Pengertian
Apa itu miopi (rabun jauh)?
Miopi atau rabun jauh adalah gangguan pada mata yang menyebabkan Anda tidak mampu melihat benda dalam jarak jauh dengan jelas.
Kondisi ini juga dikenal dengan mata minus. Gejala miopi yang paling sering dirasakan misalnya penglihatan buram, kesulitan membaca tulisan dari jauh, dan sakit kepala.
Rabun jauh dapat berkembang secara perlahan atau dengan cepat. Sering kali gangguan penglihatan miopi ini mulai dirasakan sejak masa kanak-kanak dan kemudian semakin memburuk hingga dewasa.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Mata minus sangat umum terjadi. Miopi biasanya mulai muncul saat umur 8-12 tahun, tapi dapat muncul pada usia berapa pun. Rabun jauh bisa diatasi dengan mengurangi faktor-faktor yang meningkatkan seseorang mengalami mata minus.
Apa saja jenis miopi?
Menurut American Academy of Opthalmology berdasarkan penyebabnya miopi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Miopi tinggi
Miopi tinggi adalah bentuk rabun jauh dengan kondisi yang lebih parah di mana bola mata menjadi lebih panjang dari ukuran normal. Jika mata minus ini sudah dialami sejak kecil, kondisi ini dapat membaik pada umum 20-30 tahun.
Selain membuat Anda sulit melihat benda berjarak jauh, kondisi ini juga meningkatkan risiko Anda terkena kondisi lain, seperti retina robek, katarak, dan glaukoma.
2. Miopi degeneratif
Kondisi yang disebut juga dengan miopi ganas ini adalah jenis rabun jauh langka yang biasanya diwariskan dari orangtua. Pada kondisi ini, bola mata memanjang dengan sangat cepat dan menyebabkan rabun jauh parah, yang biasanya terjadi pada remaja atau orang dewasa awal.
Jenis rabun jauh ini bisa semakin parah seiring bertambahnya usia. Selain kesulitan melihat benda berjarak jauh, Anda juga berisiko tinggi mengalami komplikasi miopi seperti retina lepas, pertumbuhan pembuluh darah abnormal pada mata (neovaskularisasi koroid), dan glaukoma.
Gejala
Apa saja tanda dan gejala miopi (rabun jauh)?
Ciri-ciri dari rabun jauh secara umum adalah:
- Penglihatan buram ketika melihat benda dalam jarak jauh
- Harus menyipitkan mata atau sebagian menutup kelopak mata untuk melihat dengan jelas
- Sakit kepala karena mata kelelahan
- Kesulitan melihat saat berkendara, terutama pada malam hari
Rabun jauh biasanya sudah terdeteksi sejak kecil dan didiagnosis saat usia sekolah hingga remaja. Anak-anak dengan mata minus mungkin merasakan gejala di bawah ini:
- Terus-menerus menyipitkan mata
- Harus duduk lebih dekat dengan televisi, layar lebar, atau di depan kelas
- Tampak tidak menyadari adanya benda jauh
- Mengedipkan mata secara berlebihan
- Terus menggosok mata
Kapan harus pergi ke dokter?
Jika Anda mengalami kesulitan melihat sesuatu yang jauh atau kualitas penglihatan Anda menurun, kondisi ini bisa mengganggu keseharian Anda. Anda hendaknya segera memeriksakan mata Anda ke dokter spesialis mata.
Apabila Anda mengalami beberapa gejala gangguan penglihatan berikut ini, pastikan segera mendapatkan pertolongan medis darurat:
- Tampak bintik kecil seperti melayang yang mengganggu penglihatan Anda
- Tampak kilatan cahaya di salah satu atau kedua mata
- Mengalami serangan cahaya atau bayangan yang menutupi sebagian daerah penglihatan.
Gejala di atas merupakan tanda ablasio retina, salah satu komplikasi miopi. Meskipun demikian, komplikasi ini memang jarang terjadi.
Penyebab
Apa penyebab rabun jauh (miopi)?
Miopi adalah salah satu jenis kelainan refraksi mata. Normalnya, cahaya yang masuk ke mata akan diteruskan kornea dan difokuskan untuk jatuh tepat di retina.
Nah, penyebab mata minus adalah cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dan jatuh tepat di retina, melainkan di bagian depan retina. Ini terjadi karena jarak antara kornea dan retina yang menjadi terlalu jauh. Akibatnya, objek yang dekat terlihat jelas, sedangkan objek yang jauh tampak buram.
Retina adalah jaringan peka cahaya yang terletak di belakang mata dan bertugas mengantarkan sinyal dari cahaya untuk diproses menjadi gambar oleh otak.
Faktor risiko
Apa faktor risiko penyebab miopi (rabun jauh)?
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab seseorang memiliki mata minus:
- Riwayat keluarga Kondisi ini cenderung menurun dalam keluarga. Anda lebih berisiko jika salah satu atau kedua orangtua Anda juga memiliki rabun jauh.
- Kebiasaan membaca yang salah Orang yang banyak membaca, menggunakan gadget, dan melakukan pekerjaan di depan komputer lebih berisiko mengalami rabun jauh. Apalagi jika Anda kerap membaca buku dan melihat layar terlalu dekat dan berada di tempat yang kekurangan cahaya.
