backup og meta

Berteman dengan Mantan Setelah Putus, Apakah Perlu?

Berteman dengan Mantan Setelah Putus, Apakah Perlu?

Sebagian orang menilai bahwa berteman dengan pacar merupakan satu hal yang sulit dilakukan. Beberapa bahkan memilih untuk memperlakukan mantan pacar layaknya orang asing setelah hubungannya usai.

Namun, apakah menjalin hubungan pertemanan dengan mantan adalah hal yang mustahil? Lalu, bagaimana cara mengajak mantan untuk kembali menjadi teman? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Berteman dengan mantan pacar, wajar atau tidak?

Meski gagal sebagai sepasang kekasih, bukan berarti bahwa Anda juga gagal menjadi seorang teman. Itu artinya, berteman dengan pacar bukanlah hal yang mustahil.

Selama hubungan yang sempat terjalin berjalan dengan sehat dan diakhiri dengan baik-baik, menjalin pertemanan bersama mantan wajar saja dilakukan.

Pada penelitian di AS yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships, sekitar 60% pasangan yang putus tetap menjalin hubungan pertemanan.

Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa ada alasan tertentu yang membuat hubungan pertemanan sulit terjalin setelah putus.

Kesulitan menjalin pertemanan dengan mantan bisa terjadi ketika Anda mengakhiri hubungan karena perselingkuhan, kekerasan, atau permasalahan sejenisnya.

Namun, jika Anda dan mantan pacar dapat mengakhiri konflik dengan damai, tidak mustahil bagi Anda berdua untuk kembali berteman.

Alasan kenapa Anda tetap bisa berteman dengan mantan

alasan orang menggoda

Masih berdasarkan penelitian sama, alasan seseorang tetap berteman dengan mantan setidaknya bisa dikategorikan dalam empat jenis berikut.

  • Keamanan: saat berpacaran, Anda tentu sudah melalui masa sulit bersama. Itu artinya, akan lebih mudah mendapatkan dukungan emosional dan mengatasi permasalahan pertemanan dengan mantan.
  • Kemudahan: saat hubungan rumah tangga berakhir, akan lebih mudah bagi Anda mengurus anak dengan mantan suami atau istri jika masih berteman.
  • Kesopanan: beberapa orang memilih menjalin pertemanan dengan mantan karena alasan kesopanan dan tidak ingin melukai perasaan orang lain lebih dalam.
  • Perasaan yang belum hilang: tak dapat dipungkiri bahwa beberapa hubungan harus berakhir karena keadaan, bukan keinginan. Dalam kondisi ini, hubungan pertemanan sering kali terjalin karena ada perasaan yang belum hilang.

Di antara berbagai alasan tersebut, keamanan dan kemudahan dinilai sebagai alasan yang bisa menghasilkan hubungan pertemanan dengan mantan dalam jangka panjang.

Setiap orang, baik pria maupun wanita, bisa memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka memilih berteman dengan mantan, termasuk yang tidak tertulis di atas.

Selama alasan tersebut tidak mengganggu salah satu pihak dan ajakan berteman mendapatkan sambutan positif, berteman dengan mantan adalah hal yang sah-sah saja dilakukan.

Bagaimana cara berteman baik dengan mantan?

Supaya pertemanan bersama mantan bisa terjalin baik sebagaimana hubungan pertemanan Anda dengan orang lain, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

1. Jangan terlalu sering membahas masa lalu

Alih-alih membicarakan masa lalu, pilihlah topik pembicaraan lain saat bersama mantan, misalnya tentang hobi atau kegiatan yang baru-baru ini Anda lakukan.

Terlalu sering membicarakan masa lalu dikhawatirkan membuat Anda susah move on. Jika begitu, hubungan yang terjalin bukan lagi pertemanan, tetapi upaya pendekatan kembali.

2. Ingat-ingat alasan Anda mengakhiri hubungan

Apabila suatu saat Anda kembali tertarik dengan mantan ketika berusaha berteman, ingat-ingatlah alasan Anda mengakhiri hubungan.

Dengan begitu, Anda bisa tetap teguh pada pendirian bahwa pertemanan merupakan pilihan terbaik bersama orang tersebut.

3. Kurangi intensitas komunikasi

Saat masih berstatus sebagai pacar, suami, atau istri, Anda mungkin bisa menghubunginya setiap hari. Namun, ketika sudah menjadi mantan, batasilah komunikasi tersebut.

Ingat-ingatlah bahwa saat ini Anda bukan prioritas utamanya dalam menjawab pesan, begitu pula sebaliknya. Berikanlah mereka waktu yang lebih banyak untuk dirinya sendiri.

4. Jaga komunikasi tetap terbuka

Anda tidak harus membagikan segala hal dengan mantan, tetapi Anda tetap bisa memberinya kabar sesekali jika memungkinkan.

Tegaskan bahwa tujuan Anda saat ini benar-benar hanya ingin berteman. Anda juga bisa memberi tahunya jika nanti sudah memiliki pasangan baru.

Karena beberapa alasan, menjalin pertemanan dengan mantan mungkin bukan hal yang mudah.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda ingin mengambil waktu untuk menenangkan diri dan menghindari depresi karena patah hati terlebih dahulu sebelum kembali menjalin hubungan.

Kesimpulan

  • Berteman dengan pacar adalah hal yang sangat mungkin dan wajar terjadi. Namun, Anda tak perlu memaksakannya pada orang lain, terutama jika mereka mengakhiri hubungannya dengan alasan yang kurang baik.
  • Beberapa alasan mengapa seseorang tetap memilih berteman dengan mantan adalah keamanan, kemudahan, kesopanan, dan perasaan yang belum hilang.
  • Cara berteman dengan mantan supaya tidak mempersulit upaya move on adalah tidak terlalu sering membahas masa lalu, selalu ingat alasan Anda mengakhiri hubungan, dan jagalah komunikasi tetap terbuka.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to be friends with an ex. (2024, April 5). Simply Psychology. Retrieved 06 June 2024, from https://www.simplypsychology.org/how-to-be-friends-with-an-ex.html.

GRIFFITH, R. L., GILLATH, O., ZHAO, X., & MARTINEZ, R. (2017). Staying friends with ex‐romantic partners: Predictors, reasons, and outcomes. Personal Relationships24(3), 550-584. Retrieved 06 June 2024, from https://doi.org/10.1111/pere.12197.

Can you be friends with your ex? (n.d.). Relationships Australia Queensland |. Retrieved 06 June 2024, from https://www.raq.org.au/blog/can-you-be-friends-your-ex.

Is it unwise to keep in touch with my ex-boyfriend? (2021, August 13). Boundless. Retrieved 06 June 2024, from https://www.boundless.org/advice/is-it-unwise-to-keep-in-touch-with-my-ex-boyfriend/.

Versi Terbaru

12/06/2024

Ditulis oleh Andisa Shabrina

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Saat Pasangan Sering Bahas Mantan, Kita Harus Bagaimana?

Ditinggal Mantan Menikah? Hadapi dengan 3 Cara Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 12/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan