backup og meta

5 Perbedaan Stres dan Cemas, Jangan Salah Menanganinya

Pernah merasa stres karena beban pekerjaan, lalu merasa gelisah di kemudian hari tanpa tahu penyebab pastinya? Sekilas, kedua kondisi ini memang terasa sama. Namun, jika dipahami lebih lanjut, stres dan cemas sebenarnya memiliki beberapa perbedaan.

5 Perbedaan Stres dan Cemas, Jangan Salah Menanganinya

Apa saja perbedaannya? Bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi stres dan cemas? Simak informasi berikut untuk tahu jawabannya.

Perbedaan stres dan cemas

Stres dan cemas merupakan emosi yang bisa dialami oleh setiap orang. Dengan mengetahui perbedaan keduanya berikut, Anda akan lebih memahami diri sendiri dan dapat menentukan penanganan yang tepat.

1. Definisi

Stres adalah respons alami tubuh ketika Anda berhadapan dengan situasi yang menimbulkan tekanan. Ketika merasa terancam, sistem saraf akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol sehingga menimbulkan respons stres atau fight or flight.

Karena itulah, stres sebenarnya bermanfaat untuk menyalurkan tekanan dari situasi yang mendesak atau berbahaya. Meski begitu, stres tetap tidak boleh dibiarkan terjadi terus-menerus.

Sementara itu, cemas lebih merujuk pada perasaan gelisah atau kekhawatiran akan sesuatu yang masih belum terjadi.

Berbeda dengan stres yang muncul sebagai respons, Anda bisa cemas meski tidak sedang mengalami tekanan di dunia nyata.

2. Gejala

Stres dan cemas memang memiliki gejala yang cukup mirip, seperti peningkatan detak jantung, keringat berlebih, gangguan tidur, dan perubahan napsu makan.

Bedanya, gejala stres biasanya lebih cepat membaik seiring dengan menghilangnya pemicu stres.

Sebaliknya, gejala cemas bisa bertahan lebih lama karena emosi ini bisa muncul, tanpa adanya pemicu.

Segera konsultasi ke psikolog atau dokter jika gejala cemas sudah mengganggu aktivitas harian Anda. Dalam kondisi ini, Anda mungkin sudah mengalami gangguan kecemasan.

3. Penyebab

American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa salah satu perbedaan mencolok dari stres dan cemas adalah penyebabnya.

Penyebab stres umumnya adalah faktor eksternal, seperti deadline pekerjaan, diskriminasi, atau pertengkaran dengan orang terkasih.

Di sisi lain, kecemasan muncul tanpa pemicu yang jelas atau spesifik. Namun, tanpa disadari, kecemasan sebenarnya bisa dipicu oleh pengalaman buruk di masa lalu.

Sebagai contoh, Anda mungkin cemas ketika diajak pergi ke kebun binatang karena memiliki pengalaman buruk dengan hewan tertentu.

Jika kecemasan terjadi secara konsisten dan tidak bisa dikendalikan, besar kemungkinan Anda mengalami gangguan kecemasan jenis fobia. 

4. Dampak buruk

stres pada ibu hamil trimester 1

Stres yang berlangsung dalam waktu singkat sebenarnya bisa membantu meningkatkan fokus dan semangat menjalani hidup. Karena itulah, ada istilah stres positif atau eustress.

Namun, kondisi ini tetap tidak bisa dibiarkan karena stres berkepanjangan mungkin menyebabkan gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga penurunan sistem imun.

Sementara itu, cemas yang tidak terkendali cenderung lebih banyak berdampak langsung pada sisi emosional.

Kecemasan berlebihan bisa membuat seseorang terus overthinking dan sulit menikmati hidup karena dihantui kekhawatiran.

Pada dasarnya, stres dan cemas adalah kondisi yang tidak boleh dibiarkan berlarut karena keduanya bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

5. Cara mengatasi

Kebanyakan kasus stres karena penyebab spesifik, seperti deadline pekerjaan biasanya bisa membaik setelah pemicunya menghilang. Artinya, stres karena deadline bisa hilang ketika Anda sudah menyelesaikan pekerjaan.

Hal serupa juga bisa terjadi jika penyebab kecemasan diketahui secara pasti.

Pada kecemasan ringan yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti, beberapa cara sederhana, seperti olahraga, bercerita pada orang lain, atau melakukan hobi mungkin juga bisa meredakannya.

Namun, segeralah pergi ke dokter atau psikolog jika stres maupun cemas tidak kunjung membaik setelah Anda melakukan perawatan rumahan. Perlu diingat bahwa cemas dan gangguan kecemasan adalah hal yang berbeda.

Jika cemas bisa membaik melalui perawatan rumahan, gangguan kecemasan mungkin membutuhkan psikoterapi dengan bantuan psikolog.

Setiap orang bisa menerima metode perawatan stres atau gangguan kecemasan yang berbeda, sesuai tingkat keparahan dan pemicunya.

Saat mendapatkan perawatan, jangan malu untuk bercerita tentang segala emosi negatif yang Anda alami. Pasalnya, kesadaran dan kemauan adalah kunci dalam upaya penyembuhan gangguan mental.

Kesimpulan

  • Perbedaan utama stres dan cemas ada pada penyebabnya. Stres umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti deadline pekerjaan atau diskriminasi. Sementara cemas biasanya muncul karena pikiran dari dalam diri, bahkan ketika tidak ada situasi yang mengancam.
  • Gejala stres dan cemas sebenarnya cukup mirip. Hanya saja, gejala cemas biasanya berlangsung lebih lama. Berbeda dengan gejala stres yang bisa membaik ketika pemicunya hilang.
  • Pada umumnya, stres bisa membaik dengan sendirinya ketika pemicunya hilang. Sementara itu, kecemasan, khususnya yang berkepanjangan mungkin membutuhkan bantuan psikolog.
  • Meski berbeda, segeralah menghubungi psikolog jika stres atau kecemasan sudah mengganggu aktivitas harian Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What’s the difference between stress and anxiety? (2019, October 28). https://www.apa.org. Retrieved 21 July 2025, from https://www.apa.org/topics/stress/anxiety-difference

Why do I feel anxious for no reason? Managing random anxiety. (2022, November 3). Simply Psychology. Retrieved 21 July 2025, from https://www.simplypsychology.org/anxiety-for-no-reason.html

Stress vs. anxiety – Knowing the difference is critical to your health. (2018, June 5). Mental Health First Aid. Retrieved 21 July 2025, from https://www.mentalhealthfirstaid.org/external/2018/06/stress-vs-anxiety/

Why stress and anxiety aren’t always bad. (2019, August 10). https://www.apa.org. Retrieved 21 July 2025, from https://www.apa.org/news/press/releases/2019/08/stress-anxiety

 

Versi Terbaru

22/07/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.


Artikel Terkait

Eustress

Berat Badan Bisa Turun karena Stres, Ini Alasannya


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 22/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan