Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tes Coombs atau Coombs test adalah sebuah pengujian atau tes darah yang dilakukan untuk menemukan antibodi tertentu yang menyerang sel-sel darah merah.
Normalnya, antibodi melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit. Namun, antibodi terkadang membuat kesalahan dan justru menyerang sel sehat. Itu sebabnya, tes ini dilakukan untuk mencari tahu hal tersebut.
Terdapat dua jenis Coombs test yang umum dilakukan, yaitu:
Tes Coombs langsung (direct) atau disebut juga dengan direct antiglobulin testing (DAT), melibatkan pemeriksaan langsung pada sel-sel darah merah yang ditemukan dalam sampel darah.
Prosedur ini dilakukan dengan mencuci sampel darah yang dikumpulkan dalam larutan garam untuk mengisolasi sel darah merah pasien. Coombs test direct menghilangkan antibodi yang tidak terikat yang dapat mengacaukan hasil.
Tes Coombs tidak langsung (indirect) atau disebut juga dengan indirect antiglobulin testing (IAT). Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek plasma darah. Kebalikan dari DAT, prosedur ini justru digunakan untuk mendeteksi antibodi yang tidak terikat pada sel darah merah, yang mungkin ada dalam serum pasien.
Dikutip dari situs Stanford University, berikut penjelasan tentang kapan Coombs test perlu dilakukan:
Coombs test langsung biasanya dilakukan pada sampel darah bayi yang baru lahir, khususnya bayi dengan penyakit kuning. Pemeriksaan ini bertujuan mencari antibodi asing yang sudah melekat pada sel darah merah bayi, yang menjadi kemungkinan penyebab hemolisis (kerusakan sel darah merah).
Antibodi asing tersebut berasal dari darah ibu yang menyerang sel darah merah bayi. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi dengan orangtua yang memiliki ketidakcocokan golongan darah.
Selain itu, coombs test langsung (direct) dijalankan apabila dokter menduga bahwa seorang pasien terkena anemia hemolitik.
Coombs test indirect dilakukan pada sampel darah ibu sebagai bagian dari tes laboratorium prenatal. Tes ini mencari daftar antigen yang dapat menyebabkan masalah pada bayi baru lahir atau menyebabkan masalah pada ibu jika transfusi darah diperlukan.
Selain itu, Coombs test tidak langsung (indirect) biasanya digunakan untuk memastikan apakah darah pendonor sesuai dan dapat digunakan untuk orang yang akan menerimanya.
Bayi yang baru lahir (dari ibu yang memiliki darah rhesus negatif) bisa melakukan tes Coombs langsung (direct) untuk memeriksa antibodi yang melawan sel-sel darah merah bayi.
Jika hasil tesnya positif, bayi tersebut mungkin membutuhkan transfusi dengan darah yang sesuai untuk mencegah anemia.
Terdapat beberapa faktor atau alasan yang membuat hasil tes Coombs menjadi sia-sia dan tidak dapat dijadikan pegangan, antara lain:
Jika Anda mengalami kondisi tersebut, beri tahu dokter untuk petunjuk khusus. Anda sebaiknya mengenakan pakaian berlengan pendek untuk memudahkan perawat mengambil sampel darah Anda.
Meski jarang terjadi, tes Coombs mungkin dapat mengakibatkan sejumlah risiko. Ini karena ukuran vena dan arteri orang yang berbeda-beda. Mengambil darah beberapa orang bisa lebih sulit daripada mengambil darah pada orang lainnya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, risiko melakukan Coombs test yang mungkin saja Anda alami, antara lain:
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan untuk melakukan jenis pemeriksaan darah ini. Dokter akan meminta Anda untuk minum air dalam jumlah normal sebelum pengecekan darah dilakukan.
Ini merupakan prosedur yang relatif aman, sehingga risikonya kecil atau hampir tidak ada. Anda juga tidak perlu berpuasa sebelum menjalani tes ini.
Anda mungkin harus berhenti menggunakan beberapa obat sebelum tes dilakukan, tetapi hanya jika dokter meminta Anda untuk melakukannya. Pastikan Anda menanyakan hal ini kepada dokter.
Umumnya, proses pengambilan darah untuk melakukan tes ini sama dengan pengambilan sampel darah pada umumnya.
Lengan atas Anda akan diikat dengan gelang elastis dan perawat akan menusukkan jarum di lipatan siku Anda untuk mengambil sampel darah.
Jika perawat kesulitan menemukan pembuluh vena, Anda mungkin bisa saja disuntik beberapa kali. Nantinya, perawat kemudian akan mengumpulkan sampel darah Anda ke dalam tabung untuk diperiksa di laboratorium.
Oleh karena tes ini seringnya dilakukan pada bayi yang mungkin memiliki antibodi dalam darah berbeda dengan ibu, perawat akan menggunakan jarum kecil tajam, yang disebut dengan lanset. Titik suntik atau pengambilan darah biasanya pada tumit kaki bayi.
Darah yang terkumpul akan diletakkan ke dalam tabung kaca, pada slide kaca, ataupun strip tes.
Umumnya, Anda langsung dapat beraktivitas seperti biasa setelah menjalani tes ini. Rasa sakit yang Anda rasakan biasanya tergantung keterampilan perawat, kondisi vena Anda, dan sensitivitas Anda.
Setelah darah diambil, Anda sebaiknya membalut dan menekan-nekan bagian yang diinjeksi perlahan-lahan.
Setelah diperiksa di laboratorium, Anda akan mendapatkan hasil dari Coombs test. Berikut penjelasannya.
Hasil normal berarti tidak ditemukan antibodi dalam sel darah merah Anda. Ini disebut juga dengan tes negatif.
Hasil tes Coombs Anda disebut abnormal jika hasilnya positif. Berikut penjelasan lengkapnya.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar