Breadcrumbing adalah fenomena yang kini sering dibicarakan dalam konteks hubungan modern, terutama di era digital. Fenomena ini mneggambarkan perilaku seseorang yang memberi harapan palsu tanpa niat membangun hubungan yang lebih dalam. Simak apa saja tanda-tanda hingga cara menghadapinya di sini!
Apa itu breadcrumbing?
Breadcrumbing adalah perilaku ketika seseorang memberi sinyal-sinyal minat yang tidak konsisten kepada orang lain. Ini sering kali dilakukan melalui pesan teks maupun media sosial.
Perilaku ini bertujuan menjaga perhatian orang lain tanpa harus berkomitmen dalam sebuah hubungan, baik percintaan maupun pertemanan.
Dengan begitu, pelaku tetap merasa diperhatikan dan diinginkan tanpa berinvestasi dalam hubungan tersebut.
Fenomena yang diambil dari kata breadcrumbs (remah roti) ini memang mirip dengan cerita Hansel dan Gretel. Mereka meninggalkan remah roti untuk menemukan jalan pulang.
Sementara itu, pelaku breadcrumbing memberikan “remah-remah” perhatian untuk mempertahankan minat seseorang.
Walaupun terdengar sepele, perilaku ini bisa memberikan dampak emosional yang serius dan bahkan trauma pada korbannya.
Mengapa orang melakukan breadcrumbing?
Breadcrumbing dapat membuat seseorang merasa bingung, frustrasi, dan sangat terluka. Perilaku ini juga membuang waktu Anda.
Ketika menyukai seseorang yang memberikan “remah-remah” perhatian, Anda mungkin percaya bahwa mereka benar-benar ingin membangun hubungan. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Lantas mengapa orang melakukan breadcrumbing? Cek penyebabnya di bawah ini
1. Tidak ingin berkomitmen
Banyak orang merasa ide komitmen dalam hubungan terlalu berat. Mereka ingin tetap terhubung tetapi tidak memiliki minat atau ketersediaan emosional untuk hubungan yang lebih dalam.
Mereka mungkin merasa tertarik dan menikmati percakapan, tetapi tidak siap untuk bekerja menuju hubungan yang berarti. Ini bisa sangat membingungkan bagi Anda yang mencari komitmen jangka panjang.
2. Tidak siap melepaskan
Mantan pasangan yang mengganggu juga bisa melakukan breadcrumbing. Meskipun hubungan sudah berakhir, mereka tetap mengirim pesan atau foto sesekali.
Ini bisa membingungkan, terutama jika masih ada perasaan yang tersisa. Mereka mungkin ingin tetap berteman atau menguji apakah masih ada kemungkinan hubungan tanpa status.
3. Merasa kesepian
Seseorang yang kekurangan pertemanan dan hubungan sehat mungkin merasa lebih mudah mempertahankan beberapa koneksi yang dangkal.
Fenomena ini menjadi cara mereka untuk memenuhi kebutuhan sosial tanpa menyadari bahwa hubungan dangkal tidak akan menghilangkan rasa kesepian.
4. Ingin membuat rencana cadangan
Beberapa orang menggunakan breadcrumbing untuk menjaga koneksi dengan Anda jika hubungan mereka saat ini tidak berhasil.
Mereka membuat rencana ambigu dan tidak kunjung membangun hubungan dengan Anda karena sudah memiliki pasangan.
Tanda-tanda breadcrumbing
Mengenali tanda-tanda breadcrumbing bisa membantu Anda menghindari rasa sakit hati dan kebingungan. Berikut ini adalah beberapa tandanya.
1. Membalas pesan yang tidak konsisten
Salah satu tanda breadcrumbing adalah balasan pesan yang tidak konsisten. Mereka mungkin tidak membalas pesan atau chat selama beberapa hari atau minggu.
Namun, tiba-tiba mereka mengirim beberapa pesan panjang tanpa menjelaskan alasan menghilang sementara.
2. Menggunakan pernyataan yang ambigu
Orang yang menyebarkan “remah-remah” perhatian kepada orang lain biasanya menggunakan pernyataan yang ambigu. Hal ini bertujuan menjaga harapan Anda tetap hidup.
Mereka mungkin menyebutkan ingin bertemu Anda, tetapi tidak pernah membuat rencana yang pasti. Pernyataan ini membuat Anda berharap tanpa memberikan kepastian apa pun.
3. Berinteraksi tidak secara langsung
Pelaku breadcrumbing adalah orang yang biasanya tidak menunjukkan minat yang nyata pada kehidupan sehari-hari Anda.
Alih-alih demikian, mereka biasanya sering melihat atau menyukai postingan media sosial Anda tanpa benar-benar membalas pesan Anda.
Mereka menggunakan media sosial untuk menjaga koneksi tanpa harus benar-benar berkomunikasi dengan Anda.
Cara menghadapi breadcrumbing
Studi terbaru dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan bahwa breadcrumbing bisa memicu perasaan kesepian dan putus asa.
Untungnya, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang dengan perilaku seperti ini. Apa saja?
1. Jujur
Bagi Anda yang merasa dijadikan pelarian atau mendapatkan harapan palsu, tidak ada salahnya untuk jujur.
Tentu saja, hal ini bukan dijadikan ajang untuk marah-marah, melainkan untuk klarifikasi agar hubungan ini lebih jelas.
2. Bahas serius soal hubungan
Pernahkah berpikir kalau mungkin saja Anda berdua memiliki tujuan hubungan yang berbeda? Jika ya, cobalah membuka obrolan soal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Anda mungkin bisa mengatakan bahwa belakangan ini perilaku mereka memperlihatkan visi hubungan yang berbeda. Ungkapkan apa tujuan hubungan Anda dan pertanyakan apa tujuan mereka.
3. Mengajak bertemu dengan waktu yang pasti
Orang yang melakukan breadcrumbing biasanya senang memberi rencana yang tidak pasti. Bila tidak jelas, Anda bisa coba mengajak mereka bertemu dengan detail, mulai dari waktu hingga tempatnya.
Jika mereka masih mengeluh atau menghindar, mungkin ini bisa jadi pertanda bahwa mereka memang tidak serius.
4. Menghormati diri sendiri
Jangan lupakan kebutuhan dan harapan Anda sendiri dalam hubungan. Jika Anda ingin komunikasi yang lebih teratur dan hubungan yang jelas, tegaskan hal itu.
Jika Anda menyadari bahwa mereka tidak berniat serius, tapi Anda tidak terlalu peduli, itu sah-sah saja. Jadi, hormati diri sendiri adalah priortas utama.
Breadcrumbing dapat merugikan dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Memahami apa itu breadcrumbing dan penyebabnya dapat membantu Anda menghindari jebakan emosional ini.
Tetaplah fokus pada kesejahteraan Anda dan carilah hubungan yang memberikan kejelasan dan komitmen.
Kesimpulan
- Breadcrumbing adalah perilaku ketika seseorang memberi sinyal-sinyal minat yang tidak konsisten kepada orang lain. Orang yang melakukannya biasanya memberikan harapan palsu tanpa niat membangun hubungan yang lebih dalam.
- Alasan orang melakukan breadcrumbing antara lain tidak ingin berkomitmen, tidak siap melepaskan, merasa kesepian, dan ingin membuat rencana cadangan dalam hubungan asmaranya.
- Anda bisa mengatasinya dengan bersikap jujur, membahas hubungan dengan lebih serius, dan menghargai diri sendiri.