Meski beberapa orang bisa berdamai dengan cepat, tidak sedikit yang merasakan trauma akibat diselingkuhi oleh pasangannya.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran pengkhianatan atas kepercayaan yang sudah diberikan pada pasangan bisa menimbulkan kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dan perasaan negatif lain yang cukup mendalam.
Lantas, bagaimana cara mengenali kondisi tersebut? Adakah cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Ciri-ciri trauma diselingkuhi
Perselingkuhan merupakan mimpi buruk bagi setiap orang karena tiada seorang pun yang ingin merasakan pengkhianatan dari seseorang yang dicintainya.
Karena itulah, wajar jika korban perselingkuhan merasa sedih, marah, dan kecewa.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Stress and Health (2019) bahkan menyebutkan bahwa kesedihan setelah diselingkuhi bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Korban perselingkuhan yang mengalami PTSD mungkin merasakan beberapa ciri-ciri berikut.
- Pikiran akan perselingkuhan muncul terus-menerus sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Timbul pikiran negatif terhadap diri sendiri.
- Merasa tidak ada harapan atas masa depan.
- Kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang disukai.
- Mudah merasa terkejut atau takut.
- Sulit tidur atau berkonsentrasi.
Pada beberapa kasus, orang yang trauma diselingkuhi mungkin justru tidak merasakan emosi apa pun atau lupa pada aspek penting dari peristiwa traumatis tersebut.
Dari luar, ini mungkin meninggalkan kesan positif seolah Anda bisa melupakan kenangan buruk. Padahal, bisa saja sebenarnya semua emosi tersebut terpendam di dalam benak Anda.
Cara menghilangkan trauma setelah diselingkuhi
Supaya tidak terjebak dalam kenangan buruk di masa lalu, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi trauma setelah diselingkuhi.
1. Akui perasaan Anda
Sebagai korban, emosi negatif yang muncul setelah diselingkuhi bukanlah hal yang bisa dikendalikan. Langkah pertama untuk mengatasinya ialah mengakui kesedihan, kekecewaan, ataupun bentuk emosi lainnya yang Anda rasakan.
Berusaha melawan hal tersebut justru bisa menimbulkan bom waktu yang akan meledak sewaktu-waktu dan mungkin menimbulkan perasaan yang lebih buruk.
2. Hindari menyalahkan diri sendiri
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa orang justru menyalahkan dirinya sendiri ketika melihat pasangannya berkhianat. Bahkan, ada yang mungkin mewajarkan hal tersebut karena merasa dirinya kurang untuk pasangannya.
Yang perlu Anda ingat adalah penyebab perselingkuhan berasal dari pelakunya. Ingatlah bahwa Anda berharga, terlepas dari bagaimana perlakukan pasangan terhadap Anda.
3. Belajar mencintai diri sendiri
Cara berikutnya untuk menghilangkan trauma perselingkuhan adalah dengan mencintai diri sendiri.
Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah memulihkan rasa percaya diri dan menemukan kebahagiaan lain yang sebelumnya dirusak oleh pasangan.
Ketika mulai menghargai diri sendiri, akan lebih mudah bagi Anda untuk melepaskan rasa sakit dan kemarahan. Di sisi lain, Anda tetap merasa layak mendapatkan cinta yang tulus dan sehat.
4. Bicakaran dengan orang yang tepercaya
Sebisa mungkin, biasakan untuk berbagai perasaan Anda dengan orang-orang yang tepercaya, seperti teman dekat atau keluarga. Cara ini diharapkan membuat Anda lebih tenang dan tidak merasa sendirian.
Dukungan dari orang-orang terdekat akan menjadi teman bagi Anda dalam menghadapi kesedihan. Cara ini juga akan membuat Anda merasakan kasih sayang dari sumber selain pasangan.
5. Belajar memaafkan
Memaafkan bukan berarti menyetujui apa pun jenis perselingkuhan yang Anda alami, melainkan suatu cara untuk melepaskan beban emosional.
Anda tidak perlu terburu-buru melakukannya. Memaafkan adalah proses yang panjang, penuh dengan naik-turun, dan bahkan terkadang menyakitkan.
Meski demikian, ini merupakan fase penting yang akan membantu Anda dalam memulihkan diri dan melanjutkan hidup dengan lebih tenang.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat perasaan Anda membaik, Anda pun bisa mempertimbangkan untuk mendatangi psikolog atau mencari bantuan profesional.
Cara ini juga dibutuhkan bagi Anda yang sudah merasakan gejala trauma mendalam dan berkepanjangan atau bahkan PTSD.
Dengan bantuan terapis, Anda akan diberikan teknik dan cara yang lebih terstruktur untuk menyembuhkan luka batin dan dibantu melihat permasalahan menggunakan pandangan yang lebih objektif.
Menjadi korban perselingkuhan bukan berarti Anda tidak layak dicintai. Sebaliknya, ini justru berarti bahwa Anda layak mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih baik.
Kesimpulan
- Jika dibiarkan berlarut-larut, kesedihan dan emosi negatif lain yang timbul setelah diselingkuhi bisa menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
- Selain kesedihan, trauma setelah diselingkuhi bisa menimbulkan ciri-ciri berupa pikiran negatif pada diri sendiri, kehilangan semangat melakukan aktivitas yang disukai, hingga sulit tidur serta konsentrasi.
- Untuk menghilangkan trauma setelah diselingkuhi, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, cobalah mencintai diri sendiri dan jangan menanggung kesedihannya sendirian.