Perselingkuhan adalah masalah yang sering menghantui hubungan, baik saat pacaran maupun setelah memasuki jenjang pernikahan. Memahami berbagai jenis perselingkuhan bisa membantu Anda mengenali tanda selingkuh dan mencegah hal ini terjadi di dalam hubungan.
Ragam jenis perselingkuhan dalam hubungan
Selingkuh tidak melulu soal jalan berduaan dengan orang lain. Pasalnya, definisi selingkuh bisa berbeda-beda untuk setiap orang.
Yang menurut Anda termasuk selingkuh mungkin bagi pasangan bukan selingkuh. Begitu pula sebaliknya.
Oleh sebab itu, Anda dan pasangan perlu sama-sama sepakat mengenai apa saja jenis perselingkuhan yang tidak bisa diterima dalam hubungan asmara.
Sebagai gambarannya, berikut ini adalah macam-macam jenis selingkuh yang umum terjadi di dalam hubungan.
1. Perselingkuhan emosional
Perselingkuhan emosional terjadi saat Anda menjalin ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain selain dari pasangannya.
Jenis perselingkuhan ini biasanya dimulai dari hubungan pertemanan, lalu berkembang menjadi ikatan emosional yang lebih dalam, misalnya selingkuh dengan rekan kerja.
Meskipun tidak melibatkan kontak fisik, perselingkuhan emosional tentu sangat merusak karena melibatkan perasaan dan perhatian yang seharusnya Anda berikan kepada pasangan.
2. Perselingkuhan fisik
Perselingkuhan fisik sering kali dianggap sebagai pengkhianatan paling besar dalam suatu hubungan.
Pasalnya, orang yang melakukan tipe selingkuh ini telah melakukan kontak fisik, seperti berpelukan atau berciuman mesra dan bahkan berhubungan intim dengan orang lain.
Itu juga alasan mengapa kasus perselingkuhan fisik yang melibatkan hubungan ranjang, terlebih perselingkuhan setelah menikah, sering kali berujung pada perceraian.
3. Perselingkuhan online
Internet membuka peluang untuk terjadinya perselingkuhan, baik dengan teman, kenalan, atau orang asing yang Anda temui di aplikasi kencan online sekalipun.
Karena tak perlu bertatapan muka, Anda mungkin tidak begitu merasa bersalah saat selingkuh. Padahal, dampaknya bisa sama dahsyat seperti perselingkuhan di dunia nyata.
Menurut American Psychological Association, jenis perselingkuhan ini akan memicu hilangnya kepercayaan, perasaan dikhianati, kecemburuan, putus cinta, dan bahkan perceraian.
4. Memiliki perasaan romantis terhadap orang lain
Memang sulit untuk mengendalikan perasaan Anda. Namun, memiliki perasaan romantis pada orang lain sering kali dianggap selingkuh olah beberapa orang.
Meski belum ada tindakan fisik atau emosional yang signifikan, perasaan ini bisa menimbulkan perasaan cemburu dalam hubungan karena perhatian untuk pasangan yang teralihkan.
5. Sering memimpikan mantan atau orang lain
Jika Anda terus-menerus bermimpi atau berkhayal dengan orang lain, ini menjadi suatu tanda peringatan yang perlu diperhatikan.
Makin sering memimpikan orang lain daripada pasangan, kondisi ini mengartikan bahwa Anda cenderung memikirkan orang lain selain dari pasangan sendiri.
Bahkan, sering memimpikan orang lain ini dapat menunjukkan ketidakpuasan dalam hubungan.
6. Perselingkuhan finansial
Perselingkuhan finansial terjadi saat Anda atau pasangan menyembunyikan aktivitas keuangan.
Contohnya, Anda memberi hadiah ke simpanan tanpa sepengetahuan pasangan. Supaya tidak ketahuan selingkuh, Anda berusaha menutup rapat-rapat pengeluaran rekening Anda.
Tak hanya urusan asmara, Anda juga dapat berbohong tentang pengeluaran karena alasan lain, seperti untuk melakukan judi, minum alkohol, atau belanja secara impulsif.
7. Perselingkuhan mikro
Perselingkuhan mikro (micro-cheating) adalah perilaku yang tampaknya tidak berbahaya, tetapi sebenarnya dapat dianggap sebagai bentuk perselingkuhan.
Hal ini dapat berupa main mata atau saling menggoda dengan orang lain, mengirim pesan genit, atau melakukan kontak fisik ringan, seperti berpelukan atau berciuman di pipi.
Walau tampak sepele, jenis perselingkuhan ini menjadi “pintu gerbang” menuju perselingkuhan yang lebih serius sehingga memicu keretakan dalam hubungan.
8. Menghabiskan waktu dan perhatian pada hobi
Menghabiskan lebih banyak waktu dan perhatian pada hobi ketimbang pasangan bisa menjadi jenis perselingkuhan yang sering tidak Anda sadari.
Meskipun tidak melibatkan orang ketiga, perhatian dan energi yang seharusnya diberikan pada pasangan dialihkan ke hobi tersebut.
Ketika hobi menjadi prioritas utama, pasangan Anda akan merasa diabaikan dan tidak dihargai. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan konflik dalam hubungan.
9. Perselingkuhan balas dendam
Salah satu alasan orang berselingkuh adalah sebagai bentuk balas dendam terhadap pasangan mereka yang sebelumnya melakukan perselingkuhan.
Orang yang melakukan jenis perselingkuhan ini merasa sakit hati dan biasanya ingin membuat pasangan merasakan penderitaan yang sama.
Studi pada jurnal Sexual and Relationship Therapy (2019) menemukan pria lebih merasa kesal karena perselingkuhan seksual, sedangkan wanita lebih merasa marah karena perselingkuhan emosional.
10. Perselingkuhan kronis
Perselingkuhan kronis merujuk pada perilaku selingkuh terus-menerus, baik di dalam hubungan yang sama maupun beberapa.
Orang yang tukang selingkuh mungkin punya masalah mendalam sehingga mendorong mereka untuk mencari kepuasan atau pengakuan dari orang lain secara terus-menerus.
Kondisi yang juga disebut compulsive cheating disorder ini diduga berkaitan dengan gangguan mental, seperti kecanduan dan gangguan kepribadian.
Mengetahui jenis-jenis selingkuh dapat membantu Anda mengenali tanda awal perselingkuhan dan mencegah kerusakan yang lebih besar di dalam hubungan.
Jika merasakan adanya perselingkuhan dalam hubungan, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan dan mencari bantuan profesional bila diperlukan.
Kesimpulan
- Memahami jenis perselingkuhan dapat membantu Anda mengenali tanda awal dan dapat mencegah kerusakan lebih besar dalam hubungan.
- Pemahaman akan definisi selingkuh dapat berbeda pada setiap orang sehingga penting untuk menetapkan batasan yang tidak bisa diterima bersama dengan pasangan.
- Ketika Anda mencurigai adanya perselingkuhan, penting untuk berkomunikasi terbuka dengan pasangan dan mencari bantuan profesional bila diperlukan.