Coba sekarang, Anda pejamkan mata sesaat. Apa yang Anda lihat? Kebanyakan orang akan melihat corak cahaya bergelombang warna-warni setiap kali mereka memejamkan mata atau menguceknya. Mungkin warna merah, kuning, atau hijau yang berkelap-kelip dan bergerak ke sana kemari di jarak pandang Anda, seperti pertunjukan kembang api. Sebenarnya, apa sih yang membuat kita bisa melihat kilatan cahaya saat memejamkan mata?
Kenapa kita bisa melihat kilatan warna-warni cahaya saat memejamkan mata
Selama ini Anda mungkin beranggapan bahwa corak kilatan cahaya yang muncul berkelap-kelip ketika mata terpejam adalah sisa bayangan dari cahaya ruangan luar yang baru saja dilihat sebelum akhirnya pandangan menghitam. Padahal, bukan itu.
Corak kilatan warna-warni yang Anda lihat itu adalah phospene. Phospenes adalah sensasi visual yang terjadi saat mata dalam keadaan istirahat atau menutup sehingga pandangan jadi gelap gulita. Nah, tahukah Anda bahkan saat kita menutup mata sekali pun, saraf sistem penglihatan tetap sibuk mengirimkan sinyal visual ke otak?
Menariknya, mata tidak memerlukan cahaya untuk dapat merangsang penglihatan Anda. Corak kilatan cahaya phospene yang menari-nari di depan mata ini diduga disebabkan oleh muatan listrik yang dihasilkan retina dan masih melekat.
Phospene juga dapat muncul akibat rangsangan sehari-hari yang memberikan tekanan pada mata (retina) seperti bersin yang cukup intens, tertawa, batuk, atau saat Anda berdiri terlalu cepat. Tekanan fisik pada retina kemudian merangsang bagian saraf mata hingga akhirnya menghasilkan phospenes. Itu kenapa mengucek atau menekan bola mata saat memejamkan mata juga bisa menghasilkan pola kilatan yang sama. Namun ingat, jangan melakukannya terlalu sering apalagi dengan tekanan yang keras dengan sengaja karena dapat membahayakan mata.
Aktivitas sinyal listrik dan mekanis yang diterima retina ini dapat menciptakan percikan warna atau pola yang dapat berubah secara acak. Frekuensi, durasi, dan jenis efek yang muncul semuanya dipengaruhi oleh bagian neuron mana yang dirangsang di waktu tersebut.
Selain itu, faktor fisik lain seperti tekanan darah rendah atau asupan oksigen yang terlalu sedikit bisa meningkatkan intensitas kilatan cahaya saat memejamkan mata.
Bagaimana jika saya melihat kilatan cahaya tanpa menutup mata?
[embed-health-tool-bmi]