Break atau jeda sementara kerap dijadikan pilihan dalam sebuah hubungan alih-alih benar-benar putus.
Namun, tidak sedikit pula yang menilai bahwa break adalah istilah halus untuk putus sehingga langsung menolak saat mendengarnya.
Lantas, adakah cara khusus yang bisa dilakukan supaya break benar-benar bisa memberi manfaat? Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Simak informasi berikut untuk mencari tahu jawabannya.
Alasan kenapa break dibutuhkan dalam hubungan
Mau tidak mau, Anda harus menerima kenyataan bahwa sebuah hubungan tidak akan selalu berjalan seperti yang diinginkan.
Terkadang, Anda mungkin menghadapi permasalahan dan sulit menyatukan perbedaan pendapat kedua belah pihak.
Ada pula yang merasa jenuh bahkan ketika hubungannya berjalan dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pasangan memilih untuk mengambil break.
Mengutip dari laman The Couples Center, berikut adalah beberapa momen ketika beberapa pasangan memilih untuk break dalam pacaran.
- Merasa kehilangan diri sendiri.
- Menghadapi permasalahan yang sama secara terus menerus.
- Cinta memudar karena hubungan sudah terjalin lama.
- Ragu dengan hubungan yang dijalin.
Namun, perlu diingat bahwa break bukanlah cara untuk menghindari permasalahan atau membenarkan kehadiran orang ketiga.
Break dalam sebuah hubungan pacaran justru diharapkan menjadi waktu untuk evaluasi diri sendiri dan hubungan tersebut.
Manfaat break dalam hubungan
Break dilakukan demi kebaikan kedua belah pihak. Selama dilakukan sesuai kesepakatan, berikut adalah berbagai manfaat yang bisa Anda rasakan melalui jeda dalam hubungan.
1. Introspeksi diri
Selama break, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya untuk melakukan introspeksi diri.
Cari tahu apa kelebihan dan kekurangan diri sendiri untuk diperbaiki dan dikembangkan ke depannya.
Selain itu, pastikan juga untuk melakukan introspeksi pada posisi Anda atas hubungan yang sedang Anda jalin.
2. Memperbaiki hubungan
Salah satu manfaat break yang banyak dicari adalah untuk memperbaiki hubungan. Artinya, setelah break, keharmonisan dalam hubungan justru bisa meningkat.
Break akan memberi waktu bagi masing-masing pihak untuk merenungkan permasalahan tersebut dan berpikir jernih untuk solusinya.
Selain memperbaiki, break juga bisa mencegah Anda dari berakhirnya hubungan.
Pasalnya, keputusan untuk mengakhiri suatu hubungan sering kali diambil saat salah satu atau kedua pihak sudah lelah dan sulit berpikir jernih.
Perbedaan putus dan break
- Break dilakukan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan putus bisa selamanya.
- Break dilakukan untuk memperbaiki hubungan, sedangkan putus dilakukan untuk mengakhirinya.
- Selama break, Anda masih punya komitmen dengan pasangan. Sementara saat putus, Anda sudah tidak memilikinya.
3. Memvalidasi perasaan
Break dapat membuat pasangan merindukan kehadiran, perhatian, dan kasih sayang satu sama lain.
Dari sinilah Anda bisa memvalidasi bahwa kehadiran kekasih memang sesuatu yang Anda butuhkan.
Selama break, Anda akan lebih menyadari betapa berharganya pasangan Anda. Namun, jika perasaan ini tidak muncul saat break, coba pertimbangkan kembali hubungan pacaran Anda.
4. Meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri
Selama menjalin hubungan, wajar jika fokus Anda terbagi antara diri sendiri dan pasangan. Setiap ingin melakukan sesuatu, Anda mungkin juga mempertimbangkan pendapat pasangan.
Oleh karena itu, selama masa break, Anda bisa menggunakan waktu tersebut untuk lebih mencintai diri sendiri dengan melakukan berbagai hal yang Anda inginkan.