Meski beberapa orang bisa berdamai dengan cepat, tidak sedikit yang merasakan trauma akibat diselingkuhi oleh pasangannya.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran pengkhianatan atas kepercayaan yang sudah diberikan pada pasangan bisa menimbulkan kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dan perasaan negatif lain yang cukup mendalam.
Lantas, bagaimana cara mengenali kondisi tersebut? Adakah cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Ciri-ciri trauma diselingkuhi
Perselingkuhan merupakan mimpi buruk bagi setiap orang karena tiada seorang pun yang ingin merasakan penghianatan dari seseorang yang dicintai dan dipercaya.
Karena itulah, wajar jika korban perselingkuhan merasa sedih, marah, dan kecewa. Studi yang diterbitkan oleh Stress and Health bahkan menyebutkan bahwa kesedihan setelah diselingkuhi bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan stress pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
Jika sudah menyebabkan PTSD, korban perselingkuhan mungkin merasakan beberapa ciri-ciri berikut.
- Pikiran akan perselingkuhan muncul terus-menerus sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Timbul pikiran negatif terhadap diri sendiri.
- Merasa tidak ada harapan atas masa depan.
- Kehilangan semangat melakukan aktivitas yang disukai.
- Mudah merasa terkejut atau takut.
- Sulit tidur atau berkonsentrasi.
Pada beberapa kasus, orang yang trauma diselingkuhi mungkin justru tidak merasakan emosi apa pun atau lupa pada aspek penting dari peristiwa traumatis tersebut. Meski terkesan positif karena Anda bisa melupakan kenangan buruk, kondisi ini tetap membutuhkan penanganan.
Cara menghilangkan trauma setelah diselingkuhi
Supaya tidak terjebak dalam kenangan buruk di masa lalu, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi trauma setelah diselingkuhi.
1. Akui perasaan Anda
Sebagai korban, emosi negatif yang muncul setelah diselingkuhi bukanlah hal yang bisa dikendalikan. Oleh karena itu, akuilah kesedihan, kekecewaan, atau bentuk emosi lainnya.
Berusaha melawan hal tersebut justru bisa menimbulkan bom waktu yang akan meledak sewaktu-waktu dan mungkin menimbulkan perasaan lebih buruk.
2. Hindari menyalahkan diri sendiri
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa orang justru akan menyalahkan diri sendiri ketika melihat pasangannya berkhianat. Di antaranya mungkin mewajarkan hal tersebut karena merasa kurang untuk pasangannya.
Sebisa mungkin, hindarilah pikiran tersebut karena penyebab perselingkuhan adalah keinginan dari pasangan. Di samping itu, ingatlah bahwa Anda berharga, terlepas dari bagaimana perlakukan pasangan terhadap Anda.
3. Belajar mencintai diri sendiri
Cara berikutnya untuk menghilangkan trauma perselingkuhan adalah dengan mencintai diri sendiri. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah memulihkan rasa percaya diri dan menemukan kebahagiaan lain yang sebelumnya dirusak oleh pasangan.
Ketika mulai menghargai diri sendiri, Anda akan lebih mudah melepaskan rasa sakit dan kemarahan. Di satu sisi, Anda tetap merasa layak mendapatkan cinta yang tulus dan sehat.
4. Bicakaran dengan orang terperaya
Sebisa mungkin, biasakan berbagai perasaan Anda dengan orang-orang terpercaya, seperti teman dekat atau keluarga. Cara ini diharapkan membuat Anda lebih tenang dan tidak merasa sendirian.
Dukungan dari orang-orang terdekat juga akan membuat Anda lebih mudah menghadapi kesedihan. Cara ini juga akan membuat Anda merasakan sumber kasih sayang lainnya.
5. Belajar memaafkan
Memaafkan bukan berarti menyetujui apa pun jenis perselingkuhan yang Anda alami, tetapi cara untuk melepaskan beban emosional.
Dengan memaafkan orang lain, Anda akan lebih mudah melalui fase penyembuhan dan bisa melanjutkan hidup secara lebih damai. Meski begitu, Anda tidak perlu melakukannya terburu-buru.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat perasaan Anda membaik, pertimbangkan untuk mendatangi psikolog atau bantuan profesional. Cara ini juga dibutuhkan bagi Anda yang sudah merasakan gejala PTSD.
Dengan bantuan terapis, Anda akan diberikan teknik dan cara yang lebih terstruktur untuk menyembuhkan luka batin dan dibantu melihat permasalahan menggunakan pandangan yang lebih objektif.
Menjadi korban perselingkuhan bukan berarti Anda tidak layak dicintai. Sebaliknya, ini justru berarti bahwa Anda layak mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih baik.
Kesimpulan
- Jika dibiarkan terus berlarut, kesedihan dan emosi negatif lain yang timbul setelah diselingkuhi bisa menyebabkan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
- Selain sedih, trauma setelah diselingkuhi bisa menimbulkan ciri-ciri berupa pikiran negatif pada diri sendiri, kehilangan semangat melakukan aktivitas yang disukai, hingga sulit tidur serta konsentrasi.
- Untuk menghilangkan trauma setelah diselingkuhi, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, cobalah mencintai diri sendiri dan jangan menanggung kesedihannya sendirian.