- Kondisi lingkungan Beberapa penelitian menyebutkan kurangnya waktu untuk beraktivitas di luar rumah bisa meningkatkan risiko miopi. Pasalnya, cahaya di dalam ruangan lebih terbatas dibandingkan di luar.
Komplikasi
Komplikasi apa yang mungkin terjadi karena miopi (rabun jauh)?
Ada beberapa hal yang mungkin Anda alami setelah menderita miopi, yaitu:
- Mengurangi kualitas hidup Rabun jauh bisa memengaruhi kualitas hidup Anda. Anda mungkin tak akan bisa melakukan semua aktivitas, sesuai harapan. Keterbatasan penglihatan Anda juga akan mengurangi semangat dalam menjalani hidup sehari-hari.
- Mata lelah Kondisi mata minus mungkin juga menyebabkan lelah pada mata Anda karena berusaha mempertahankan fokus. Ini bisa meningkatkan risiko mata lelah dan sakit kepala.
- Mengancam keselamatan Keselamatan Anda sendiri atau orang lain mungkin akan terganggu jika Anda memiliki masalah penglihatan. Ini bisa menjadi masalah serius jika Anda mengendarai mobil atau mengoperasikan alat berat tanpa bantuan kacamata.
- Kerugian finansial Biaya perbaikan lensa, pemeriksaan mata, dan perawatan medis akan menambah pengeluaran Anda. Terlebih, jika Anda mengalami rabun jauh kronis.
- Masalah mata lainnya Rabun jauh parah akan meningkatkan risiko Anda terkena masalah mata lainnya, seperti retina robek, glaukoma, hingga katarak.Jaringan pada bola mata panjang akan mengembang dan menipis karena air mata, peradangan, pembuluh darah lemah dan gampang berdarah, dan luka.
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Anda dapat terdiagnosis mengidap rabun jauh melalui pemeriksaan mata. Dalam pemeriksaan mata lengkap, Anda mungkin harus menjalani serangkaian tes.
Manfaat pemeriksaan mata adalah untuk mengetahui kemampuan penglihatan Anda serta mengetahui jenis kacamata atau lensa kontak yang tepat.
Salah satu tes yang dilakukan adalah tes visus mata. Tes ini dapat dilakukan di dokter spesialis mata ataupun di optik. Dokter atau petugas akan meminta Anda membaca sebuah bagan yaitu Snellen chart.
Dalam pemeriksaan ini, Anda diminta untuk menyebutkan huruf yang tertera di bagan yang memiliki variasi ukuran. Pemeriksaan akan dilakukan pada kedua mata.
Pengobatan
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Bagaimana cara mengobati miopi (rabun jauh)?
Untuk mengobati mata minus, Anda harus melatih penglihatan untuk membantu memfokuskan cahaya pada retina yaitu dengan bantuan lensa korektif ataupun melalui operasi refraktif.
1. Menggunakan kacamata atau lensa kontak
Menggunakan lensa korektif dapat membantu Anda mengurangi peningkatan kelengkungan kornea atau panjang mata. Ini mencegah mata minus Anda bertambah parah.
Anda bisa mencoba kacamata dengan berbagai jenis lensa, seperti bifokal, trifokal, dan kacamata membaca; atau lensa kontak yang langsung dipakai pada mata.
2. Operasi
Bila Anda tidak mau memakai sesuatu yang membantu kondisi rabun jauh Anda, Anda bisa mempertimbangkan operasi mata korektif. Metode ini membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan kacamata atau lensa kontak.
Terdapat 2 metode operasi yang umum dilakukan untuk memperbaiki mata minus, yaitu:
- Keratektomi fotorefraktif (penggunaan laser untuk menghilangkan lapisan jaringan kornea)
- Lasik mata
Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat mengatasi miopi (rabun jauh)?
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini dapat Anda lakukan sebagai salah satu cara mengatasi rabun jauh (miopi):
- Memeriksakan mata secara teratur ke dokter sekalipun merasa baik-baik saja.
- Mengendalikan kondisi kesehatan kronis, sepertu diabetes dan hipertensi.
- Memakai kacamata antiradiasi untuk melindungi mata dari sinar UV.
- Mencegah cedera mata, dengan memakai pelindung mata saat menjalani kativitas tertentu.
- Mengonsumsi makanan yang baik untuk mata, seperti sayuran hijau dan buah-buahan dan ikan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti tuna dan salmon.
- Berhenti merokok.
- Menggunakan lensa korektif yang tepat.
- Mencegah mata lelah dengan mengalihkan pandangan dari komputer, atau saat membaca, setiap 20 menit, selama 20 detik, dan memandang objek lain yang jaraknya 6 meter.
- Mengurangi kelelahan mata. Setelah beberapa menit menggunakan komputer atau membaca, Anda harus berpaling sehingga mata dapat rileks.
Jika Anda mengalami kehilangan penglihatan tiba-tiba tanpa merasakan sakit, penglihatan buram atau ganda, segera periksakan diri ke dokter.
[embed-health-tool-bmi]