5 Langkah Pencegahan Bunuh Diri yang Penting Diketahui
Bunuh diri merupakan fenomena yang perlu mendapatkan perhatian serius. Tindakan ini bisa dilakukan siapa saja, termasuk orang terdekat Anda. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memahami upaya pencegahan bunuh diri agar orang terdekat terhindarkan dari pikiran ini.
Ciri-ciri seseorang ingin bunuh diri
Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada kelompok usia 15–29 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setiap tahun setidaknya lebih dari 700 ribu orang meninggal akibat bunuh diri.
Tingginya angka kematian akibat bunuh diri membuat Anda perlu memahami apa saja upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
Perubahan signifikan pada kepribadian, misalnya dari ceria menjadi pemurung.
Mengisolasi diri sendiri dari orang terdekat, baik keluarga atau sahabat.
Berpamitan kepada orang-orang terdekat tanpa alasan jelas.
Memberikan barang-barang berharga miliknya ke orang terdekat.
Tiba-tiba tenang dan ceria setelah mengalami kesedihan atau depresi berat.
Tindakan di atas tidak menggambarkan ciri-ciri ingin bunuh diri secara keseluruhan. Namun, jika Anda atau orang terdekat mengalaminya, segera konsultasikan dengan psikiater atau psikolog.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bunuh diri?
Beragam cara bisa Anda lakukan untuk membantu mencegah seseorang melakukan bunuh diri. Upaya pencegahan bunuh diri bahkan sebenarnya bisa melalui tindakan-tindakan sederhana.
Berikut pedoman pencegahan bunuh diri yang dapat Anda terapkan.
1. Sampaikan kekhawatiran Anda
Saat melihat tanda-tanda ingin bunuh diri pada orang terdekat, jangan ragu atau takut untuk menyampaikan kekhawatiran Anda.
Beberapa orang mungkin takut menyinggung perasaan mereka. Namun, orang dengan pikiran bunuh diri membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.
Agar tidak terlalu tegang, Anda mungkin bisa bertanya mengenai perasaan mereka. Dengan begitu, orang tersebut dapat mengeluarkan perasaan negatif dalam dirinya.
2. Dengarkan keluh kesah mereka
Ketika orang terdekat menyampaikan keluh kesahnya, jadilah pendengar yang baik. Cara ini merupakan pencegahan bunuh diri yang cukup efektif.
Tak perlu memberikan solusi, mendengarkan dan memahami perasaan orang yang ingin bunuh diri sudah sangat membantu. Jika mereka meminta saran, barulah sampaikan pendapat Anda.
Namun, jangan menghakimi ketika Anda memberikan pendapat. Pastikan orang tersebut tahu bahwa kehadiran atau hidup mereka penting bagi Anda maupun orang-orang di sekitar.
Sebisa mungkin, hindari hal-hal berikut saat mendengarkan keluh kesah orang yang ingin bunuh diri.
Menawarkan solusi tanpa diminta.
Memberi janji palsu yang tidak realistis.
Menunjukkan gerak tubuh yang negatif saat mendengar cerita.
Berargumentasi seolah masalah yang mereka hadapi mudah untuk dilewati.
Terkejut saat mendengar keinginan bunuh diri dan menyalahkan pikiran tersebut.
3. Jauhkan dari benda-benda berbahaya
Cara mencegah bunuh diri bisa dilakukan dengan menjauhkan orang yang memiliki keinginan tersebut dari benda-benda berbahaya. Beberapa benda yang harus dijauhkan, seperti:
pistol,
pisau,
silet,
obat-obatan,
tali atau apa pun yang dapat digunakan untuk mengikat,
benda-benda lain yang berpotensi dipakai untuk bunuh diri.
Agar lebih aman, simpan benda-benda tersebut dalam kotak atau lemari khusus yang dilengkapi dengan gembok. Jangan lupa untuk menyimpan kuncinya di tempat yang aman.
4. Jaga agar tetap terhubung satu sama lain
Pencegahan bunuh diri bisa dilakukan lewat menjaga koneksi dengan orang yang punya keinginan tersebut. Cara ini bisa dilakukan dengan hadir atau mendengar saat mereka memerlukan teman cerita.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui dan mempelajari perasaan orang yang ingin bunuh diri. Selain itu, orang tersebut juga akan merasa bahwa dirinya tidak sendiri.
5. Berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater
Jika keinginan bunuh diri tidak kunjung hilang, Anda bisa mengarahkan orang tersebut untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Namun, hindari melakukan paksaan.
Anda bisa memberitahu orang tersebut bahwa psikolog atau psikiater dapat membantu mengatasi masalah. Dengan begitu, pengobatan bisa dilakukan sesuai kondisi yang menyebabkannya.
Munculnya pikiran untuk bunuh diri perlu mendapatkan penanganan serius. Jika Anda mengetahui orang yang sedang dalam pikiran bunuh diri, Anda bisa menghubungi:
call center polisi di 110,
layanan kesehatan jiwa milik Kemenkes pada nomor 119 atau 118, dan
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) terdekat untuk pertolongan pertama.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Recognizing Suicide Behavior: Risk Factors, Warning Signs, What to Do. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11352-recognizing-suicidal-behavior
Risk factors, protective factors, and warning signs. (2019). Retrieved 19 September 2022, from https://afsp.org/risk-factors-protective-factors-and-warning-signs
Suicide Prevention – HelpGuide.org. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.helpguide.org/articles/suicide-prevention/suicide-prevention.htm
Suicide prevention. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://psychiatry.org/patients-families/suicide-prevention
12 Things Parents Can Do to Help Prevent Suicide. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/emotional-problems/Pages/Ten-Things-Parents-Can-Do-to-Prevent-Suicide.aspx
Suicide prevention. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.mentalhealth.org.uk/our-work/public-engagement/suicide-prevention
Suicide Prevention. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/suicide-prevention
Suicide First Aid Guidelines for Indonesia. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2022/07/Suicide-First-Aid-Guidelines-for-Indonesia_eng.pdf
Versi Terbaru
14/10/2022
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.