backup og meta

Manfaat Tidur dengan Selimut Tebal Bagi Kesehatan Mental

Manfaat Tidur dengan Selimut Tebal Bagi Kesehatan Mental

Manfaat selimut tebal ternyata tidak hanya berfungsi untuk menghangatkan tubuh karena dinginnya udara malam atau pendingin ruangan. Manfaat tidur dengan selimut tebal rupanya banyak direkomendasikan para ahli untuk mengatasi gangguan rasa cemas (anxiety disorder), insomnia, atau terapi untuk anak-anak autisme.

Apa manfaat tidur pakai selimut tebal bagi kesehatan mental?

Penelitian yang dilakukan oleh Occupational Teraphy of Mental Health di tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal Australian Phsychiatry menemukan bahwa selimut tebal dan berat mampu menurunkan stres dan mengurangi kecemasan pada pasien. Selimut tebal dan berat akan memberikan Anda sesuatu yang tidak ada ketika Anda menggunakan selimut biasa, apa itu? Deep pressure touch stimulation atau DPTS.

Deep pressure touch stimulation ini mirip seperti mendapatkan pijatan dan tekanan yang diberikan pada tubuh. Sentuhan dengan tekanan yang dalam adalah tipe tekanan seperti memegang, menggesek, membelai binatang, atau seperti memeluk bayi. Tipe tekanan ini diklaim dapat membuat santai dan tenang.

Selimut tebal dan berat ini bahkan dianggap sama dengan sebuah pelukan hangat. Tekanan yang diberikan juga dapat membantu membuat sistem saraf menjadi rileks. Cara ini benar-benar aman dan efektif serta dianggap sebagai terapi non-obat yang cukup manjur untuk bisa membuat tidur dan santai secara alami.

Unit psikiatris, trauma, geriatris, dan unit rumah sakit pediatrik juga menggunakan selimut tebal untuk menenangkan pasien yang mengalami masalah kecemasan untuk membuatnya bisa tidur nyenyak. Dengan cara yang sama seperti menggendong bayi, berat dan tekanan dari selimut tebal ini juga dapat membuat orang dewasa merasa nyaman dan lega.

Ketika tekanan secara perlahan diterapkan pada tubuh, hal ini dapat mendorong produksi serotonin pada otak yang berfungsi sebagai neurotransmitter yang mengatur beberapa fungsi otak termasuk suasana hati dan tidur.

Ketika secara alami serotonin berubah menjadi melatonin, tubuh pun mendapatkan isyarat untuk beristirahat. Berat dari selimut ini digunakan sebagai terapi sentuhan dan bertindak sebagai reseptor sentuhan tekanan yang berlokasi di seluruh tubuh. Ketika reseptor tersebut dirangsang, tubuh akan merasa rileks dan lebih merasa aman.

Bagaimana kriteria selimut tebal yang benar?

Berat selimut sebenarnya tergantung pada keadaan penggunanya, untuk ukuran orang dewasa biasanya diperlukan selimut dengan berat 5 hingga 10 persen dari berat badannya, sedangkan rekomendasi untuk anak-anak adalah 10 persen dari berat badannya ditambah dengan 0,5 kg. Namun akan lebih baik jika Anda mencari rekomendasi dari para dokter atau ahli terapi.

Anda juga bisa membeli selimut yang memang khusus untuk terapi ini. Untuk beberapa orang dengan gangguan pernapasan, peredaran darah, masalah pengaturan suhu tubuh, dan dalam masa penyembuhan pasca operasi, terapi ini tidak disarankan karena akan menyebabkan gangguan kesehatan.

Hal yang masih dalam perdebatan

Meskipun banyak terapi yang menggunakan selimut ini untuk mengatasi gangguan rasa cemas dan insomnia. Penggunaan selimut tebal dan berat ini masih dalam perdebatan.

Selimut tebal dan berat dianggap berbahaya jika digunakan untuk anak-anak dan remaja karena beratnya yang berbeda dengan selimut biasa. Masih diperlukan penelitian dan uji ilmiah lebih lanjut untuk mengetahui manfaat selimut tebal yang digunakan untuk terapi ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why You Should Use a Weighted Blanket for Anxiety. http://www.healthline.com/health/weighted-blanket-for-anxiety#overview1. Accessed 25/07/2017.

Weighted blankets for anxiety: Uses and benefits

http://www.medicalnewstoday.com/articles/317037.php. Accessed 25/07/2017.

Chevalier, G., Sinatra, S. T., Oschman, J. L., Sokal, K., & Sokal, P. (2012, January 12). Earthing: Health implications of reconnecting the human body to the earth’s surface electrons. Journal of Environmental and Public Health, 2012(3), 291541.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3265077/

Krauss, K.E. The effects of deep pressure touch on anxiety. (1987, June).
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3688151

Mullen, B., Champagne, T., Krishnamurty, S., Dickson, D., & Gao, R.X. (2008, September 8). Exploring the safety and therapeutic effects of deep pressure stimulation using a weighted blanket. Occupational Therapy in Mental Health, 24(1), 65-89.
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/J004v24n01_05

Ghaly, M., Teplitz, D. (2004, October). The biologic effects of grounding the human body during sleep as measured by cortisol levels and subjective reporting of sleep, pain, and stress [Abstract]. Journal of Alternative and Complementary Medicine, 10(5), 767-776.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15650465

Versi Terbaru

11/01/2022

Ditulis oleh Yuliati Iswandiari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kebiasaan Menyalakan TV Saat Hendak Tidur, Boleh atau Tidak?

Mengapa Pria Lebih Cepat Tidur Setelah Bercinta (Tapi Wanita Tidak)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 11/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan