Ada beragam faktor yang kerap memancing seorang pria untuk bunuh diri. Beberapa faktor yang paling umum antara lain sebagai berikut.
- Hidup sendiri atau terisolasi dari masyarakat.
- Tidak bisa membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
- Putus cinta, bercerai, atau kematian pasangan.
- Konsumsi narkoba atau alkohol untuk mengalihkan emosi dan stres.
- Di-bully di sekolah, kampus, atau tempat kerja.
- Tidak tahan dipenjara.
- Stres berat akibat lama menganggur.
- Trauma akibat kekerasan fisik dan seksual.
- Menderita penyakit kejiwaan atau penyakit lain yang mengurangi fungsi tubuh.
Faktor-faktor tersebut dapat memperkuat niat bunuh diri ketika pria yang mengalaminya dituntut untuk menjadi tangguh. Norma tradisional ini menekankan bahwa pria harus kuat dan tidak boleh bergantung pada siapa pun.
Para pria yang stres akhirnya tidak punya tempat untuk mengungkapkan emosinya. Mereka cenderung menolak keadaannya, menyimpan dan merasakan sendiri keluhan yang dialami, serta berusaha mengatasinya sendiri tanpa bicara kepada orang lain.
Akibatnya, penyakit kejiwaan seperti depresi lebih sulit didiagnosis pada pria. Bahkan saat berhadapan dengan dokter pun mereka tidak tahu bagaimana cara menceritakan apa yang selama ini mengganggunya.
Apabila dibiarkan berlarut-larut, dampak yang ditimbulkan sama seperti depresi pada umumnya. Memang tidak semua pria yang depresi memiliki keinginan bunuh diri, tapi kondisi ini terbukti bisa meningkatkan risikonya.
Lebih berbahayanya lagi, pria cenderung menggunakan metode bunuh diri yang lebih mematikan dibandingkan wanita. Ini sebabnya angka kematian akibat bunuh diri pada pria lebih tinggi daripada wanita rata-rata.
Hal ini sangat disayangkan, apalagi mengingat keinginan bunuh diri pada pria tidak ada hubungannya dengan maskulinitas atau keegoisan. Niat bunuh diri justru menandakan bahwa depresi yang mereka alami sudah mencapai tingkatan yang amat berat.
Mencegah upaya bunuh diri

Masalah bunuh diri adalah sesuatu yang pelik, tapi setidaknya ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya. Jika orang terdekat Anda mengalami depresi sehingga berkemungkinan bunuh diri, berikut langkah yang perlu dilakukan.
- Waspadai tanda-tanda depresi, misalnya lebih mudah marah, cemas, menarik diri dari pergaulan, dan kehilangan minat dari hal yang tadinya ia sukai.
- Tanyakan apa yang bisa Anda bantu. Pastikan ia tahu bahwa Anda akan ada untuk mendengarkannya.
- Jangan abaikan tanda-tanda bunuh diri ataupun mengalihkan pembicaraan yang berkaitan dengan keinginan bunuh diri.
- Temani ia berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Tuntutan untuk menjadi pria tangguh berdampak negatif bagi kesehatan kejiwaan serta meningkatkan risiko bunuh diri. Pasalnya, mereka tidak dapat mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat.
Jika orang terdekat Anda mengalami hal yang sama, Anda bisa memberitahu mereka bahwa tidak ada yang salah dengan menangis atau menjadi emosional. Bagaimanapun, seorang pria tangguh tetaplah manusia yang rentan diliputi kesedihan.
Jika Anda membutuhkan bantuan ahli, Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking melalui Hello Sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar