backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengapa Depresi Saya Memburuk di Malam Hari?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 30/01/2023

Mengapa Depresi Saya Memburuk di Malam Hari?

Pengidap depresi sering kali merasa baik-baik saja atau bahkan ceria ketika disibukkan oleh bermacam aktivitas. Namun, gejala depresi bisa saja muncul atau bahkan bertambah parah di malam hari.

Lantas, bagaimana bisa depresi kambuh di malam hari? Hal-hal seperti apa yang memicunya?

Penyebab depresi di malam hari

Kesehatan jiwa remaja cegah depresi

Malam hari biasanya identik dengan suasana yang tenang dan jauh dari kesibukan. Sayangnya, bagi sebagian orang, kondisi ini justru bisa memicu kekambuhan atau perburukan gejala depresi.

Minimnya aktivitas pada malam hari membuat otak memiliki lebih banyak waktu untuk merenung.

Pikiran yang dibiarkan mengawang tanpa fokus inilah yang bisa membuat seseorang merasa kesepian.

Kesepian yang berkepanjangan dapat memicu timbulnya emosi negatif yang merupakan gejala awal depresi, seperti ketakutan, kekecewaan, dan keputusasaan.

Mengutip informasi pada laman Mayo Clinic, keberadaan sinar matahari rupanya juga bermanfaat pada mood seseorang.

Minimnya sinar matahari diketahui dapat mengurangi serotonin yang berfungsi memperbaiki suasana hati. Maka, tidak heran jika suasana malam hari tanpa sinar matahari bisa memperburuk perasaan seseorang. 

Penyebab lain dari depresi di malam hari yaitu kebiasaan bermain gadget sebelum tidur. Perlu Anda tahu, paparan cahaya dari gadget akan menghasilkan blue light atau sinar biru.

Jika tidak dilakukan secara berlebihan, bermain HP atau menonton TV sebelum tidur tentu sah-sah saja.

Namun, paparan sinar biru berlebih bisa menyebabkan jam biologis tubuh atau ritme sirkadian Anda rusak. Kondisi ini kemudian bisa meningkatkan risiko depresi di malam hari.

Faktor risiko depresi di malam hari

Depresi itu sendiri sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh satu hal yang spesifik. Pasalnya, depresi bisa disebabkan oleh kombinasi gangguan fisik, mental, dan berbagai faktor lainnya.

Beberapa orang juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi jika mengalami kondisi berikut.

  • Trauma pada usia dini yang menyebabkan perubahan cara otak merespons rasa takut dan stres.
  • Kecanduan bermain HP.
  • Memiliki keluarga yang memiliki kondisi serupa.
  • Kondisi kehidupan seperti status keuangan, perkawinan, dan pekerjaan yang memburuk.
  • Kinerja kelenjar hipofisis atau hipotalamus yang terganggu.
  • Kondisi medis lainnya, misalnya attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.

Gejala depresi di malam hari

mitos terbangun di tengah malam

Pada setiap orang, gejala depresi mungkin berbeda-beda. Namun, setiap gejalanya akan mengganggu waktu istirahat dan suasana hati Anda di malam hari.

Berikut merupakan gejala umum depresi yang biasanya memburuk saat malam tiba. Anda patut mengkhawatirkannya jika gejala ini berlangsung selama berhari-hari.

  • Merasa sedih, gelisah, dan cemas berlebihan.
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Tidak bisa menemukan hal-hal yang menyenangkan.
  • Kekurangan energi atau tidak bertenaga.
  • Merasa terisolasi.
  • Mudah marah.
  • Merasa tidak berharga dan putus asa.
  • Susah tidur atau insomnia.

Dalam kasus yang lebih serius, depresi di malam hari bisa memicu keinginan bunuh diri. Oleh karena itu, kondisi ini tidak boleh disepelekan.

Cara mengatasi depresi di malam hari

Jika Anda mengalami gejala depresi seperti yang disebutkan di atas, jangan dulu merasa khawatir. Dengan perawatan yang tepat, kondisi tersebut dapat diatasi.

Dilansir dari laman National Alliance on Mental Illness, berikut merupakan pilihan cara untuk mengatasi depresi.

  • Psikoterapi, salah satunya dengan terapi perilaku kognitif.
  • Pemberian obat antidepresan atau antipsikotik. Keduanya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
  • Terapi stimulasi otak, termasuk elektrokonvulsif (ECT) untuk depresi yang disertai psikosis atau repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS) untuk depresi berat.
  • Terapi cahaya untuk memperbaiki ritme sirkadian.

Selain menggunakan perawatan medis seperti di atas, Anda juga bisa meminimalkan risiko depresi dengan menerapkan beberapa kebiasaan sehat di malam hari seperti berikut.

  • Mematikan lampu saat tidur. Cahaya buatan dari lampu bisa membuat Anda sulit merasa nyaman untuk istirahat.
  • Hindari bermain handphone atau perangkat lain yang menimbulkan blue light sebelum tidur.
  • Bangun dan tidur pada jam yang sama setiap harinya.
  • Membatasi konsumsi alkohol dan kafein.
  • Memilih kasur yang tepat supaya tidur Anda nyaman.

Depresi bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan. Namun, pengobatannya juga tidak bisa dilakukan sembarangan.

Oleh karena itu, jika Anda kerap mengalami depresi di malam hari, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Serba-serbi depresi di malam hari

  • Penyebab utamanya adalah suasana yang tenang dan minimnya distraksi sehingga ada lebih banyak waktu merenung.
  • Ditandai dengan munculnya emosi negatif seperti perasaan putus asa, rasa sedih berlebihan, dan susah tidur.
  • Dapat diatasi dengan psikoterapi, pemberian obat sesuai resep dokter, ECT, rTMS, terapi cahaya, serta perbaikan pola tidur.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 30/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan