backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Survei: Fakta Seputar Kehamilan di Indonesia Tahun 2023

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/05/2023

    Survei: Fakta Seputar Kehamilan di Indonesia Tahun 2023

    Kehamilan tentu menjadi salah satu hal yang banyak ditunggu oleh orang tua di Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama masa kehamilan, Anda harus bersiap dengan segala perubahan kondisi dan risiko yang mungkin terjadi.

    Meski begitu, hal tersebut seharusnya tidak membuat Anda khawatir karena dengan mengetahuinya, Anda bisa lebih siap untuk menyambut masa kehamilan.

    Selama akhir 2022 hingga awal 2023 lalu, Hello Health Group telah melakukan survei terhadap 692 ibu hamil dengan rentang usia 18–50 tahun di Indonesia untuk memahami perjalanan kehamilan mereka. Berikut adalah hasil survei kami.

    Hasil survei kondisi kehamilan di Indonesia

    Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang kehamilan di Indonesia.

    1. Usia ibu hamil di Indonesia

    tanda kehamilan setelah berhubungan

    Berdasarkan hasil survei, terlihat bahwa rentang usia wanita hamil di Indonesia adalah 25–40 tahun. Nilai tersebut sesuai dengan usia subur wanita, yaitu pada usia 20-an.

    Kehamilan di atas 40 tahun mungkin jarang ditemukan karena kesuburan wanita akan mulai menurun saat menginjak usia 35 tahun.

    Selain penurunan kesuburan, situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa kehamilan di atas 35 tahun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

    Risiko kehamilan yang meningkat ini perlu menjadi pertimbangan sebelum pasangan memutuskan hamil pada usia tersebut.

    Kebanyakan dari ibu hamil yang mengikuti survei sedang berada pada usia trimester kedua dan ketiga kehamilan. Selain itu, kebanyakan kehamilan bukan merupakan kehamilan anak pertama.

    2. Survei masalah umum selama kehamilan

    Bukan hanya morning sickness yang berupa rasa mual dan muntah, perubahan hormon selama kehamilan juga kerap menimbulkan keluhan lain pada ibu hamil.

    Survei kehamilan menunjukkan bahwa ibu hamil di Indonesia paling sering mengeluhkan nyeri atau pegal-pegal pada beberapa bagian tubuh serta cepat merasa lelah.

    Meski terbilang wajar, pegal-pegal dan kelelahan tentu saja akan mengganggu aktivitas ibu saat hamil.

    Selain disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan yang tidak bisa dicegah, keluhan tersebut juga disebabkan kurangnya waktu tidur saat hamil.

    Saat hamil, ibu memang tidak bisa hanya mencari posisi yang nyaman, tetapi juga perlu mempertimbangkan posisi tidur yang aman bagi janin.

    Ibu hamil sebaiknya juga tidak memaksakan diri untuk tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa. Jangan merasa malu untuk berbagi tugas rumah tangga dengan suami atau meminta bantuan orang lain.

    Selain itu, jika Anda adalah ibu yang aktif bekerja, jangan lupa untuk menanyakan tentang cuti hamil dan fasilitas lain yang mungkin bisa Anda dapatkan selama kehamilan.

    3. Penyakit kronis yang mengintai ibu hamil di Indonesia

    diagnosis diabetes gestasional

    Wanita yang sudah memiliki masalah kesehatan serius sejak sebelum hamil memang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk hamil.

    Pasalnya, masalah kesehatan seperti seperti diabetes, asma, kolesterol tinggi, dan hipertensi dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.

    Selain itu, ibu mungkin perlu menyesuaikan pengobatannya karena beberapa jenis obat tidak disarankan untuk diminum saat hamil.

    Berdasarkan hasil survei kehamilan kami, sebanyak 56 ibu hamil mengaku baru mengalami hipertensi saat hamil.

    Angka tersebut sebenarnya terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara Asia lain seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang melakukan survei serupa.

    Meski begitu, kondisi yang dikenal sebagai hipertensi gestasional tersebut perlu ditangani dengan serius karena meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia.

    4. Tantangan calon orangtua di Indonesia

    Bukan hanya masalah kesehatan, sebagai calon orang tua, ada pertimbangan lain yang sebaiknya diperhatikan sebelum memutuskan untuk hamil.

    Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan, ibu hamil mengaku bahwa biaya selama kehamilan seperti konsultasi dokter, cek laboratorium, kebutuhan gizi, hingga biaya melahirkan merupakan dua hal yang cukup menguras perhatian.

    Oleh karena itu, penting bagi calon orangtua untuk merencanakan kehamilan, termasuk rincian biaya di dalamnya.

    Selain bisa memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk kehamilan dan persalinan, ibu juga bisa mencari tahu apakah asuransi yang ibu miliki menanggung biaya-biaya tersebut.

    Tahukah Anda?

    Kementerian Kesehatan memiliki program jaminan persalinan (Jampersal) sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
    Jampersal dapat digunakan untuk mengakses layanan kesehatan secara gratis selama hamil, melahirkan, masa nifas, dan perawatan bagi bayi baru lahir.

    5. Masalah pada janin

    Perencanaan kehamilan, pemenuhan gizi, dan pemeriksaan kehamilan secara rutin memang menjadi hal yang perlu diperhatikan ibu hamil.

    Pasalnya, ketiga hal tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu, tetapi juga janin.

    Hasil survei kehamilan menunjukkan bahwa di antara berbagai gangguan pada janin, keguguran, perdarahan, dan preeklampsia menjadi tiga masalah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

    Angka tersebut mungkin juga terbentuk karena ketiganya merupakan masalah kehamilan yang saling berkaitan.

    Perdarahan merupakan salah satu gejala preeklampsia. Sementara itu, mengutip dari laman National Institutes of Health, risiko ibu hamil mengalami preeklampsia akan ikut meningkatkan risiko keguguran.

    Oleh karena itu, ibu perlu segera periksa ke dokter ketika mengalami perdarahan selama masa kehamilan meskipun tidak semua perdarahan merupakan gejala preeklampsia.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan