Kepercayaan merupakan salah satu kunci penting dalam sebuah hubungan. Maka, penting untuk menjaganya supaya tidak rusak. Belum lagi, terkadang cara mengembalikan kepercayaan pasangan yang sudah kecewa tidaklah mudah.
Meskipun susah, bukan berarti Anda bisa membiarkan kepercayaan yang sudah rusak. Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan karenanya, penting untuk mengupayakan beberapa cara berikut supaya kepercayaan bisa terbangun kembali.
Penyebab kepercayaan bisa hilang
Terdapat berbagai hal yang bisa membuat kepercayaan pasangan Anda rusak atau bahkan hilang. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Jika Anda pernah secara tidak sengaja melakukan beberapa hal tersebut, wajar jika pasangan Anda terlihat kehilangan kepercayaannya.
Cara mengembalikan kepercayaan pasangan
Proses mengembalikan kepercayaan mungkin memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu Anda persiapkan sebelum mencoba berbagai cara berikut adalah dengan memperbanyak kesabaran.
1. Bersikap jujur dan terbuka
Penting untuk menyadari kesalahan apa yang telah Anda lakukan sampai membuat pasangan kecewa. Setelah itu, cobalah untuk berbicara jujur mengenai alasan Anda melakukan hal tersebut.
Meskipun berat, ini merupakan salah satu langkah utama untuk mengembalikan kepercayaan pasangan yang telah kecewa.
Saat membicarakan kejujuran, Anda mungkin melihat kemarahan atau kekecewaan dari pasangan Anda.
Pada saat-saat seperti itu, jangan langsung bersikap defensif atau membela diri. Coba dengarkan pendapat pasangan Anda sebelum beranjak ke tahapan selanjutnya.
2. Rencanakan waktu untuk minta maaf
Minta maaf merupakan satu hal yang wajib Anda lakukan saat berbuat kesalahan dan ingin mengembalikan kepercayaan pasangan.
Namun, terkadang permintaan maaf yang terpaksa justru membuat kondisi semakin tidak menyenangkan.
Supaya permintaan maaf Anda lebih mudah diterima, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti dikutip dari laman National Public Radio.
- Jelaskan untuk apa Anda meminta maaf dengan mengakui kesalahan yang telah diperbuat.
- Jangan membela diri ketika meminta maaf.
- Berkomitmen bahwa hal itu tidak akan terulang, dengan menyampaikan upaya apa yang Anda lakukan untuk mencegahnya.
Menyampaikan permintaan maaf yang tulus terkadang juga menimbulkan kegelisahan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan mental sebelum melakukannya.
3. Beri waktu pasangan untuk berpikir
Setelah meminta maaf, jangan paksa pasangan untuk langsung mengembalikan kepercayaan yang telah hilang kepada Anda. Sebaliknya, berikan ia waktu untuk memikirkan keputusannya.
Menekan pasangan untuk memahami kondisi Anda dengan cara menerima permintaan maaf justru bisa membuat mereka semakin kesal.
Pasalnya, dengan begitu mereka mungkin berpikir bahwa permintaan maaf yang Anda ajukan hanya untuk kepuasan diri Anda sendiri, bukan untuknya.
4. Jadi pendengar yang baik
Usai memberikan pasangan Anda waktu untuk berpikir, ia mungkin tidak sekadar akan berkata telah memaafkan Anda.
Pasangan Anda bisa jadi akan mengutarakan keluh-kesah, pemikiran, atau emosinya terkait kesalahan yang sudah Anda lakukan.
Dalam kondisi tersebut, jadilah pendengar yang baik. Good Therapy menyebutkan bahwa selagi mendengar pasangan berbicara, usahakan untuk menatap matanya dan hindari menyilangkan tangan di depan dada.
5. Perbaiki perilaku demi kualitas hubungan
Permintaan maaf memang penting, tetapi memperbaiki perilaku usai melakukan kesalahan merupakan bukti bahwa Anda sepenuhnya menyesal.
Tindakan ini tidak hanya membantu mengembalikan kepercayaan pasangan, tapi juga bisa menjadi cara untuk membuat hubungan menjadi lebih harmonis.
Anda bisa melakukannya dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama pasangan, misalnya mengajaknya ke tempat yang selama ini ia inginkan atau memberi hadiah pada waktu-waktu spesial.
Haruskah mengembalikan kepercayaan jika pasangan sudah mengecewakan?
Mengembalikan kepercayaan setelah dikecewakan memang bukanlah hal yang mudah, terlebih jika orang tersebut adalah pasangan yang selama ini Anda andalkan.
Oleh karena itu, meski pasangan Anda telah melakukan berbagai cara mengembalikan kepercayaan seperti di atas, keputusan akhir tetap berada di tangan Anda.
Anda mungkin bisa mempertimbangkannya dengan melihat seberapa besar kesalahannya, usahanya memperbaiki hubungan, atau pengalaman sebelumnya.
Memberikan kesempatan kedua dengan kembali memercayainya bukan berarti Anda membenarkan kesalahan yang telah pasangan lakukan.
Ini juga merupakan salah satu upaya agar Anda dapat berdamai dengan diri sendiri, mengingat menyimpan dendam bukanlah hal yang baik untuk kesehatan.
Jika memang trauma yang muncul akibat kesalahan tersebut terlalu besar, tidak ada salahnya untuk memilih mengakhiri hubungan.
Apabila Anda masih kesulitan memutuskan, tidak ada salahnya untuk membicarakannya dengan seorang profesional.
Kesimpulan
- Hilangnya kepercayaan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti seringnya ingkar janji, berbohong, hingga selingkuh.
- Penting untuk tidak memaksakan pasangan agar langsung mempercayai Anda kembali. Berikan mereka waktu untuk berpikir.
- Usai mendapatkan kepercayaan pasangan kembali, Anda perlu mengubah perilaku yang keliru dan menjadi lebih baik.
- Pasangan Anda tidak wajib kembali memberikan kepercayaan. Mereka berhak untuk mempertimbangkannya.