backup og meta

Casual Relationship, Hubungan Tanpa Komitmen Jangka Panjang

Casual Relationship, Hubungan Tanpa Komitmen Jangka Panjang

Pernah menemui dua orang yang tampak seperti kekasih, tetapi menolak label tersebut? Kedua orang tersebut mungkin sedang menjalin casual relationship.

Seiring dengan perubahan nilai dan norma dalam masyarakat, jenis hubungan percintaan menjadi semakin beragam, salah satunya adalah casual relationship atau casual dating.

Apakah Anda merupakan salah satu orang yang menjalaninya? Apa saja dampaknya bagi kehidupan Anda? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Casual relationship itu seperti apa?

Casual relationship atau casual dating adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua orang yang tidak memiliki ikatan khusus meski sudah berinteraksi secara intensif, romantis, bahkan melakukan aktivitas seksual.

Pasangan yang menjalani casual relationship tidak memiliki rencana hubungan jangka panjang atau pernikahan, beda dengan karmic relationship. Itu artinya, hubungan ini tidak cocok bagi Anda yang mencari pasangan serius.

Sekilas, casual relationship mungkin terdengar seperti friends with benefit. Namun, keduanya bisa menjadi berbeda karena casual relationship bisa saja melibatkan perasaan.

Hanya saja, kedua hubungan ini sama-sama tidak memiliki tujuan sampai ke pernikahan atau memiliki ikatan pasti.

Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki tujuan yang sama ketika membangun casual dating. Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang merasa sakit hati.

Mengapa seseorang memilih casual relationship?

pria lebih muda

Meski kerap dipandang negatif, setiap orang bisa memiliki alasan yang berbeda ketika menjalin suatu hubungan, tak terkecuali casual relationship.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang mungkin membuat seseorang lebih memilih menjalin casual dating dibandingkan hubungan berkomitmen.

1. Ingin memahami diri sendiri

Seseorang bisa saja menjalin casual dating dengan tujuan untuk memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.

Berkencan bisa membuat Anda belajar banyak hal tentang diri sendiri, mulai dari kriteria pasangan ideal, pola kencan yang paling sesuai, hingga perubahan yang akan Anda alami ketika memiliki kekasih.

Jika Anda menjalni hubungan serius, tentunya Anda harus membagi perhatian dengan pasangan sehingga kesempatan untuk memahami diri sendiri menjadi lebih sedikit.

2. Berlatih untuk hubungan serius

Karena satu dan lain hal, beberapa orang mungkin merasa tidak cocok untuk berpacaran atau menjalin hubungan serius.

Dalam kondisi seperti ini, casual dating bisa menjadi masa transisi atau latihan untuk menuju hubungan yang lebih serius.

Meski begitu, perlu diingat bahwa setiap hubungan bisa memiliki dinamika yang berbeda. Artinya, pengalaman Anda dalam casual dating mungkin tidak bisa diterapkan pada hubungan yang sebenarnya.

3. Mengurangi tekanan dalam hubungan

Seseorang dengan pengalaman pacaran yang buruk atau terjebak dalam toxic relationship mungkin memilih casual dating untuk mengurangi tekanan dalam hubungan.

Pasalnya, mereka mungkin membutuhkan afeksi dari orang lain, tetapi takut memiliki hubungan seperti sebelumnya. Tak jarang, jenis hubungan ini dipilih untuk menghindari rebound relationship.

4. Hanya mencari kesenangan

Berbeda dengan hubungan serius yang memiliki tujuan akhir pernikahan, casual dating hanya berfokus pada kesenangan selama periode waktu tertentu.

Tanpa rencana tertentu di masa depan terkait hubungan tersebut, orang-orang yang menjalani casual dating biasanya hanya mencari kegembiraan.

Ini sah-sah saja selama kedua pihak telah mengetahui tujuan masing-masing. Jadi, Anda pun harus siap jika berpisah kapan saja tanpa bisa menuntut penjelasan.

Dampak buruk casual relationship

putus dengan pacar

Apa pun jenis hubungannya, Anda harus bersiap dengan kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

Pada casual date, salah satu risiko yang paling sering ditemui adalah salah satu pihak melibatkan emosi yang berlebih sehingga menginginkan sebuah komitmen.

Sayang, ketika hal tersebut hanya dialami oleh salah satu pihak, Anda akan kesulitan untuk mewujudkannya karena tujuan awal hubungan ini memang bukanlah keseriusan.

Alhasil, risiko untuk ditinggalkan justru lebih besar karena sejak awal, kebanyakan orang hanya menginginkan kesenangan tanpa tekanan emosional berlebih.

Oleh karena itu, laman Regain menyebut bahwa salah satu hal yang penting dilakukan saat menjalani casual dating adalah “mengecek” tujuan satu sama lain secara berkala.

Itu artinya, Anda dan pasangan harus saling memastikan bahwa kedua belah pihak masih berpegang pada tujuan awal hubungan tersebut.

Jika casual dating Anda diisi dengan aktivitas seksual, Anda juga perlu memahami risikonya bagi kesehatan, misalnya kemungkinan untuk mengalami infeksi menular seksual.

Hal ini terutama berlaku jika pasangan Anda atau Anda sendiri menjalin casual dating yang melibatkan aktivitas seksual bersama orang lain.

Meski terdengar lebih santai, casual dating tetap perlu melibatkan batasan dalam hubungan seperti halnya hubungan dengan komitmen.

Batasan ini bisa mencakup apakah Anda boleh menjalin hubungan yang sama dengan orang lain, apa yang perlu dilakukan ketika salah satu pihak melibatkan perasaannya, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

  • Casual relationship adalah hubungan ketika dua orang tidak memiliki komitmen atau ikatan khusus meski sudah berinteraksi intens, bahkan melakukan aktivitas seksual.
  • Beberapa alasan yang membuat seseorang memilih casual dating adalah keinginan untuk lebih memahami diri sendiri, berlatih untuk hubungan serius, mengurangi tekanan dalam hubungan, dan hanya demi kesenangan.
  • Dampak buruk casual relationship akan terasa ketika melibatkan terlalu banyak emosi. Sebab, pasangan Anda yang masih berpegang teguh pada tujuan awal mungkin memilih untuk meninggalkan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dubé, S., Lavoie, F., Blais, M., & Hébert, M. (2016). Consequences of casual sex relationships and experiences on adolescents’ psychological well-being: A prospective study. The Journal of Sex Research54(8), 1006-1017. Retrieved 09 September 2024, from https://doi.org/10.1080/00224499.2016.1255874

Can ‘are we more than friends with benefits quiz” offer insights into casual dating?. (2024). Regain. Retrieved 09 September 2024, from https://www.regain.us/advice/friendship/can-an-are-we-more-than-friends-with-benefits-quiz-be-a-good-starting-point-to-learn-more-about-your-casual-relationship/

What is casual dating and when do i take things more seriously?. (2024). Regain. Retrieved 09 September 2024, from https://www.regain.us/advice/dating/what-is-casual-dating-when-it-turns-serious/

Desmardi, A. B., Nurhadi, Z. F., Pratiwi, R. M. (2024). Makna trend casual relationship bagi remaja di kota Bandung. Jurnal Ilmu Komunikasi Univeritas Halu Oleo. Retrieved 09 September 2024, from https://jurnalilmukomunikasi.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/196/126

Versi Terbaru

18/09/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Tanda Anda Terjebak di Dalam Toxic Relationship, Plus Cara Mengatasinya

Codependent Relationship, Ketika Anda Terlalu Banyak Berkorban Demi Pasangan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan