Kadar hematokrit merupakan salah satu hal yang diperiksa dalam pemeriksaan darah lengkap. Kadar hematokrit yang rendah biasanya menandakan Anda mengidap anemia. Selain anemia, tinggi dan rendahnya hematokrit juga dapat menandakan masalah kesehatan lain. Simak ulasan lengkap tentang pengertian hematokrit hingga cara meningkatkan kadarnya yang rendah dalam darah Anda.
Apa itu hematokrit?
Sebelum membahas mengenai hematokrit rendah, ketahui dulu mengenai pengertian hematokrit.
Darah terdiri dari tiga komponen besar, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan plasma darah.
Hematokrit adalah perbandingan jumlah sel darah merah dengan keseluruhan volume darah yang dihitung dalam persentase.
Apabila kadar hematokrit Anda diketahui berjumlah 20%, artinya terdapat 20 mililiter sel darah merah per 100 mililiter darah Anda.
Pengecekan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah lengkap. Biasanya, dilakukan untuk mendeteksi anemia, mendampingi pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb).
Pemeriksaan juga bisa dilakukan untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap pengobatan yang sedang Anda jalani.
Pemeriksaan hematokrit berfungsi untuk berikut ini.
- Mengidentifikasi tingkat keparahan anemia.
- Memantau respons Anda dalam pengobatan anemia.
- Membantu menentukan apakah Anda memerlukan transfusi darah ketika mengidap anemia parah.
- Mengevaluasi dehidrasi.
Pengecekan hematokrit biasanya diminta ketika Anda mengalami gejala gangguan sel darah merah, seperti anemia dan polisitemia.
Beberapa gejala anemia yang mungkin muncul, seperti mudah lelah, pusing, sakit kepala, dan kulit tampak pucat.
Sementara itu, gejala polisitemia meliputi pandangan kabur atau ganda, napas pendek, sakit kepala, gatal, kulit memerah, kelelahan, berkeringat berlebihan.
Pada kondisi tertentu, seperti demam berdarah dengue (DBD), tes darah lengkap disertai tanda vital penting dipantau secara berkelanjutan untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien.
Apa artinya jika kadar hematokrit rendah?
Kadar hematokrit setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin dan usia masing-masing.
Jumlah normal hematokrit dalam darah 38,8-50% pada pria dewasa dan 34,9-44,5 persen pada perempuan dewasa.
Untuk anak berusia 15 tahun ke bawah biasanya jumlahnya akan terus bertambah seiring bertambahnya usia.
Hasil pemeriksaan antar laboratorium mungkin saja berbeda satu sama lain. Namun, biasanya perbandingan rentang angkanya tidak akan melebihi 7 persen.
Dikutip dari situs Lab Tests Online, kadar hematokrit yang rendah bisa terjadi karena kondisi berikut.
- Anemia defisiensi besi, anemia defisiensi B12, dan folat.
- Penyakit peradangan kronis.
- Kehilangan darah berlebihan, misalnya karena trauma parah atau perdarahan kronis.
- Penyakit ginjal kronis.
- Penghancuran sel darah merah yang berlebihan karena cacat pada sel darah tersebut.
- Penyakit sumsum tulang yang disebabkan oleh racun, radiasi atau kemoterapi, infeksi atau obat-obatan tertentu.
- Gangguan sumsum tulang, seperti anemia aplastik, atau kanker seperti leukemia, limfoma, atau kanker lain yang menyebar ke sumsum.
Kadar hematokrit rendah juga bisa dipengaruhi oleh kehamilan, donor darah, kehilangan banyak darah (misalnya akibat perdarahan), atau tinggal di dataran tinggi.
Dokter biasanya akan mencocokkan hasil tes hematokrit Anda dengan hasil tes darah lainnya dan pemeriksaan fisik berikut gejala yang dialami, sebelum menentukan diagnosis.
Penting untuk membeberkan setiap gejala dan riwayat kesehatan yang pernah Anda atau keluarga alami untuk membantu dokter memastikan diagnosis yang tepat.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika penurunan jumlahnya hanya sedikit dan Anda tidak merasakan keluhan apa pun, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dasar.
Jika penyebabnya karena anemia, dokter akan menyarankan pengobatan sesuai dengan penyebab anemia yang Anda alami.
Anda bisa saja diresepkan berbagai vitamin untuk anemia, seperti suplemen zat besi, apabila penyebab hematokrit Anda rendah adalah anemia karena kurang zat besi.
Kadar hematokrit yang rendah umumnya dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti:
- daging sapi,
- jeroan sapi, seperti hati dan ginjal,
- sayur-sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli,
- kacang-kacangan, dan
- telur.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tertentu seputar kadar hematokrit Anda.