7. Alergi pada mata
Gejala alergi ini termasuk gatal, berair, kemerahan, pedih, dan terbakar. Banyak jenis tetes mata yang dapat membantu Anda meringankan gejala alergi konjungtivitis.
Tetes mata yang dapat digunakan adalah yang memiliki air mata buatan, yang tidak mengandung obat-obatan, dan yang mengandung beberapa obat-obatan.
Obat-obatan tersebut seperti antihistamin, stabilisator sel mast, dekongestan, dan kortikosteroid yang diresepkan.
Jika Anda memiliki alergi pada mata dan memakai lensa kontak, bertanyalah pada dokter mata Anda mengenai tetes mata yang dapat membantu menjaga lensa agar tetap bersih saat terpapar alergen.
8. Pemeriksaan mata
Selama pemeriksaan mata lengkap, dokter mata menggunakan tetes mata untuk kondisi berikut.
- Melebarkan pupil (untuk membuat “jendela yang lebih besar” agar dapat melihat ke dalam mata).
- Mematikan mata saat uji coba terhadap glaukoma
9. Glaukoma
Glaukoma merupakan peningkatan tekanan cairan pada mata, yang jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan saraf optik yang serius dan kehilangan penglihatan.
Tetes mata dapat dipakai untuk menurunkan tekanan cairan mata dengan mengurangi produksi cairan mata.
Jika Anda memiliki galukoma, jangan gunakan obat tetes mata yang mengandung vasokonstriktor (dekongestan topikal).
Ini membuat pembuluh darah kecil menjadi lebih kecil dan dapat memperburuk tekanan yang telah meningkat di mata Anda.
10. Infeksi mata herpes simplex (virus)
Gejala awal infeksi ini termasuk luka yang menyakitkan pada permukaan mata (kelopak mata) dan peradangan kornea.
Pengobatan cepat yang dilakukan dengan menggunakan tetes mata anti-virus dapat mencegah kerusakan mata yang lebih serius.
11. LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis)
LASIK dapat memperbaiki rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisma. Tetes mata anestesi digunakan sebelum operasi untuk mencegah rasa sakit.
Setelah operasi dilakukan, tetes mata digunakan untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi.
12. Pelumasan dan perlindungan
Bahan utama dari tetes mata yang di jual di pasaran biasanya berupa hydroxypropyl methylcellulose (oftalmik) atau carboxymethylcellulose.
Meskipun air mata buatan dianggap sangat aman, Anda wajib untuk memeriksakan diri Anda jika mengalami kondisi berikut.
- Anda alergi terhadap semua jenis pengawet.
- Anda pernah memiliki reaksi tak terduga atau reaksi alergi terhadap hydroxypropyl methylcellulose atau carboxymethylcellulose.
Cara penggunaan obat tetes mata yang benar
Terkadang saat kita menggunakan obat tetes mata, kita merasa kebingungan untuk melakukannya, terutama saat memakai obat tetes mata kepada diri sendiri.
Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa tahapan penggunaan obat tetes mata yang benar:
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
- Periksa bagian ujung tetes mata untuk memastikan bahwa ia tidak terkelupas atau retak.
- Hindari menyentuh ujung penetes pada mata Anda atau apapun (obat tetes mata harus tetap bersih).
- Sambil menengadahkan kepala Anda ke atas, tarik lapisan bawah mata Anda hingga membentuk kantong.
- Pegang tetes mata dengan menghadap ke bawah, dan posisikan tetes mata sedekat mungkin dengan mata tanpa menyentuhnya.
- Pencet tetes mata secara perlahan, sehingga cairan jatuh ke dalam kantong yang Anda buat pada lapisan bawah mata.
- Tutup mata Anda selama 2-3 menit dengan menundukkan kepala Anda. Cobalah untuk tidak berkedip dan meremas kelopak mata Anda.
- Letakkan jari pada pembuluh air mata dan lakukan tekanan lembut.
- Lap kelebihan cairan di wajah Anda dengan menggunakan tisu.
- Jika Anda menggunakan lebih dari satu tetes di mata yang sama, tunggu selama 5 menit sebelum menambahkan tetesan berikutnya.
- Pasang kembali dan kencangkan tutup pada botol obat tetes mata. Jangan menyeka atau membilas ujung pipet.
- Cuci tangan Anda untuk menghilangkan obat apapun.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar