backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Karmic Relationship, Hubungan Mesra tapi Banyak Drama

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 13/03/2024

Karmic Relationship, Hubungan Mesra tapi Banyak Drama

Meyakini sepenuhnya bahwa pasangan Anda saat ini adalah seseorang yang sudah ditakdirkan untuk Anda tentu merupakan hal yang baik. Namun, jika kepercayaan ini justru membuat Anda menutup mata atas kekurangannya, Anda mungkin sedang menjalani karmic relationship.

Supaya Anda tidak selamanya terjebak dalam hubungan seperti ini, simak informasi berikut.

Apa yang dimaksud dengan hubungan karmic?

Karmic relationship adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang didasari dengan keyakinan kuat bahwa pasangan yang dimiliki adalah belahan jiwa atau jodohnya.

Karena keyakinan tersebut, hubungan karmic biasanya dipenuhi dengan gairah atau emosi. Namun, energi dan keyakinan yang kuat ini sering kali justru membuat Anda kesulitan melihat kekurangan dari pasangan.

Artinya, karmic relationship justru bisa membuat Anda bergantung pada pasangan sekalipun mereka memiliki sikap buruk yang sebaiknya tidak ditoleransi.

Jika sudah begini, bisa dikatakan bahwa karmic relationship telah membawa Anda ke dalam hubungan toksik.

Ciri-ciri karmic relationship

proses kehamilan

Rasa cinta memang sering kali membuat seseorang sulit menyadari kekurangan pasangan sehingga terjebak dalam hubungan karmic.

Padahal, berikut adalah tanda-tanda karmic relationship yang mungkin ada dalam hubungan Anda.

1. Emosi tidak stabil

Pertengkaran merupakan hal lazim dalam sebuah hubungan. Namun, dalam hubungan ini, pertengkaran kecil bisa membuat Anda merasa sangat sedih atau marah.

Anehnya lagi, Anda bisa langsung bersikap biasa saja keesokan harinya karena merasa bahwa bagaimanapun, pasangan Anda akan menjadi jodoh Anda.

Perubahan perasaan dalam waktu yang singkat ini bisa membuat Anda kelelahan secara emosional. Alhasil, kebanyakan hubungan karmic tidak berakhir dengan baik.

2. Terlalu takut kehilangan pasangan

Laman Mantra Care menyebutkan bahwa terlalu takut kehilangan pasangan bukanlah hal yang baik. Pasalnya, seperti yang kita tahu, sebuah hubungan memang bisa berakhir karena berbagai alasan.

Melanjutkan hubungan yang dipaksakan justru bisa melukai salah satu pihak atau bahkan keduanya.

Dalam hubungan karmic, ketakutan ini tercipta dari bayangan kehidupan di masa mendatang tanpa pasangan. Padahal, Anda bisa saja memiliki waktu lebih banyak untuk mengembangkan diri tanpanya.

3. Insecure

Ketakutan untuk ditinggalkan atau ditolak pendapatnya oleh pasangan lambat laun bisa membuat seseorang menjadi insecure.

Pasalnya, ketakutan tersebut akan membuat seseorang mempertanyakan nilai-nilai dan harga dirinya sendiri.

Perasaaan tersebut seharusnya tidak dibenarkan. Pasalnya, selain komunikasi, suatu hubungan seharusnya didasari oleh rasa aman.

4. Cinta buta

Keyakinan kuat bahwa pasangan Anda saat ini adalah belahan jiwa bisa membuat Anda rela melakukan apa pun demi mempertahankannya.

Sayangnya, kebaikan yang tulus ini sering kali tidak bersambut baik. Tak jarang, seseorang justru memanfaatkan kebaikan tersebut untuk meminta sesuatu yang lebih.

5. Memunculkan sisi terburuk Anda

Setiap orang pasti memiliki sifat buruknya. Namun, jika dikelola dengan baik, sifat tersebut tidak akan terlalu mengganggu atau mungkin tidak disadari orang lain.

Di sisi lain, karmic relationship justru bisa membuat Anda secara terbuka menunjukkan sisi tersebut.

Pasalnya, hubungan ini membuat Anda lelah secara mental sehingga sulit mengelola sifat buruk yang selama ini berhasil dikendalikan.

Cara keluar dari karmic relationship

Bagi beberapa orang, keluar dari hubungan karmic bukanlah hal yang mudah.

Pasalnya, dengan keyakinan bahwa pasangan tersebut adalah jodohnya, mereka akan terus mencari pembelaan untuk bertahan meski melihat red flag pada diri pasangan.

Jika mengakhiri hubungan bukanlah pilihan Anda, cobalah beberapa cara berikut untuk perlahan mengubah arah hubungan Anda agar tidak lagi menjadi karmic relationship.

  • Bangun personal boundaries (batasan pribadi) sehingga Anda tahu sejauh mana bisa menoleransi pasangan.
  • Selalu dahulukan kebutuhan diri sendiri.
  • Tumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri sehingga Anda tidak bergantung untuk mendapatkan cinta dari orang lain.
  • Pertimbangkan masukan dari orang terdekat, terutama jika Anda diberitahu tentang hal yang sama terkait pasangan Anda secara berulang-ulang.

Meyakini bahwa pasangan Anda saat ini adalah jodoh yang sudah ditakdirkan sebenarnya bukanlah hal yang salah. Namun, bukan berarti Anda bisa mengabaikan sifat buruknya.

Menyadari dan menetapkan toleransi terhadap sifat buruk pasangan justru bisa menjadi kunci dalam membangun hubungan yang sehat.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk membicarakan hal-hal yang membuat Anda gelisah dalam hubungan.

Jika pasangan Anda sulit diajak berdiskusi, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan lagi keberlanjutan hubungan tersebut.

Kesimpulan

  • Karmic relationship artinya hubungan yang didasari keyakinan kuat bahwa pasangannya saat ini adalah jodoh yang sudah ditakdirkan. Namun, hubungan ini juga dipenuhi gejolak emosi yang beragam.
  • Meski terkesan romantis, jenis hubungan ini justru bisa membawa Anda ke dalam toxic relationship.
  • Ditandai dengan emosi yang tidak stabil, terlalu takut kehilangan pasangan, menimbulkan perasaan insecure, hingga menunjukkan sisi negatif Anda.
  • Membangun personal boundaries adalah cara terbaik keluar dari karmic relationship.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 13/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan