backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Mengatasi Mata Buram Akibat Handphone (HP)

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 13/10/2022

    6 Cara Mengatasi Mata Buram Akibat Handphone (HP) 

    Penggunaan handphone (HP) maupun gawai lainnya kini telah menjadi suatu hal yang tidak luput dari kehidupan sehari-hari. Sayangnya, menatap layar HP maupun gawai lainnya terlalu lama bisa menimbulkan dampak buruk pada mata, salah satunya yakni mata buram. Namun, Anda tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata buram karena HP maupun gawai lainnya. Yuk, simak!

    Penyebab mata buram karena HP maupun gadget lainnya

    cara mengatasi mata buram karena hp

    Handphone (HP), adalah salah satu jenis gawai (gadget) yang sangat penting dan dibutuhkan oleh kebanyakan orang di era modern ini.

    Meski memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, sayangnya penggunaan HP maupun gawai lainnya yang terlalu sering bisa menimbulkan computer vision syndrome (CVS).

    Salah satu gejala dari kondisi tersebut yakni mata buram atau penglihatan kabur. Gejala ini biasanya mulai muncul ketika mata mulai terasa lelah dan kering.

    Melansir dari American Optometric Association, gejala tersebut dapat timbul akibat mata harus bekerja lebih keras selama menatap layar digital.

    Saat menatap layar digital, mata harus bisa menyesuaikan dengan tingkat kecerahan layar serta pantulan dan kilatan cahaya dari layar untuk dapat melihat tulisan atau gambar dengan jelas.

    Oleh karena itu, gejala dapat terjadi semakin parah jika Anda semakin sering menatap layar gawai, termasuk layar HP.

    Cara mengatasi mata buram karena penggunaan HP

    Guna mengatasi mata buram karena penggunaan HP, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan. Anda bisa coba cara berikut.

    1. Istirahatkan mata sejenak

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mata buram dapat timbul saat mata mulai merasa kelelahan karena terlalu lama menatap layar HP maupun gawai lainnya.

    Karena alasan tersebut, cara terbaik untuk mengatasi mata lelah adalah dengan mengistirahatkan mata sejenak. Hal ini dapat dilakukan dengan berhenti menggunakan HP untuk beberapa saat.

    Sebagai contoh, Anda bisa berhenti selama 15 menit setelah menggunakan HP selama 2 jam tanpa henti.

    Selain cara tersebut, Anda juga bisa mengalihkan pandangan dari layar HP selama setidaknya 20 detik setiap 20 menit.

    Anda bisa mencoba menatap suatu benda yang berjarak cukup jauh dari posisi Anda.

    Cara tersebut bisa membantu mata untuk kembali melihat secara fokus sehingga mencegah mata menjadi buram.

    2. Kedipkan mata

    Selain karena kelelahan, mata buram juga bisa terjadi karena mata mulai terasa kering akibat menatap layar HP terlalu lama.

    Saat sedang menatap layar digital, kebanyakan orang cenderung lebih jarang berkedip. Padahal, normalnya seseorang seharusnya berkedip sebanyak 18 kali per menit.

    Akibat jarang berkedip saat menggunakan HP, mata bisa menjadi kering.

    Hal ini akan bertambah buruk jika Anda sedang berada di lingkungan atau suhu ruangan yang kering, misalnya di ruangan ber-AC atau yang memiliki pemanas ruangan.

    Untuk membuat mata kembali lembap atau basah, Anda bisa mengedipkan mata beberapa kali.

    Saat Anda berkedip, lendir di mata akan menyebar ke seluruh bagian mata sehingga mata bisa menjadi lembap.

    Oleh karena itu, berkedip bisa menjadi cara untuk mengatasi mata buram secara alami karena penggunaan HP.

    3. Gunakan obat tetes mata

    Cara mengatasi mata buram karena hp

    Selain dengan berkedip, ada beberapa jenis obat tetes mata yang bisa digunakan untuk membantu meredakan gejala penglihatan kabur akibat mata terlalu kering.

    Obat tetes mata ini bisa dibeli secara bebas di toko obat atau apotek. Penggunaan obat tetes mata ini sama dengan cara menggunakan obat tetes mata pada umumnya.

    Anda bisa memberikan beberapa tetes obat ini pada mata Anda untuk membuatnya kembali lembap.

    4. Perbaiki postur tubuh saat menggunakan HP

    Postur tubuh yang kurang baik dapat memengaruhi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas saat sedang menggunakan HP.

    Jarak HP dari mata yang disarankan yakni sekitar 50—70 cm. Sementara untuk sudut pandang atau angle saat menatap layar HP sebaiknya berjarak sekitar 10—12 cm di bawah mata.

    5. Hindari pantulan pada layar HP

    Sama seperti permukaan kaca pada umumnya, layar HP bisa memantulkan benda atau obyek yang ada di depannya.

    Hal ini bisa mengganggu penglihatan sehingga mata harus bekerja lebih keras untuk melihat apa yang ada di layar HP.

    Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari adanya pantulan benda lain pada layar HP saat sedang menggunakannya.

    Untuk menghindari pantulan tersebut, Anda bisa melakukan cara beberapa cara berikut:

    • menutup tirai pada jendela,
    • menggunakan lampu dengan watt yang rendah,
    • meredupkan cahaya lampu, atau
    • menggunakan pelindung layar HP yang dapat meredakan pantulan.

    6. Gunakan kacamata yang sesuai

    Bagi Anda yang memiliki masalah penglihatan, seperti rabun jauh atau rabun dekat, disarankan untuk menggunakan kacamata saat menggunakan HP.

    Tujuannya untuk memudahkan mata fokus saat melihat layar HP. Dengan begitu, mata tidak harus bekerja terlalu keras untuk bisa melihat dengan jelas.

    Bila diperlukan, Anda juga bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapat kacamata khusus antiradiasi yang hanya digunakan saat menggunakan gawai seperti HP.

    Fungsi kacamata tersebut biasanya untuk menyesuaikan kenyaman dan kemampuan mata saat melihat layar digital.

    Namun, jika berbagai cara ini tidak membantu mengatasi mata buram karena HP maupun gadget lainnya, sebaiknya periksakan kondisi mata Anda ke dokter spesialis mata.

    Anda bisa datang langsung ke klinik atau rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 13/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan