Perselingkuhan merupakan salah satu hal yang paling dihindari dalam sebuah hubungan. Terlebih, selingkuh juga bisa dilakukan dengan melibatkan hati atau emosional.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Perselingkuhan merupakan salah satu hal yang paling dihindari dalam sebuah hubungan. Terlebih, selingkuh juga bisa dilakukan dengan melibatkan hati atau emosional.
Selingkuh yang dilakukan secara emosional memang tidak selalu melibatkan fisik. Namun, ini berarti bahwa pasangan Anda telah berbagi perasaan dan ikatan mendalam dengan orang lain, bukan hanya Anda sebagai pasangannya.
Selingkuh hati atau yang juga dikenal dengan perselingkuhan emosional adalah kondisi ketika seseorang memiliki perasaan cinta, kasih sayang, atau ketertarikan secara emosional pada orang selain pasangannya.
Dibandingkan perselingkuhan fisik yang bisa terlihat jelas, selingkuh hati dan pikiran cenderung lebih sulit disadari karena tidak selalu memiliki bukti terlihat.
Namun, efek dari perselingkuhan yang melibatkan perasaan tidak kalah buruk dengan selingkuh secara fisik.
Perselingkuhan emosional justru sering kali membuat pasangan Anda lebih terluka karena mereka mengetahui bahwa perselingkuhan tersebut didasari dengan perasaan, bukan sekedar nafsu.
Situs Good Therapy menyebutkan bahwa perselingkuhan emosional biasanya dimulai dari pertemanan. Maka, seseorang yang melakukan selingkuh hati pun sering kali tidak menyadari perbuatannya.
Meski begitu, mereka mungkin saja menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut.
Ketika seseorang jatuh cinta, pikirannya akan dipenuhi oleh sosok tersebut. Kondisi ini mungkin membuat pasangan Anda terus berusaha menyebutkan namanya.
Jika pasangan Anda terus menyebutkan satu nama padahal Anda tidak sedang membahas hal yang berkaitan dengannya, bisa jadi ia tidak sadar bahwa sedang melakukan selingkuh hati.
Selingkuh menggunakan hati membuat seseorang merasa lebih dekat dan percaya dengan sosok yang baru tersebut.
Jadi, pasangan Anda yang biasanya selalu menceritakan segala keluh kesahnya pada Anda mungkin akan lebih memilih bercerita dengan selingkuhannya.
Apalagi, curhat secara intens dengan lawan jenis tanpa sepengetahuan pasangan memang sering kali menjadi tanda awal perselingkuhan.
Meski tidak melibatkan fisik, perselingkuhan emosional yang dilakukan pasangan Anda bisa berpengaruh pada hubungan fisik Anda.
Pasalnya, sebagai suami-istri, hubungan ranjang sering kali menjadi kesempatan untuk mendekatkan satu sama lain secara emosional.
Sayangnya, saat sudah tertarik orang lain, pasangan Anda akan memilih untuk membatasi kedekatannya dengan Anda.
Memberikan masukan pada pasangan atas penampilan atau perilakunya tentu merupakan hal yang wajar.
Akan tetapi, jika pasangan Anda terus-menerus melakukannya tanpa alasan yang mendasar, Anda patut mencurigainya.
Pasalnya, saat sudah tertarik dengan seseorang, pasangan Anda mungkin sedang berusaha mengubah Anda menjadi orang tersebut.
Laman The Couples Center bahkan menyebutkan bahwa memberikan kritikan pada pasangan justru sering kali menjadi sikap defensif seseorang yang sedang selingkuh untuk membuat pasangannya terlihat buruk.
Sudah menjadi hal yang wajar jika teman pasangan Anda akan menjadi teman Anda juga. Atau paling tidak, Anda memiliki gambaran tentang teman-teman pasangan Anda.
Bagaimanapun, memiliki pasangan sebaiknya tidak membuat Anda berdua berhenti membuat lingkaran pertemanan baru.
Namun, tentu harus ada batasan terkait interaksi di dalam pertemanan tersebut untuk mengurangi kemungkinan terjadinya selingkuh hati.
Maka, ketika pasangan Anda sering meminta izin untuk bermain bersama teman, tetapi tidak mau menyebutkan teman mana yang dimaksud, Anda patut curiga.
Selain membuat hubungan berakhir, perselingkuhan dapat meninggalkan trauma bagi korbannya. Sementara itu, pelaku perselingkuhan sendiri biasanya kehilangan kepercayaan dari pasangannya.
Jika Anda mulai menyadari keberadaan tanda-tanda perselingkuhan secara emosional dalam hubungan Anda, segera atasi dengan berbagai cara berikut.
Diskusikan situasinya dan mintalah pasangan Anda mengakui kesalahannya. Sampaikan juga kekecewaan Anda atas perilaku selingkuh hati yang dilakukannya.
Keterbukaan merupakan langkah pertama untuk saling memahami dan meyakini. Tanpa kejujuran dalam komunikasi, hubungan Anda tidak akan membaik.
Meski sudah menikah dan memiliki anak, tidak ada salahnya untuk tetap meluangkan waktu berkencan berdua dengan pasangan.
Dengan memiliki quality time bersama pasangan, Anda akan semakin merasakan betapa berharganya kehadirannya bagi Anda.
Menetapkan batasan hubungan dengan orang lain ketika sudah memiliki pasangan merupakan hal yang perlu dilakukan. Pastikan bahwa batasan tersebut merupakan kesepakatan bersama.
Bila perlu, tentukan juga “ganjaran” bagi pihak yang melanggar batasan tersebut. Selain itu, jangan lupa lakukan evaluasi secara berkala untuk menambahkan atau mengurangi aturan yang sudah ditetapkan.
Mengakui kesalahan tanpa introspeksi akan terasa kurang. Maka, setelah seseorang melakukan atau menjadi korban perselingkuhan, penting untuk melakukan introspeksi diri.
Dalam proses introspeksi, Anda bisa mempertimbangkan apakah hubungan tersebut masih layak diperjuangkan.
Pertimbangkan juga apakah selama menjalin hubungan ini Anda lebih banyak merasakan kebahagiaan dibandingkan kesedihan, dan lain sebagainya.
Memaafkan pasangan yang selingkuh, baik itu secara fisik maupun hati, bukanlah hal yang mudah. Maka, wajar jika Anda membutuhkan waktu untuk memutuskan bagaimana status hubungan Anda ke depannya.
Meski begitu, hindari untuk menggantungkan hubungan terlalu lama. Cobalah buat keputusan dengan apa yang sudah Anda rasakan selama ini dan sejauh mana perselingkuhan tersebut menyebabkan kekecewaan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar