy/201402/mastering-the-art-giving-and-taking-space
Being Alone: The Pros and Cons of Time Alone. (2017). PsychAlive. Retrieved July 11, 2023, from https://www.psychalive.org/being-alone/
Hogan, J. N., Crenshaw, A. O., Baucom, K. J. W., & Baucom, B. R. W. (2021). Time Spent Together in Intimate Relationships: Implications for Relationship Functioning. Contemporary family therapy, 43(3), 226–233. https://doi.org/10.1007/s10591-020-09562-6
Versi Terbaru
18/07/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.