Yuk, Pahami Apa Itu Aktualisasi Diri dan Penerapannya dalam Kehidupan
Ditinjau secara medis olehdr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023
Ada beragam kebutuhan dalam hidup, aktualisasi diri disebut-sebut sebagai salah satunya. Dalam buku Hierarchy of Needs, seorang psikolog bernama Abraham Maslow menyebut istilah aktualisasi diri atau self actualization sebagai puncak dari pemenuhan kebutuhan seseorang. Sebenarnya, apa itu aktualisasi diri? Mari bahas hal ini lebih jelas pada ulasan berikut.
Apa itu aktualisasi diri?
Sumber: Simply Psychology
Aktualisasi diri (self actualization) adalah keinginan seseorang dalam mencapai kebutuhan, dengan menggunakan semua kemampuan yang ia miliki. Beberapa psikolog lain mengartikan bahwa aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk menjadi versi terbaik dari dirinya.
Istilah self actualization dicetuskan oleh Abraham Maslow dalam bentuk piramida yang disebut “Hirarki Kebutuhan’. Menurut Maslow, setiap tingkat pada piramida hirarki kebutuhan menunjukkan tahap-tahap kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh seseorang di dalam hidupnya. Nah, pada piramida tersebut, self actulization menempati posisi puncak.
Lebih jelasnya, berikut ini adalah tingkat-tingkat kebutuhan pada piramida hirarki kebutuhan:
Dasar atau pertama, merupakan kebutuhan dasar, seperti makanan, air, dan tempat tinggal.
Keempat melibatkan kebutuhan untuk menghargai dan menghormati, baik itu pada diri sendiri maupun orang lain. Ini bisa meliputi self esteem (harga diri), kebebasan, kekuatan, dan pengakuan.
Kelima ialah aktualisasi diri.
Mengapa seseorang membutuhkan aktualisasi diri?
Self actualization dibutuhkan karena dari situ Anda akan tahu cara terbaik untuk memanfaatkan kemampuan yang ada di dalam diri, kemudian mengambil langkah dan mencapai impian. Baik itu keinginan kecil atau impian yang besar.
Sebagai contoh, Anda punya impian untuk menjadi penyanyi pop terkenal. Anda suka musik dan pengetahuan bermusik Anda cukup mumpuni, salah satunya bisa bermain gitar. Sayangnya, Anda tidak memiliki suara yang bagus. Ketika memiliki self actualization, Anda akan tahu bahwa kemampuan yang bisa Anda jadikan senjata adalah mahir bermain gitar.
Orang-orang yang memiliki aktualisasi diri, biasanya menunjukkan beberapa ciri khas berikut ini:
Bisa membagi waktu untuk diri sendiri maupun orang-orang yang disekitarnya.
Umumnya, orang dengan aktualisasi diri memiliki selera humor yang tinggi. Mereka dapat membuat lelucon dan menghangatkan suasana, tanpa menertawakan diri sendiri atau merendahkan orang lain.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa aktualisasi diri tidak selalu membuat hidup Anda sempurna alias berjalan mulus tanpa hambatan. Sekalipun Anda mampu memanfaatkan kemampuan yang ada di dalam diri, berbagai masalah hidup tetap akan Anda temui. Hanya saja, Anda kemungkinan bisa melaluinya dengan baik.
Lantas, bagaimana mengembangkan aktualisasi diri?
Dengan mengembangkan self actualization, Anda bisa menjadi yang terbaik. Kedengarannya memang menggiurkan, tapi adakah cara khusus untuk mengembangkan hal ini dalam diri seseorang? Jawabannya, tidak ada.
Setiap orang perlu menemukan cara mereka masing-masing, untuk mengetahui apa kekuatan dalam dirinya, sehingga kekuatan tersebut bisa membantu mereka untuk mencapai tujuan. Meski begitu, berikut ini adalah beberapa langkah-langkah untuk mempermudah proses Anda untuk mengembangkan aktualisasi diri.
1. Hargai hal-hal kecil yang Anda dapatkan dalam hidup
Meski terdengarnya klise, tapi ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan self actualization. Mulai dari hal yang tampak sederhana, namun sebenarnya memiliki banyak makna.
Coba pikirkan apa saja yang Anda dapatkan hari ini di sela-sela kesibukan, misalnya cuaca yang baik, bekal makanan enak yang disiapkan pasangan, pelukan hangat dari pasangan, si kecil atau binatang peliharaan Anda.
2. Belajar menerima apa yang terjadi pada Anda
Setiap menjalani hari, pasti ada saja hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana. Sebagai contoh, tiba-tiba turun hujan, ketika Anda punya acara untuk ke luar rumah. Ketimbang kesal dengan datangnya hujan yang bisa membuat mood jadi memburuk, alangkah lebih baik jika Anda menerima hal tersebut karena bagaimana pun, hal ini bukan sesuatu yang bisa Anda ubah.
Tidak hanya pada ketidakpastian cuaca, Anda juga mungkin menghadapi berbagai orang dengan beragam sifat, misalnya suka marah-marah. Nah, untuk mengembangkan aktualisasi diri, Anda tidak harus memaksakan diri untuk menyukai orang tersebut.
Anda perlu menyadari bahwa dibalik sifat pemarahnya itu pasti ada alasan dan kondisi tertentu yang dihadapi. Anda diharapkan juga lebih sabar menghadapi orang dengan sifat pemarah.
3. Jangan terlalu mencemaskan pendapat orang lain
Dalam menjalani hidup, Anda tidak terlepas dari kritikan atau pendapat dari orang di sekitar Anda. Jika tujuannya baik, Anda memang perlu mendengar masukan tersebut untuk mengetahui apa kekurangan dalam diri dan memperbaikinya.
Namun, tidak semua “komentar orang lain’ perlu Anda telan mentah-mentah. Cobalah untuk memilah mana yang penting dan tujuannya baik, mana yang tidak. Jadi, jangan terlalu mencemaskan pendapat orang lain tentang Anda.
Alih-alih menjadi sosok yang disukai orang lain, hidup mengikuti arahan orang lain malah akan membuat Anda kehilangan jati diri. Pada akhirnya, hal ini bisa menyulitkan Anda mengembangkan aktualisasi diri.
Jadi, cobalah untuk menjadi diri sendiri, yakni sosok yang sesuai dengan tuntutan hati Anda, dan pelajari berbagai pengalaman untuk memperbaiki diri.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Carrano MA. Asleep in the Helix: Survival and the Science of Self-Realization. North Haven, CT: Avatar Paradigms; 2009:270.
Talevich JR, Read SJ, Walsh DA, Iyer R, Chopra G. Toward a comprehensive taxonomy of human motives.PLoS One. 2017;12(2):e0172279. Published 2017 Feb 23. doi:10.1371/journal.pone.0172279 [Accessed on February 3rd, 2021]