backup og meta

Mengenal FWB, Hubungan Pertemanan Intim yang Berisiko

Mengenal FWB, Hubungan Pertemanan Intim yang Berisiko

Istilah friends with benefits alias FWB sedang populer di kalangan anak muda. FWB merupakan hubungan yang melibatkan kegiatan intim yang dilakukan tanpa melibatkan perasaan, tetapi tetap memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. Namun, apa kerugiannya?

Apa itu friends with benefits?

Friends with benefits atau FWB adalah istilah untuk hubungan pertemanan yang melibatkan kegiatan intim dan dilakukan tanpa komitmen di dalamnya.

Orang-orang yang menjalani friends with benefits tidak mempunyai ikatan emosional romantis antara satu sama lain.

Tipe hubungan ini dijalani oleh orang-orang yang tidak ingin memiliki komitmen serius sehingga lebih memilih FWB yang saling memberikan manfaat untuk satu sama lain.

Tidak jarang pula, orang melakukan FWB atas dasar ketidakpuasan yang dirasakannya selama berhubungan intim bersama pasangan asli.

Bahkan, sebagian pelaku FWB sangat mungkin untuk menjalani lebih dari satu hubungan untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Dengan demikian, kegiatan seksual yang terjadi di dalam hubungan ini tidak terlepas dari risiko masalah kesehatan fisik dan mental hingga kehamilan yang tidak diinginkan. 

Dampak friends with benefits

Hubungan FWB atau friends with benefits berisiko membawa dampak negatif untuk kesehatan fisik dan mental seperti berikut ini.

1. Rentan terhadap perasaan yang tidak berbalas

gebetan menjauh

Walaupun tujuan utama dari hubungan FWB adalah memisahkan perasaan dari aktivitas intim, nyatanya tidak semua orang mampu melakukannya. 

Anda mungkin mulai merasakan keterikatan emosional yang lebih dalam, sedangkan pasangan FWB tetap ingin mempertahankan hubungan tanpa komitmen

Perasaan suka yang tidak berbalas ini berpotensi membuat Anda merasa kecewa dan sakit hati karena ekspektasi yang tidak terpenuhi.

2. Gangguan kesehatan mental

Hubungan FWB berisiko berdampak negatif pada kesehatan mental. Minimnya kejelasan status hubungan sering menimbulkan perasaan cemas dan bingung.

Di samping itu, kurangnya dukungan emosional dalam hubungan ini juga membuat Anda rentan merasa kesepian dan rendah diri. 

Dalam beberapa kasus, perasaan ini dapat berkembang menjadi depresi atau gangguan mental lainnya yang dapat mengganggu keseharian Anda.

Siapa yang lebih berisiko?

Penelitian dalam jurnal Archives of Sexual Behavior (2013) menemukan bahwa hubungan FWB yang tidak berlanjut sebagai pertemanan biasa cenderung dapat memicu perasaan kesepian dan tekanan psikologis yang lebih tinggi. 

3. Konflik dalam pertemanan

Friends with benefits sering kali melibatkan hubungan antarteman. Jika batasan ini tidak dijaga dengan baik, hubungan ini dapat memicu konflik atau merusak pertemanan itu sendiri. 

Saat perasaan cemburu atau sakit hati muncul, komunikasi bisa menjadi tidak sehat. Akibatnya, persahabatan yang semula berjalan baik bisa retak bahkan berakhir sama sekali. 

Situasi serupa juga bisa terjadi dalam hubungan swinger, di mana risiko konflik cenderung lebih kompleks bila tidak ada keterbukaan dan kesepakatan yang jelas di antara semua pihak.

4. Kebiasaan berhubungan intim tanpa pengaman

stres setelah berhubungan intim

Hubungan FWB yang terjadi tanpa komitmen ini sering kali membuat pelakunya abai terhadap cara aman berhubungan intim, seperti menggunakan kondom.

Kebiasaan berhubungan intim tanpa pengaman ini dapat meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, hingga HIV/AIDS.

Tanpa kedekatan emosional yang mendalam, Anda menjadi lebih sering berkompromi dan lebih terbiasa dengan aktivitas intim yang tidak aman ini.

Kebiasaan ini akan makin berbahaya bila tidak segera disadari dan diperbaiki oleh kedua pihak.

5. Kehamilan yang tidak diinginkan

Hubungan tanpa komitmen di dalam FWB adalah pintu untuk kehamilan yang tidak diinginkan

Minimnya pemakaian kontrasepsi saat Anda dan pasangan berhubungan intim sangat berisiko tinggi untuk menimbulkan dampak negatif ini.

Kondisi ini tentunya akan berdampak signifikan, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. 

Kehamilan yang tidak diinginkan ini juga berisiko menyebabkan konflik antarpasangan dan bahkan munculnya keputusan sulit, seperti aborsi yang membawa dampak jangka panjang.

Walau tampak memberikan kebebasan dalam hubungan, friends with benefits alias FWB tetap tidak terlepas dari berbagai risiko masalah kesehatan fisik dan mental.

Apabila Anda memilih untuk menjalani hubungan ini, pastikan untuk menjaga komunikasi yang sehat dan mempertimbangkan dampaknya dengan bijak.

Kesimpulan

  • Friends with benefits atau FWB adalah istilah yang merujuk pada hubungan pertemanan yang melibatkan kegiatan intim dan dilakukan tanpa komitmen.
  • Jenis hubungan ini berisiko membawa dampak negatif pada kesehatan mental, misalnya menimbulkan rasa suka yang tidak berbalas hingga konflik dalam pertemanan.
  • Kebiasaan berhubungan intim yang tidak aman juga meningkatkan risiko infeksi menular seksual hingga kehamilan yang tidak diinginkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ben-Zeev, A. (2020). The pros and cons of being friends with benefits. Psychology Today. Retrieved December 17, 2024, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/in-the-name-love/202007/the-pros-and-cons-being-friends-benefits

Safe sex. (2022). Better Health Channel. Retrieved December 17, 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/safe-sex

Pregnancy – unplanned. (2024). Better Health Channel. Retrieved December 17, 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/servicesandsupport/pregnancy-unplanned

Sexually transmitted diseases (STDs). (2023). Mayo Clinic. Retrieved December 17, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240

Owen, J., Fincham, F. D., & Polser, G. (2017). Couple Identity, Sacrifice, and Availability of Alternative Partners: Dedication in Friends With Benefits Relationships. Archives of sexual behavior, 46(6), 1785–1791. https://doi.org/10.1007/s10508-016-0716-4

Owen, J., Fincham, F. D., & Manthos, M. (2013). Friendship after a friends with benefits relationship: deception, psychological functioning, and social connectedness. Archives of sexual behavior, 42(8), 1443–1449. https://doi.org/10.1007/s10508-013-0160-7

Versi Terbaru

27/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Apa Itu Backstreet dalam Hubungan dan Dampaknya

Kondom Sobek Saat Berhubungan Seks, Apa Saja Penyebabnya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan