backup og meta

Penyebab Vagina Kering Setelah Melahirkan dan Solusinya

Sebagian wanita mungkin menyadari bahwa vaginanya terasa lebih kering setelah melahirkan. Meskipun normal dan bisa membaik dengan sendirinya, tak bisa dipungkiri bahwa kondisi ini membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. Lantas, apa penyebab vagina kering setelah melahirkan dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya melalui uraian berikut.

Penyebab Vagina Kering Setelah Melahirkan dan Solusinya

Apa penyebab vagina kering setelah melahirkan?

Penyebab vagina kering setelah melahirkan adalah perubahan hormon. Kkadar hormon estrogen memang akan menurun drastis usai melahirkan, padahal estrogen dibutuhkan untuk produksi cairan vagina.

Penurunan kadar estrogen dan progesteron adalah cara alami bagi tubuh untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI).

Sebagai gantinya, tubuh akan meningkatkan produksi hormon prolaktin dan oksitosin selama masa menyusui.

Selain perubahan hormon, area Miss V bisa terasa lebih kering jika Ibu kekurangan asupan cairan harian atau mengalami dehidrasi.

Area vagina setelah melahirkan juga bisa menjadi lebih kering jika Ibu mengonsumsi obat anti-estrogen, pil KB, atau memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes.

[embed-health-tool-due-date]

Bagaimana cara mengatasi vagina kering setelah melahirkan?

Sebagian besar kasus vagina kering setelah melahirkan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Kondisi Miss V yang kering juga bisa menurunkan elastisitasnya sehingga Ibu mungkin merasa nyeri saat melakukan intim yang melibatkan penetrasi.

Untuk meredakan ketidaknyamanan akibat vagina kering, berikut adalah beberapa perawatan setelah melahirkan yang bisa Ibu lakukan.

1. Gunakan pelembap

risiko pelumas vagina

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan bahwa salah satu cara melembapkan vagina yang kering setelah melahirkan adalah menggunakan pelembap khusus vagina.

Perlu diingat bahwa produk pelembap khusus Miss V berbeda dengan pelembap untuk merawat kulit setelah melahirkan.

Ada pelembap yang bisa digunakan di dalam Miss V, sedangkan yang lainnya hanya bisa digunakan di area luar (vulva). Gunakan pelembap sesuai petunjuk pemakaiannya pada kemasan.

Sebelum mengoleskan pelembap, cuci tangan Anda untuk meminimalkan risiko infeksi. Pelembap biasanya perlu dioleskan selama beberapa hari untuk memberikan hasil terbaik.

2. Oleskan pelumas

Vagina yang kering setelah melahirkan sering kali mengganggu kenyamanan hubungan intim. Jika demikian, produk pelumas bisa menjadi solusinya.

Meski begitu, perlu diingat bahwa Ibu perlu menunggu selama 4–6 minggu pascamelahirkan untuk berhubungan intim.

Jika sudah waktunya, pastikan untuk memilih pelumas berbahan dasar air. Sebisa mungkin, hindari pelumas berbahan dasar minyak (petroleum).

Pasalnya, produk pelumas berbahan dasar minyak bisa meningkatkan risiko iritasi dan mengurangi efektivitas perlindungan kondom.

Perlu diingat bahwa sebagian besar produk pelumas hanya digunakan di area vulva, jadi jangan mengoleskannya ke dalam Miss V.

3. Oleskan krim estrogen 

Cara lain untuk mengatasi Miss V yang kering setelah melahirkan adalah menggunakan krim atau pil estrogen dosis rendah.

Namun, Ibu sebaiknya membicarakan penggunaannya dengan dokter terlebih dahulu karena krim dan obat ini bekerja dengan cara memengaruhi produksi hormon.

Krim estrogen dapat digunakan dengan cara dioleskan ke dalam Miss V. Pastikan untuk menggunakan krim sesuai petunjuk pada kemasan.

4. Hindari penggunaan douche dan sabun berpengharum

Penggunaan douche dan sabun berpengharum yang kerap diklaim dapat membersihkan vagina justru bisa mengiritasi jaringan Miss V yang cenderung lebih sensitif setelah melahirkan.

Sebagai gantinya, Ibu cukup membersihkan Miss V dengan air hangat dan sabun tanpa kandungan pewangi. Selain itu, pastikan untuk menggunakan celana dalam setelah Miss V sudah benar-benar kering.

5. Lakukan foreplay lebih lama

tips fingering

Beberapa minggu setelah melahirkan, tubuh memang membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan pelumas alami saat berhubungan intim. Sebagai solusinya, coba lakukan foreplay lebih lama.

Gairah seksual yang meningkat saat foreplay diharapkan bisa merangsang produksi cairan serviks sehingga Miss V tidak terasa terlalu sering. 

6. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Selama menyusui, Ibu membutuhkan lebih banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, yaitu sekitar 10–12 gelas per hari.

Selain mengganggu produksi dan kualitas ASI, kekurangan cairan selama masa menyusui bisa membuat vagina kering setelah melahirkan.

Jika bosan minum air putih, Ibu bisa mengonsumsi buah-buahan yang tinggi kandungan air, seperti melon, semangka, dan jeruk. Ibu juga boleh minum air dingin atau air es.

7. Konsumsi kacang-kacangan

Laman Mount Sinai menyebutkan bahwa kandungan isoflavon pada kacang-kacangan, tempe, tahu, edamame, dan susu kedelai bisa memberikan efek menyerupai estrogen.

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk memperbanyak asupan kacang-kacangan untuk membantu mengatasi vagina yang kering setelah melahirkan.

Selain itu, jangan lupa memenuhi kebutuhan protein, serat, dan karbohidrat Ibu demi melancarkan proses pemulihan pascapersalinan.

Vagina kering setelah melahirkan memang kondisi yang umum terjadi dan biasanya akan membaik tanpa perawatan medis.

Meski begitu, Ibu tidak perlu ragu untuk mengunjungi dokter jika kondisi ini sudah mengganggu aktivitas harian.

Kesimpulan

  • Penyebab utama vagina yang kering setelah melahirkan adalah penurunan kadar hormon estrogen. Ini adalah hormon yang merangsang produksi cairan Miss V.
  • Supaya Miss V tidak semakin kering, hindari penggunaan douche serta sabun kewanitaan berpengharum dan pastikan tubuh selalu terhidrasi.
  • Untuk melembapkan Miss V yang kering, Ibu bisa menggunakan pelembap, pelumas, dan menambah asupan kacang-kacangan.
  • Krim atau pil estrogen juga kerap digunakan untuk melembapkan Miss V, tetapi sebaiknya bicarakan dengan dokter dahulu sebelum menggunakannya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vaginal dryness: Causes, symptoms & treatment. (2023, September 5). Cleveland Clinic. Retrieved 17 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21027-vaginal-dryness

Experiencing vaginal dryness? Here’s what you need to know. (n.d.). value is what Coveo indexes and uses as the title in Search Results.–> ACOG. Retrieved 17 June 2025, from https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/the-latest/experiencing-vaginal-dryness-heres-what-you-need-to-know

Your vagina after giving birth. (n.d.). HSE.ie. Retrieved 17 June 2025, from https://www2.hse.ie/pregnancy-birth/birth/health-after-birth/hot-flushes-vaginal-problems/

Vaginal dryness alternative treatments. (2023). Mount Sinai. Retrieved 17 June 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/special-topic/vaginal-dryness-alternative-treatments

Versi Terbaru

25/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Peran Suami Setelah Istri Melahirkan, Sudah Tahu?

Waktu dan Tips Berhubungan Intim setelah Melahirkan


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 25/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan